Minggu, 01 April 2012

Actually, That's You [Part 3]


Actually, That's You [Part 3]



Kadang rasa ini datang tiba-tiba... Membuat seluruh tubuhku ikut merasakan heartquake yang menyerang hatiku. Tapi, beberapa detik kemudian, perasaan itu hilang tak meninggalkan jejak sedikitpun, seperti tertiup angin dan disapu tetesan hujan. Seperti orang yang lalu lalang di jalanan, katakan "Halo" lalu beberapa detik kemudian katakan "Selamat Tinggal"

***

Kyuhyun's Pov

Yeoja bernama Lee Hyejin ini ternyata cukup menarik perhatianku, mungkin aku bisa bermain-main dengannya.. Ini akan jadi sesuatu yang menarik kurasa, tapi.. Aah.. Yeoja ini selalu mengingatkanku padanya. Sedang apa dia sekarang? Mungkinkah dia masih mengingatku?? Kurasa tidak, dia sudah bersumpah di depan wajahku untuk tak pernah bertemu dan mengingatku lagi, itu salahku.. Aku selalu menganggap semuanya adalah permainan, biarlah.. Memang inilah aku, untuk apa menjadi orang lain?

"Kyu, kenapa kau diam saja?" Tanya Yeoja ini, dia mengejutkanku yang memang sedang melamun sambil menikmati wajahnya itu.
"Tak ada" jawabku singkat, lalu kembali menyendok Sundae yang ada di depanku. Entah kenapa melihat es krim ini aku ingat Sungmin, aah.. Namja itu selalu saja mampir di otakku. Apa tak ada tempat lain untuk mampir selain otakku?

"Oh ya, nanti bisa antarkan aku ke toko buku? Ada yang mau kubeli" ujar Yeoja ini, aku mengangkat wajahku tanpa menjawab apapun aku kembali menyendok sundae. "Kalau tidak mau juga tidak apa.. Lagipula, aku juga sudah malas melihat wajahmu terus" lanjutnya lagi. Malas menjawab, Aku terus membungkam mulutku.

"Baiklah.. Aku selesai, ini.. Uang untuk membayar bagianku, aku tak sedang kau traktir bukan? Aku pergi dulu ya?" Saat dia beranjak pergi kuraih tangannya, dan menatapnya tajam
"Aku belum menyuruhmu pergi.." Kataku singkat
"Baiklah.." Yeoja ini kembali duduk di depanku, aku menyimpan sendok di ujung mangkuk lalu beranjak menuju kasir

"Kyu uang.." Aku membungkam mulutnya, suaranya itu stereo sekali.
"Tak usah berisik" bisikku di depan wajahnya, kemudian melanjutkan langkahku menuju kasir. Aku meliriknya yang kini ada di belakangku, selesai membayar, tanpa aba-aba sedikitpun aku menariknya keluar, dan membawanya ke tempat lain

"Hei!! Aku mau ke toko buku" jeritnya
"Tak kuizinkan!" Jawabku singkat, dia pasti jengkel.. Haha nikmatilah Lee Hyejin,
"Aku ada perlu.. Dan tugas menunggu!!" Protesnya lagi, aku menghentikan langkahku hingga membuat kepalanya menabrak punggungku, kemudian berbalik.
"Lalu apa urusanku?? Eomma menyuruhku untuk mengajakmu jalan-jalan bukan belajar" ucapku
"Mwo? Ibumu tak berkata seperti itu" katanya lagi, aku memasukan kedua tanganku kedalam saku celana.
"Telingamu memiliki gangguan?" Tanyaku, yeoja itu menggeleng dengan polosnya aku tersenyum
"Dekatkan telingamu, akan kuberitaukan sesuatu yang menarik"

Dasar bodoh! Dia menurut begitu saja dan mendekatkan telinganya

"Kau benar-benar ingin tau?" Tanyaku
"Tidak juga si"

Aku memutar mataku, Yeoja bodoh dan sangat polos jika bisa aku ingin bertukar tempat dengan Yesung, dia pasti akan sangat senang berurusan denganmu 'miina' ish, sudahlah, kutarik tangannya lagi..
"Kyu pelan-pelan bisa tidak si?!" Protesnya "tanganku sakit" keluhnya, aku mengabaikan rengekan manjanya itu dan terus melangkah.

