Kesenian
Korea
Kesenian Korea adalah jenis kesenian yang berkembang di Korea sejak zaman kuno. Ciri-ciri kesenian visual yang
diproduksi oleh rakyat Semenanjung Korea menunjukkan kesederhanaan, spontanitas, dan naturalisme.
Sejarah
Artefak seni awal
Korea mengindikasikan pengaruh Cina, yang dimulai dengan berdirinya koloni-koloni Cina pada
tahun 108 SM di bekas wilayah kerajaan Gojoseon. Agama
Buddha diperkenalkan dari Cina pada tahun
372, menjadi sumber inspirasi karya seni bangsa Korea sampai abad ke-15. Pada
masa Tiga Kerajaan, karya-karya seni Korea diciptakan dalam bentuk-bentuk arsitektur pagoda, perhiasan, tembikar, dan ukir-ukiran sebagai dedikasi
terhadap Buddhisme.
Bentuk
keterampilan seni orang dari kerajaan Goguryeo diperlihatkan dengan lukisan
dinding di kuburan-kuburan kuno di ibukota
pertama Goguryeo (sekarang di Manchuria) dan beberapa di Kangseo, propinsi Pyongan Selatan. Orang Silla menciptakan seni musik Hyangga yang umumnya berisi syair-syair Buddhis.
Dinasti Goryeo
Buddhisme
berkembang lebih kuat di negeri Goryeo dan dominan pada budaya seni mereka. Dalam bidang arsitektur, banyak pagoda, arca dan kuil-kuil
Buddha dibangun, contohnya Kuil Buseok
dan Kuil Sudeok. Pada masa ini musik Cina diimpor dari Tang dan Song yang dinamakan Dangak dan Aak. Musik-musik ini berkembang bersama musik asli, Hyangak. Karya seni terbesar dari zaman ini kemungkinan adalah (goryeo cheongja), seni keramik hijau yang diperkenalkan dari Song namun berhasil diciptakan dengan gaya tersendiri
sehingga menarik perhatian penikmat seni di Cina dan Timur Tengah.
Dinasti Joseon
Pada masa Dinasti
Joseon, kesenian lukisan berkembang pesat. Seni lukis awal Joseon dipengaruhi
oleh cara melukis gaya Cina namun pada masa-masa berikutnya, para seniman Joseon
mulai mengembangkan gaya mereka tersendiri. Para pelukis di sekolah kesenian pemerintah (dohwaseo) melukis
dalam berbagai jenis tema, mulai dari bunga, tanaman, burung, potret diri, kehidupan sehari-hari dan hewan. Beberapa pelukis Joseon yang terbesar adalah Kim
Hong-do dan Jeong-seon.
Musik tradisional dibina istana kerajaan dan kuil-kuil Konfusius. Bangsawan menikmati
musik istana yang dipentaskan oleh para musisi dan penari istana yang ekslusif.
Seni arsitektur terlihat dari konstruksi bangunan-bangunan istana dan pendopo yang diwarnai secara meriah dengan teknik dancheong. Sebagian besar arsitektur Joseon musnah terbakar oleh
invasi Jepang di akhir abad ke-16. Beberapa sisa bangunan yang selamat adalah Namdaemun dan Dongdaemun. Pada akhir periode Joseon, budaya barat dan Jepang
mulai masuk dan mempengaruhi kesenian Korea.
1 komentar:
paling suka dengan trdisi yang ada di Korea , salah satunya trdisi merayakan seollal :http://www.facebook.com/note.php?note_id=317611034926448
Posting Komentar