Minggu, 12 Februari 2012

Kesenian Korea


Kesenian Korea

Kesenian Korea adalah jenis kesenian yang berkembang di Korea sejak zaman kuno. Ciri-ciri kesenian visual yang diproduksi oleh rakyat Semenanjung Korea menunjukkan kesederhanaan, spontanitas, dan naturalisme.
Sejarah
Artefak seni awal Korea mengindikasikan pengaruh Cina, yang dimulai dengan berdirinya koloni-koloni Cina pada tahun 108 SM di bekas wilayah kerajaan Gojoseon. Agama Buddha diperkenalkan dari Cina pada tahun 372, menjadi sumber inspirasi karya seni bangsa Korea sampai abad ke-15. Pada masa Tiga Kerajaan, karya-karya seni Korea diciptakan dalam bentuk-bentuk arsitektur pagoda, perhiasan, tembikar, dan ukir-ukiran sebagai dedikasi terhadap Buddhisme.
Bentuk keterampilan seni orang dari kerajaan Goguryeo diperlihatkan dengan lukisan dinding di kuburan-kuburan kuno di ibukota pertama Goguryeo (sekarang di Manchuria) dan beberapa di Kangseo, propinsi Pyongan Selatan. Orang Silla menciptakan seni musik Hyangga yang umumnya berisi syair-syair Buddhis.
Dinasti Goryeo
Buddhisme berkembang lebih kuat di negeri Goryeo dan dominan pada budaya seni mereka. Dalam bidang arsitektur, banyak pagoda, arca dan kuil-kuil Buddha dibangun, contohnya Kuil Buseok dan Kuil Sudeok. Pada masa ini musik Cina diimpor dari Tang dan Song yang dinamakan Dangak dan Aak. Musik-musik ini berkembang bersama musik asli, Hyangak. Karya seni terbesar dari zaman ini kemungkinan adalah (goryeo cheongja), seni keramik hijau yang diperkenalkan dari Song namun berhasil diciptakan dengan gaya tersendiri sehingga menarik perhatian penikmat seni di Cina dan Timur Tengah.
Dinasti Joseon
Pada masa Dinasti Joseon, kesenian lukisan berkembang pesat. Seni lukis awal Joseon dipengaruhi oleh cara melukis gaya Cina namun pada masa-masa berikutnya, para seniman Joseon mulai mengembangkan gaya mereka tersendiri. Para pelukis di sekolah kesenian pemerintah (dohwaseo) melukis dalam berbagai jenis tema, mulai dari bunga, tanaman, burung, potret diri, kehidupan sehari-hari dan hewan. Beberapa pelukis Joseon yang terbesar adalah Kim Hong-do dan Jeong-seon.
Musik tradisional dibina istana kerajaan dan kuil-kuil Konfusius. Bangsawan menikmati musik istana yang dipentaskan oleh para musisi dan penari istana yang ekslusif. Seni arsitektur terlihat dari konstruksi bangunan-bangunan istana dan pendopo yang diwarnai secara meriah dengan teknik dancheong. Sebagian besar arsitektur Joseon musnah terbakar oleh invasi Jepang di akhir abad ke-16. Beberapa sisa bangunan yang selamat adalah Namdaemun dan Dongdaemun. Pada akhir periode Joseon, budaya barat dan Jepang mulai masuk dan mempengaruhi kesenian Korea.

1 komentar:

jamal lewinsky mengatakan...

paling suka dengan trdisi yang ada di Korea , salah satunya trdisi merayakan seollal :http://www.facebook.com/note.php?note_id=317611034926448