"Kau ingin membawaku kemana si?!" Tanyanya, astaga, bisakah dia menutup mulut dan berhenti mengoceh?? Ingin rasanya aku membungkam mulutnya, itu?? Yesung kan?? Baiklah nona manis.. Kutitipkan kau pada Yesung selama aku akan membelikanmu 'hal penting yang harus kubeli' seperti permintaan Eomma.

"Yesung-ah" baguslah, dia tau Yesung ada disini, aku mengeluarkan ponselku dan menelpon Yesung, kulirik Hyejin, dia kelihatannya akan meneriakan nama Yesung
"Ye...." Langsung kututup mulutnya, menggunakan tangan kiriku
"Diam" kataku pelan, Yeoja itu membulatkan matanya,

"Kyu?" Terdengar suara Yesung dari arah speaker ponselku
"Kemarilah.. Kau bisa lihat aku kan?? Ah.. Ya itu aku, kemarilah Hyung, aku butuh bantuanmu sebentar" kataku kemudian memutuskan sambungan telepon tadi.

"Ada apa Kyu?" Suara Yesung yang tiba-tiba terdengar seperti ada disamping telingaku itu hampir membuatku jantungan, aku melihatnya memang ada di sebelahku sekarang.

"Aku titip Hyejin" kataku singkat, Yeoja itu membulatkan matanya lagi
"Wae??" Tanyanya, dengan suara stereonya lagi
"Aku mau pergi ke satu tempat, dan kau.. Bersama Yesung dulu.. Terserah kalian mau kemana" ucapku lagi, aku melakukan contact eye terlebih dulu dengan Yesung untuk menyampaikan maksudku, setelah Hyung yang satu ini mengerti aku melangkah pergi. Meninggalkan mereka berdua, aku selalu melihat mereka bersama di kampus, tak ada salahnya sesekali membiarkan mereka kencan.

Hyejin's pov


"Kau ingin membawaku kemana si?!" Tanyaku, Kyu tak menjawab dia terus menarikku, dan ini sangat merepotkan, tak ingatkah dia aku menggunakan dress?? Benar juga, mana mungkin dia peduli.. Tak lama Kyu menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba membuat kepalaku sukses menabrak punggungnya, dia seperti sedang mengenali seseorang, kutolehkan kepalaku mengikuti arah mata Kyu melihat

"Yesung-ah" benar, itu Yesung.. Satu-satunya namja yang bisa membuatku merasa nyaman. Ya, jika saja Yesung yang menjadi calon suamiku.
"Ye...." Baru saja aku akan memanggilnya, tangan kiri Kyu membungkam mulutku dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Diam" katanya pelan, aku membulatkan mataku melihat tingkahnya yang seperti marah padaku

Samar-samar terdengar suara seorang namja dari speaker ponsel Kyu, dia menjauhkan wajahnya dan melepaskan tangannya yang mencengkram daguku tadi
"Kemarilah.. Kau bisa lihat aku kan?? Ah.. Ya itu aku, kemarilah Hyung, aku butuh bantuanmu sebentar" katanya, tanpa banyak bicara lagi dia memutuskan sambungan telepon tadi, kemudian menatapku dan senyuman evil mengembang di bibirnya lagi.

"Ada apa Kyu?" Tanya Yesung, entah sejak detik keberapa dia berdiri di sebelah Kyu, Yesung kelihatannya berhasil membuat Kyu terkejut, begitu juga denganku.

"Aku titip Hyejin" kata Kyu singkat, aku membulatkan mataku.. Dia.. Apa maksudnya 'menitipkan' aku??
"Wae??"
"Aku mau pergi ke satu tempat, dan kau.. Bersama Yesung dulu.. Terserah kalian mau kemana" jelas Kyu, dia menatap Yesung sebentar lalu melangkah pergi, meninggalkan aku dan Yesung berdua disana, entah apa yang terjadi padanya yang jelas ini sungguh merepotkan, kutatap Yesung yang ada di sebelahku, dia tersenyum manis

"Aku kemari dengan Donghae, dia mungkin mencariku.. Mau ikut menemui Donghae?" Tawarnya, aah.. Inilah yang harusnya Kyu lakukan, namja sial itu malah menarik-narik tanganku tanpa membiarkan aku tau kemana tujuannya.

"Hyejin" panggil Yesung, aku menoleh.. Menatap matanya yang mulai kusukai itu
"Boleh aku memegang tanganmu?" Tanyanya, pernyataan yang membuat jantungku berhenti seketika,entah apa artinya ini.. Yang jelas respon yang kuberikan hanya sebuah anggukan yang kuberikan sebagai jawaban iya. Yesung tersenyum dan tanpa basa-basi lagi, tangannya yang hangat itu menyentuh tanganku dan mengenggamnya erat.

"Kau lama sekali Hyung!!" Protes Donghae, saat melihatku dia terdiam sebentar kemudian tersenyum "woow.. Inikah pacarmu itu?" Tanya Donghae yang berhasil membuat jantungku nyaris berhenti. Aku menatap Yesung yang menggaruk tengkuknya
"Bukan.. Kami hanya sahabat.. Lagipula dia.." Sesegera mungkin aku memotong perkataan Yesung terserahlah dia mau menganggapku sopan atau tidak.
"Yesung-ah benar, kami sahabat" kataku
"Aku tak yakin" Donghae mengerlingkan matanya nakal, membuat kedua alisku bertaut mencerna apa maksudnya

Yesung's pov


"Kemarilah.. Kau bisa lihat aku kan?? Ah.. Ya itu aku, kemarilah Hyung, aku butuh bantuanmu sebentar" ucap Kyu melalui perantara speaker ponsel yang menempel di telingaku, aku mencari sebenarnya dia dimana. Setelah menemukan dimana dia berdiri segera kulangkahkan kakiku mendekatinya.

"Ada apa Kyu?" Tanyaku, saat sudah mencapai dimana mereka berdiri, kulihat ada Hyejin berdiri di depan Kyu. Gadis manis satu ini terlihat manis dengan dress biru muda itu.

"Aku titip Hyejin" kata Kyu singkat, aku menoleh.. Menatap manik matanya, dia tak bercanda, Hyejin kelihatannya protes dengan perkataan Kyu dia pun mengangkat suara
"Wae??"
"Aku mau pergi ke satu tempat, dan kau.. Bersama Yesung dulu.. Terserah kalian mau kemana" jelas Kyu, dia menatap mataku seperti memberi sinyal bahwa dia akan segera kembali, aku mengangguk tanda mengerti.. Tapi?? Donghae?? Aku meninggalkannya sendirian di depan kedai itu.. Aku tersenyum manis menatap Hyejin di depanku, aku menatap matanya yang membalas tatapanku dengan agak canggung

"Aku kemari dengan Donghae, dia mungkin mencariku.. Mau ikut menemui Donghae?" Ajakku, dia tersenyum lalu mengangguk, sebenarnya aku tak tau harus membawanya kemana?? Berkencan dengan gadis saja ini pertama kalinya, aku memutar mataku memikirkan tempat yang bagus.. Mungkin nanti Donghae bisa membantuku

"Hyejin" aku kembali mengangkat suara, Hyejin menoleh dengan tatapan seperti bertanya 'ada apa?'
"Boleh aku memegang tanganmu?" Tanyaku, entah kenapa kalimat itu yang keluar dari mulutku, Hyejin menatapku dengan tatapan polosnya lalu mengangguk, dia sungguh manis. Ingin rasanya kujadikan dia adikku hari ini juga

"Kau lama sekali Hyung!!" Protes Donghae, terkesan berteriak memang, Dongsaeng-ku yang satu ini memang terkadang tak bisa membedakan tempat ramai dan dorm..
"woow.. Inikah pacarmu itu?" Tanya Donghae yang berhasil membuatku gelagapan, apa-apaan ini?? Pasti informasi sesat dari bocah setan itu sampai di telinga Donghae, apa si yang sebenarnya ada di otak Kyu, Hyejin itu calon istrinya kan? Aku menggaruk tengkuk yang sebenarnya tak gatal
"Bukan.. Kami hanya sahabat.. Lagipula dia.." Ucapanku terhenti, dengan cepat Hyejin memotong perkataanku
"Yesung-ah benar, kami sahabat" katanya, membuatku terdiam dan memandangi wajahnya sejenak kemudian beralih pada Donghae yang tersenyum nakal
"Aku tak yakin" Donghae mengerlingkan matanya nakal, aku mendengus
"Sudah,sudah hentikan!! Kita kemana lagi sekarang?? Malam ini lumayan mendung jangan sampai kita hanya menghabiskan waktu menunggu tetesan hujan dengan berdebat" kataku
"Baiklaah" sahut Donghae, dia melipat kedua tangannya di depan dada.
"Yesung, memangnya kenapa Kyu menitipkan aku padamu?? Tadi dia mengatakan apa padamu?" Tanya Hyejin tiba-tiba
"A...aku juga tidak tau"
"Kita ke game centre ya?" Tawar Donghae, aku mengangguk begitupula dengan Hyejin.

Kyuhyun's pov

Aku berkeliling mencari apa yang harus kucari.. Sungguh merepotkan kuedarkan pandanganku ke setiap toko kecil ataupun lapak (?) Yang ada di kawasan Myungdong ini, tak ada yang membuatku tertarik, aku menengadahkan kepalaku menatap langit yang berwarna hitam kelam ini. Tak ada bintang yang menghiasi angkasa kota Seoul ini.. Seandainya aku membawa biola itu, mungkin aku bisa menghilangkan semua penat yang kurasakan ini. Di ujung jalan itu ada sesuatu yang menari perhatianku, kupercepat langkahku menuju sesuatu itu.

Terlihat bersinar, berwarna keperakan, berbentuk unik, dengan harga miring. Wow! Sempurna... Tapi, tunggu, aku?? Membelikan yeoja itu jepitan ini?? Heh.. Kau bercanda Kyu, Never! Tapii.. Kualihkan pandanganku

"Kau berminat membeli itu tuan?" Tanya ahjumma yang menjaga toko kecil ini, aku menoleh dan menatap wajah keriputnya dari balik kacamata hitam ini.
"Eh?" Responku singkat "mu..mungkin" kataku gugup
"Berikanlah pada orang spesial yang sudah mengisi hatimu, maka dia juga akan dengan senang hati mengisi harimu" aku terdiam mencerna setiap kata yang keluar dari mulut ahjumma ini.
"Apa harganya tidak bisa lebih murah lagi?" Aku mengeluarkan senyuman evil andalanku lalu mulai menawar.. Enak saja aku mengeluarkan sekitar 200 won untuk membelikanmu jepitan rambut Lee Hyejin.

***

Kubuka flip ponselku dan mencari nomor Yesung dari kontak yang ada di ponselku setelah ketemu. Langsung ku telepon nomor itu. Dengan langkah yang menuju tempat dimana aku menitipkan Hyejin aku menunggu Yesung mengangkat teleponnya.

"Hebaaaat!!!!" Suara ini benar-benar tak asing ditelingaku, kutolehkan wajahku, benar saja, yeoja bersuara stereo itu ada disana bersama Yesung dan Donghae.. Hmm, sedang apa mereka?

"Aku hebat kan?" Kata Donghae, bangga, ooh game.. Game seperti ini anak kecilpun bisa memenangkannya
"Hyung, kalian terlihat bodoh dan seperti anak kecil" kataku yang berhasil membuat mereka bertiga menatapku
"Kau?? Mengapa kau meninggalkanku dan seenaknya saja menitipkan aku pada Yesung?? Dasar tak bertanggung jawab" hoo.. Sambutan yang bagus nona Lee.. Kau bisa membuatku naik darah.
"Aku bosan melihat wajahmu, dan memang ada yang harus kubeli" jawabku dengan tampang malas
"Yaak!! Jika kau bosan mengapa tak kau biarkan aku pergi ke toko buku dan pulang sendiri??" Yeoja ini menaikkan nada suaranya, bisa membuat telingaku rusak jika begini caranya. Mungkinkah eomma berencana membunuhku perlahan-lahan dengan suara stereo yeoja sial ini??
"Jika aku lakukan itu maka aku akan digantung oleh keluargaku" balasku
"Itu bukan urusanku" katanya lagi, okee.. Kau mengajakku berperang yeoja sial, aku menarik tangannya tanpa meminta izin dan berpamitan pada 2 hyung yang menonton kami berdua berdebat

"Kau!!! Lepaskan aku!! Aku mau pulang!!" Omelnya, kuturuti perintahnya, kulepaskan genggamanku,
"Mana tanganmu?" Kataku, Yeoja itu mengangkat sebelah alisnya, dan tak memberikan sebuah respon apapun selain tatapan aneh
"Kubilang mana tanganmu??" Aku mengulang kalimat tadi
"Tak usah membentak?!" Protesnya, aku berdecak lalu menghela nafas panjang
"Ini" katanya kemudian menjulurkan tangannya, aku segera mencari bungkusan kertas berisi jepitan itu. Dan kuletakan di atas tangannya
"Pegang" kataku singkat, aku kembali menariknya menuju tempat aku memakirkan mobilku, dan tak menggubris ocehan berisik yang keluar dari mulutnya itu.

Di perjalanan yeoja itu membuka bungkusan yang kuberikan tadi, dan tersenyum begitu mengetahui apa isinya.. Jepit murah saja bangga *woo.. Kyu parah*

"Aigo~ bagus sekali" pujinya, aku memutar mataku
"Kau membelikanku ini?" Tanyanya, dari sorot matanya terlihat sekali dia sangat senang, aku tak memberikan respon ada selain deheman pendek tanda aku menjawab 'iya'
"Kyu" panggilnya, dengan sangat malas aku menoleh
"Gomawoyo.. Walau kau menyebalkan kau ternyata baik juga" katanya diakhiri sebuah senyuman yang entah tulus atau akting
"Cheonma" jawabku singkat "lagipula itu jepit murah.. Kenapa kau begitu senang?"
"Mau mahal ataupun murah.. Aku tetap menghargainya, dan aku menyukainya.. Gomawo Kyu" katanya lagi, suaranya yang terkesan aneh itu berhasil membuatku terkekeh pelan
"Aissh.. Kenapa kau tertawa?" Tanyanya
"Tak ada.. Kau terlihat yeoja pabo tadi, sangat menggelikan" ledekku
"Kau itu?! Mengapa kau kadang sangat baik tapi berubah menjadi sangat menyebalkan?? Dasar iblis!!" Akan sedikit kupancing amarahnya malam ini
"Jinjja?" Kataku dengan tatapan meledek, yeoja itu mendelik lalu membuang muka, aku kembali terkekeh
"Tak ada yang lucu" katanya kasar
"Jinjja?" Kataku lagi
"Kyu!!!!! Aku Membenci mu!!!!" Hardiknya, tawaku meledak.. Hahahaha sungguh menyenangkan bisa menggodamu Miina

***

Kuhempaskan tubuhku ke punggung sofa

"Urusan keluarga macam apa sampai kau baru pulang jam setengah 11 begini?" Tanya Teukkie Hyung seperti mengintrogasiku, aku tersenyum kemudian melepaskan jaket kulit yang mulai tak nyaman kugunakan. Sungmin duduk di sebelahku dengan segelas jus jeruk, kusambar gelas itu dan kuminum isinya, Sungmin menatapku tajam
"Jika haus ambilah minummu sendiri?!" Hardiknya "kau juga mengapa baru pulang jam segini??" Tanya Sungmin ikut-ikut mengintrogasiku
"Aku bertemu calon istriku.. Yaak.. Bukan calon istri tapi calon tunanganku" jawabku singkat, Teukkie-hyung menatapku tak percaya, Sungmin juga begitu
"Hei.. Kenapa kalian?"
"Mwo?? Tunangan?? Kau bercanda" Kangin mengacak-acak rambutku, merepotkan
"Aku tak bercanda" jawabku sembari menangkis tangan besar Kangin
"Tapi... Sejak kapan, tak pernah kau ceritakan bagaimana gadis itu??" Sambar Sungmin-hyung, mereka semua seperti memojokan aku sekarang.
"Jangan bilang kau mulai main rahasia pada kami" sambar Heechul-hyung astaga.. Dia bahkan tak tau masalah apa yang sedang dibicarakan ini.

"Nanti juga kalian tau" sahutku pendek, kemudian beranjak memasuki kamar, yaa.. Mungkin aku akan mendapat introgasi semalam suntuk, setelah memasuki kamar, sesegera mungkin aku naik ke atas kasur dan menutup mataku.

***

"KYUUUUU!!!!" Aiisshh... Menganggu saja, aku membuka mataku dan melihat jam yang tergantung di dinding, jam 06:45 pagi.. Pagi-pagi sudah berisik.. Merepotkan saja,

"KYUUUUU!!! CEPAT BANGUN!!!!!" Seruan terdengar semakin keras
"Iya,iya sebentar"

"Ada apa si?? Kalian ini kerasukan setan di pagi hari ya?? Eh??" Kubulatkan mataku, yeoja ini?? Mengapa yeoja sial ini ada di dorm, dan.. Kenapa Yesung sudah berpakaian rapi pagi ini?? Setauku tak ada jam kuliah pagi ini.
"Aaaah... Bangun juga bocah ini" Kibum menepuk pundakku, persis seperti memukul punggungku lebih tepatnya
"Mau apa kau kemari?? Melihat wajah tampanku?" Tanyaku pada Yeoja itu. Dia mendengus kesal
"Aku kemari bermaksud membeli buku yang kemarin ingin kubeli.. Dan aku berjanji pada Yesung-ah kemarin, lagipula mustahil sekali aku merindukan wajah tampanmu ini tuan Cho" aku memutar mataku, yeoja ini sudah mencari keributan di pagi-pagi buta
"Oh ya?? Kalau membeli buku aku juga bisa mengantarmu, tunggu disini, jika kau pergi bersiaplah mati di tanganku"

Hyejin's pov

"Oh ya?? Kalau membeli buku aku juga bisa mengantarmu, tunggu disini, jika kau pergi bersiaplah mati di tanganku" ujar Kyu dia mengepalkan tangannya, aku membulatkan mataku.

"Kurasa Kyu cemburu" bisik teman-temannya yang lain, aku menatap mereka satu persatu
"Hyejin, kurasa lebih baik kau pergi bersama Kyu.. Tak enak aku jika ikut dengan kalian, kebetulan aku ada urusan di studio" sahut Yesung, aku mengangguk dengan terpaksa.. Satu hari penuh bersama orang seperti Yesung bisa membuatku bahagia setiap detiknya, dan jika satu hari penuh bersama Kyu.. Sama saja seperti aku masuk kedalam neraka, dan menjamu raja Setan makan di ruang makan rumahku.

"Kau manis seperti cerita Hyung, aku suka" ucap salah seorang namja, yang membuatku ingin tertawa adalah nada bicaranya yang terkesan seperti anak kecil.
"Aku Ryeowook, salam kenal" katanya seraya menjulurkan tangannya, aku menyambutnya sambil tersenyum semanis mungkin membandingi senyum tulusnya "Hyejin"
"Aissh.. Adikku, kau sudah punya calon tunangan sekaligus suami.. Jangan selingkuh dengan cowo lain dong, dia sudah punya calon istir " Protes kakakku yang dari tadi menggembungkan pipinya kesal
"Iyaaa.. Hyukjae, aku takkan merebut lelaki ini ini..." Balasku seraya mencubit pipinya
"Aish! Sakit!" Katanya seraya menangkis tanganku.

***

"Kenapa kau mau mengantarku? Kau cemburu?" Tanyaku di tengah perjalan, Kyu menatapku kedua alisnya bertemu
"Cemburu?? Heh, aku tidak cemburu padamu.. Akan sangat menjijikan jika aku cemburu padamu" elaknya, aku tersenyum sembari menatap wajahnya yang tengah menyetir mobil ini.
"Dasar namja pabo penuh kesombongan" ledekku
"Mwoya?? Apa kau bilang??? Cobalah berkaca siapa yang pabo sebenarnya" balasnya
"Ne...ne.. Terserah kau"

Kulirik Kyu, dia memamerkan senyum kemenangan. Hei, namja sial kau tak menang seutuhnya, aku mengalah agar tak terjadi sesuatu yang buruk pagi ini. Dasar namja pabo penuh kesombongan,


"Kau ini... Ini perpustakaan bukan tempat bermain game" ucapku saat mendapatinya duduk di kursi kayu dengan tangan memainkan sebuah PSP, dia melihatku sebentar lalu kembali beralih pada PSPnya. Membuat darahku agak bergolak, kebiasaan...
"Selama PSPku dan aku tak berisik aku tak melanggar peraturan untuk tak bersuara di perpustakaan, nona Lee" katanya dengan tatapan terus tertuju pada PSP
"Jika kau berisik akan kupukul kau, arraseo?" Ancamku
"Wae?? Apa kehendakmu memukulku?" Protesnya
"Yang jelas, jika kau berisik aku akan memukulmu"
"Aish.. Kau mulai berani mengaturku ya?? Dasar Yeoja sial, bersuara stereo"
"Mwo?? Kau bilang aku apa tadi??" Aku menaikkan nada suaraku, dan bengkit dari tempatku, Kyu tersenyum penuh kemenangan, benar saja semua orang menatapku tajam termasuk penjaga perpustakaan, aku kembali duduk dan menatapnya tajam. "Namja pabo yang penuh kesombongan" gerutuku dalam hati.

Tidak ada komentar: