Actually, That's You [Part 3]
Kadang rasa ini datang tiba-tiba...
Membuat seluruh tubuhku ikut merasakan heartquake yang menyerang hatiku. Tapi,
beberapa detik kemudian, perasaan itu hilang tak meninggalkan jejak sedikitpun,
seperti tertiup angin dan disapu tetesan hujan. Seperti orang yang lalu lalang
di jalanan, katakan "Halo" lalu beberapa detik kemudian katakan
"Selamat Tinggal"
***
Kyuhyun's Pov
Yeoja bernama Lee Hyejin ini
ternyata cukup menarik perhatianku, mungkin aku bisa bermain-main dengannya..
Ini akan jadi sesuatu yang menarik kurasa, tapi.. Aah.. Yeoja ini selalu
mengingatkanku padanya. Sedang apa dia sekarang? Mungkinkah dia masih
mengingatku?? Kurasa tidak, dia sudah bersumpah di depan wajahku untuk tak
pernah bertemu dan mengingatku lagi, itu salahku.. Aku selalu menganggap
semuanya adalah permainan, biarlah.. Memang inilah aku, untuk apa menjadi orang
lain?
"Kyu, kenapa kau diam
saja?" Tanya Yeoja ini, dia mengejutkanku yang memang sedang melamun
sambil menikmati wajahnya itu.
"Tak ada" jawabku singkat,
lalu kembali menyendok Sundae yang ada di depanku. Entah kenapa melihat es krim
ini aku ingat Sungmin, aah.. Namja itu selalu saja mampir di otakku. Apa tak
ada tempat lain untuk mampir selain otakku?
"Oh ya, nanti bisa antarkan aku
ke toko buku? Ada yang mau kubeli" ujar Yeoja ini, aku mengangkat wajahku
tanpa menjawab apapun aku kembali menyendok sundae. "Kalau tidak mau juga
tidak apa.. Lagipula, aku juga sudah malas melihat wajahmu terus"
lanjutnya lagi. Malas menjawab, Aku terus membungkam mulutku.
"Baiklah.. Aku selesai, ini..
Uang untuk membayar bagianku, aku tak sedang kau traktir bukan? Aku pergi dulu
ya?" Saat dia beranjak pergi kuraih tangannya, dan menatapnya tajam
"Aku belum menyuruhmu
pergi.." Kataku singkat
"Baiklah.." Yeoja ini
kembali duduk di depanku, aku menyimpan sendok di ujung mangkuk lalu beranjak
menuju kasir
"Kyu uang.." Aku
membungkam mulutnya, suaranya itu stereo sekali.
"Tak usah berisik" bisikku
di depan wajahnya, kemudian melanjutkan langkahku menuju kasir. Aku meliriknya
yang kini ada di belakangku, selesai membayar, tanpa aba-aba sedikitpun aku
menariknya keluar, dan membawanya ke tempat lain
"Hei!! Aku mau ke toko
buku" jeritnya
"Tak kuizinkan!" Jawabku
singkat, dia pasti jengkel.. Haha nikmatilah Lee Hyejin,
"Aku ada perlu.. Dan tugas
menunggu!!" Protesnya lagi, aku menghentikan langkahku hingga membuat
kepalanya menabrak punggungku, kemudian berbalik.
"Lalu apa urusanku?? Eomma
menyuruhku untuk mengajakmu jalan-jalan bukan belajar" ucapku
"Mwo? Ibumu tak berkata seperti
itu" katanya lagi, aku memasukan kedua tanganku kedalam saku celana.
"Telingamu memiliki
gangguan?" Tanyaku, yeoja itu menggeleng dengan polosnya aku tersenyum
"Dekatkan telingamu, akan
kuberitaukan sesuatu yang menarik"
Dasar bodoh! Dia menurut begitu saja
dan mendekatkan telinganya
"Kau benar-benar ingin
tau?" Tanyaku
"Tidak juga si"
Aku memutar mataku, Yeoja bodoh dan
sangat polos jika bisa aku ingin bertukar tempat dengan Yesung, dia pasti akan
sangat senang berurusan denganmu 'miina' ish, sudahlah, kutarik tangannya
lagi..
"Kyu pelan-pelan bisa tidak
si?!" Protesnya "tanganku sakit" keluhnya, aku mengabaikan
rengekan manjanya itu dan terus melangkah.
"Kau ingin membawaku kemana
si?!" Tanyanya, astaga, bisakah dia menutup mulut dan berhenti mengoceh??
Ingin rasanya aku membungkam mulutnya, itu?? Yesung kan?? Baiklah nona manis..
Kutitipkan kau pada Yesung selama aku akan membelikanmu 'hal penting yang harus
kubeli' seperti permintaan Eomma.
"Yesung-ah" baguslah, dia
tau Yesung ada disini, aku mengeluarkan ponselku dan menelpon Yesung, kulirik
Hyejin, dia kelihatannya akan meneriakan nama Yesung
"Ye...." Langsung kututup
mulutnya, menggunakan tangan kiriku
"Diam" kataku pelan, Yeoja
itu membulatkan matanya,
"Kyu?" Terdengar suara
Yesung dari arah speaker ponselku
"Kemarilah.. Kau bisa lihat aku
kan?? Ah.. Ya itu aku, kemarilah Hyung, aku butuh bantuanmu sebentar"
kataku kemudian memutuskan sambungan telepon tadi.
"Ada apa Kyu?" Suara
Yesung yang tiba-tiba terdengar seperti ada disamping telingaku itu hampir
membuatku jantungan, aku melihatnya memang ada di sebelahku sekarang.
"Aku titip Hyejin" kataku
singkat, Yeoja itu membulatkan matanya lagi
"Wae??" Tanyanya, dengan
suara stereonya lagi
"Aku mau pergi ke satu tempat,
dan kau.. Bersama Yesung dulu.. Terserah kalian mau kemana" ucapku lagi,
aku melakukan contact eye terlebih dulu dengan Yesung untuk menyampaikan
maksudku, setelah Hyung yang satu ini mengerti aku melangkah pergi.
Meninggalkan mereka berdua, aku selalu melihat mereka bersama di kampus, tak
ada salahnya sesekali membiarkan mereka kencan.
Hyejin's pov
"Kau ingin membawaku kemana
si?!" Tanyaku, Kyu tak menjawab dia terus menarikku, dan ini sangat
merepotkan, tak ingatkah dia aku menggunakan dress?? Benar juga, mana mungkin
dia peduli.. Tak lama Kyu menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba membuat
kepalaku sukses menabrak punggungnya, dia seperti sedang mengenali seseorang,
kutolehkan kepalaku mengikuti arah mata Kyu melihat
"Yesung-ah" benar, itu
Yesung.. Satu-satunya namja yang bisa membuatku merasa nyaman. Ya, jika saja
Yesung yang menjadi calon suamiku.
"Ye...." Baru saja aku
akan memanggilnya, tangan kiri Kyu membungkam mulutku dan mendekatkan wajahnya
ke wajahku.
"Diam" katanya pelan, aku
membulatkan mataku melihat tingkahnya yang seperti marah padaku
Samar-samar terdengar suara seorang
namja dari speaker ponsel Kyu, dia menjauhkan wajahnya dan melepaskan tangannya
yang mencengkram daguku tadi
"Kemarilah.. Kau bisa lihat aku
kan?? Ah.. Ya itu aku, kemarilah Hyung, aku butuh bantuanmu sebentar"
katanya, tanpa banyak bicara lagi dia memutuskan sambungan telepon tadi,
kemudian menatapku dan senyuman evil mengembang di bibirnya lagi.
"Ada apa Kyu?" Tanya
Yesung, entah sejak detik keberapa dia berdiri di sebelah Kyu, Yesung
kelihatannya berhasil membuat Kyu terkejut, begitu juga denganku.
"Aku titip Hyejin" kata
Kyu singkat, aku membulatkan mataku.. Dia.. Apa maksudnya 'menitipkan' aku??
"Wae??"
"Aku mau pergi ke satu tempat,
dan kau.. Bersama Yesung dulu.. Terserah kalian mau kemana" jelas Kyu, dia
menatap Yesung sebentar lalu melangkah pergi, meninggalkan aku dan Yesung berdua
disana, entah apa yang terjadi padanya yang jelas ini sungguh merepotkan,
kutatap Yesung yang ada di sebelahku, dia tersenyum manis
"Aku kemari dengan Donghae, dia
mungkin mencariku.. Mau ikut menemui Donghae?" Tawarnya, aah.. Inilah yang
harusnya Kyu lakukan, namja sial itu malah menarik-narik tanganku tanpa
membiarkan aku tau kemana tujuannya.
"Hyejin" panggil Yesung,
aku menoleh.. Menatap matanya yang mulai kusukai itu
"Boleh aku memegang
tanganmu?" Tanyanya, pernyataan yang membuat jantungku berhenti
seketika,entah apa artinya ini.. Yang jelas respon yang kuberikan hanya sebuah
anggukan yang kuberikan sebagai jawaban iya. Yesung tersenyum dan tanpa
basa-basi lagi, tangannya yang hangat itu menyentuh tanganku dan mengenggamnya
erat.
"Kau lama sekali Hyung!!"
Protes Donghae, saat melihatku dia terdiam sebentar kemudian tersenyum
"woow.. Inikah pacarmu itu?" Tanya Donghae yang berhasil membuat
jantungku nyaris berhenti. Aku menatap Yesung yang menggaruk tengkuknya
"Bukan.. Kami hanya sahabat..
Lagipula dia.." Sesegera mungkin aku memotong perkataan Yesung terserahlah
dia mau menganggapku sopan atau tidak.
"Yesung-ah benar, kami
sahabat" kataku
"Aku tak yakin" Donghae
mengerlingkan matanya nakal, membuat kedua alisku bertaut mencerna apa
maksudnya
Yesung's pov
"Kemarilah.. Kau bisa lihat aku
kan?? Ah.. Ya itu aku, kemarilah Hyung, aku butuh bantuanmu sebentar" ucap
Kyu melalui perantara speaker ponsel yang menempel di telingaku, aku mencari
sebenarnya dia dimana. Setelah menemukan dimana dia berdiri segera kulangkahkan
kakiku mendekatinya.
"Ada apa Kyu?" Tanyaku,
saat sudah mencapai dimana mereka berdiri, kulihat ada Hyejin berdiri di depan
Kyu. Gadis manis satu ini terlihat manis dengan dress biru muda itu.
"Aku titip Hyejin" kata
Kyu singkat, aku menoleh.. Menatap manik matanya, dia tak bercanda, Hyejin
kelihatannya protes dengan perkataan Kyu dia pun mengangkat suara
"Wae??"
"Aku mau pergi ke satu tempat,
dan kau.. Bersama Yesung dulu.. Terserah kalian mau kemana" jelas Kyu, dia
menatap mataku seperti memberi sinyal bahwa dia akan segera kembali, aku
mengangguk tanda mengerti.. Tapi?? Donghae?? Aku meninggalkannya sendirian di
depan kedai itu.. Aku tersenyum manis menatap Hyejin di depanku, aku menatap
matanya yang membalas tatapanku dengan agak canggung
"Aku kemari dengan Donghae, dia
mungkin mencariku.. Mau ikut menemui Donghae?" Ajakku, dia tersenyum lalu
mengangguk, sebenarnya aku tak tau harus membawanya kemana?? Berkencan dengan
gadis saja ini pertama kalinya, aku memutar mataku memikirkan tempat yang
bagus.. Mungkin nanti Donghae bisa membantuku
"Hyejin" aku kembali
mengangkat suara, Hyejin menoleh dengan tatapan seperti bertanya 'ada apa?'
"Boleh aku memegang
tanganmu?" Tanyaku, entah kenapa kalimat itu yang keluar dari mulutku, Hyejin
menatapku dengan tatapan polosnya lalu mengangguk, dia sungguh manis. Ingin
rasanya kujadikan dia adikku hari ini juga
"Kau lama sekali Hyung!!"
Protes Donghae, terkesan berteriak memang, Dongsaeng-ku yang satu ini memang
terkadang tak bisa membedakan tempat ramai dan dorm..
"woow.. Inikah pacarmu
itu?" Tanya Donghae yang berhasil membuatku gelagapan, apa-apaan ini??
Pasti informasi sesat dari bocah setan itu sampai di telinga Donghae, apa si
yang sebenarnya ada di otak Kyu, Hyejin itu calon istrinya kan? Aku menggaruk
tengkuk yang sebenarnya tak gatal
"Bukan.. Kami hanya sahabat..
Lagipula dia.." Ucapanku terhenti, dengan cepat Hyejin memotong
perkataanku
"Yesung-ah benar, kami
sahabat" katanya, membuatku terdiam dan memandangi wajahnya sejenak kemudian
beralih pada Donghae yang tersenyum nakal
"Aku tak yakin" Donghae
mengerlingkan matanya nakal, aku mendengus
"Sudah,sudah hentikan!! Kita
kemana lagi sekarang?? Malam ini lumayan mendung jangan sampai kita hanya
menghabiskan waktu menunggu tetesan hujan dengan berdebat" kataku
"Baiklaah" sahut Donghae,
dia melipat kedua tangannya di depan dada.
"Yesung, memangnya kenapa Kyu
menitipkan aku padamu?? Tadi dia mengatakan apa padamu?" Tanya Hyejin
tiba-tiba
"A...aku juga tidak tau"
"Kita ke game centre ya?"
Tawar Donghae, aku mengangguk begitupula dengan Hyejin.
Kyuhyun's pov
Aku berkeliling mencari apa yang
harus kucari.. Sungguh merepotkan kuedarkan pandanganku ke setiap toko kecil
ataupun lapak (?) Yang ada di kawasan Myungdong ini, tak ada yang membuatku
tertarik, aku menengadahkan kepalaku menatap langit yang berwarna hitam kelam
ini. Tak ada bintang yang menghiasi angkasa kota Seoul ini.. Seandainya aku
membawa biola itu, mungkin aku bisa menghilangkan semua penat yang kurasakan
ini. Di ujung jalan itu ada sesuatu yang menari perhatianku, kupercepat
langkahku menuju sesuatu itu.
Terlihat bersinar, berwarna
keperakan, berbentuk unik, dengan harga miring. Wow! Sempurna... Tapi, tunggu,
aku?? Membelikan yeoja itu jepitan ini?? Heh.. Kau bercanda Kyu, Never! Tapii..
Kualihkan pandanganku
"Kau berminat membeli itu
tuan?" Tanya ahjumma yang menjaga toko kecil ini, aku menoleh dan menatap
wajah keriputnya dari balik kacamata hitam ini.
"Eh?" Responku singkat
"mu..mungkin" kataku gugup
"Berikanlah pada orang spesial
yang sudah mengisi hatimu, maka dia juga akan dengan senang hati mengisi
harimu" aku terdiam mencerna setiap kata yang keluar dari mulut ahjumma
ini.
"Apa harganya tidak bisa lebih
murah lagi?" Aku mengeluarkan senyuman evil andalanku lalu mulai menawar..
Enak saja aku mengeluarkan sekitar 200 won untuk membelikanmu jepitan rambut
Lee Hyejin.
***
Kubuka flip ponselku dan mencari
nomor Yesung dari kontak yang ada di ponselku setelah ketemu. Langsung ku
telepon nomor itu. Dengan langkah yang menuju tempat dimana aku menitipkan
Hyejin aku menunggu Yesung mengangkat teleponnya.
"Hebaaaat!!!!" Suara ini
benar-benar tak asing ditelingaku, kutolehkan wajahku, benar saja, yeoja
bersuara stereo itu ada disana bersama Yesung dan Donghae.. Hmm, sedang apa
mereka?
"Aku hebat kan?" Kata
Donghae, bangga, ooh game.. Game seperti ini anak kecilpun bisa memenangkannya
"Hyung, kalian terlihat bodoh
dan seperti anak kecil" kataku yang berhasil membuat mereka bertiga
menatapku
"Kau?? Mengapa kau meninggalkanku
dan seenaknya saja menitipkan aku pada Yesung?? Dasar tak bertanggung
jawab" hoo.. Sambutan yang bagus nona Lee.. Kau bisa membuatku naik darah.
"Aku bosan melihat wajahmu, dan
memang ada yang harus kubeli" jawabku dengan tampang malas
"Yaak!! Jika kau bosan mengapa
tak kau biarkan aku pergi ke toko buku dan pulang sendiri??" Yeoja ini
menaikkan nada suaranya, bisa membuat telingaku rusak jika begini caranya.
Mungkinkah eomma berencana membunuhku perlahan-lahan dengan suara stereo yeoja
sial ini??
"Jika aku lakukan itu maka aku
akan digantung oleh keluargaku" balasku
"Itu bukan urusanku"
katanya lagi, okee.. Kau mengajakku berperang yeoja sial, aku menarik tangannya
tanpa meminta izin dan berpamitan pada 2 hyung yang menonton kami berdua
berdebat
"Kau!!! Lepaskan aku!! Aku mau
pulang!!" Omelnya, kuturuti perintahnya, kulepaskan genggamanku,
"Mana tanganmu?" Kataku,
Yeoja itu mengangkat sebelah alisnya, dan tak memberikan sebuah respon apapun
selain tatapan aneh
"Kubilang mana tanganmu??"
Aku mengulang kalimat tadi
"Tak usah membentak?!"
Protesnya, aku berdecak lalu menghela nafas panjang
"Ini" katanya kemudian
menjulurkan tangannya, aku segera mencari bungkusan kertas berisi jepitan itu.
Dan kuletakan di atas tangannya
"Pegang" kataku singkat,
aku kembali menariknya menuju tempat aku memakirkan mobilku, dan tak menggubris
ocehan berisik yang keluar dari mulutnya itu.
Di perjalanan yeoja itu membuka
bungkusan yang kuberikan tadi, dan tersenyum begitu mengetahui apa isinya..
Jepit murah saja bangga *woo.. Kyu parah*
"Aigo~ bagus sekali"
pujinya, aku memutar mataku
"Kau membelikanku ini?"
Tanyanya, dari sorot matanya terlihat sekali dia sangat senang, aku tak
memberikan respon ada selain deheman pendek tanda aku menjawab 'iya'
"Kyu" panggilnya, dengan
sangat malas aku menoleh
"Gomawoyo.. Walau kau
menyebalkan kau ternyata baik juga" katanya diakhiri sebuah senyuman yang
entah tulus atau akting
"Cheonma" jawabku singkat
"lagipula itu jepit murah.. Kenapa kau begitu senang?"
"Mau mahal ataupun murah.. Aku
tetap menghargainya, dan aku menyukainya.. Gomawo Kyu" katanya lagi,
suaranya yang terkesan aneh itu berhasil membuatku terkekeh pelan
"Aissh.. Kenapa kau
tertawa?" Tanyanya
"Tak ada.. Kau terlihat yeoja
pabo tadi, sangat menggelikan" ledekku
"Kau itu?! Mengapa kau kadang
sangat baik tapi berubah menjadi sangat menyebalkan?? Dasar iblis!!" Akan
sedikit kupancing amarahnya malam ini
"Jinjja?" Kataku dengan
tatapan meledek, yeoja itu mendelik lalu membuang muka, aku kembali terkekeh
"Tak ada yang lucu" katanya
kasar
"Jinjja?" Kataku lagi
"Kyu!!!!! Aku Membenci
mu!!!!" Hardiknya, tawaku meledak.. Hahahaha sungguh menyenangkan bisa
menggodamu Miina
***
Kuhempaskan tubuhku ke punggung sofa
"Urusan keluarga macam apa
sampai kau baru pulang jam setengah 11 begini?" Tanya Teukkie Hyung
seperti mengintrogasiku, aku tersenyum kemudian melepaskan jaket kulit yang
mulai tak nyaman kugunakan. Sungmin duduk di sebelahku dengan segelas jus
jeruk, kusambar gelas itu dan kuminum isinya, Sungmin menatapku tajam
"Jika haus ambilah minummu
sendiri?!" Hardiknya "kau juga mengapa baru pulang jam segini??"
Tanya Sungmin ikut-ikut mengintrogasiku
"Aku bertemu calon istriku..
Yaak.. Bukan calon istri tapi calon tunanganku" jawabku singkat,
Teukkie-hyung menatapku tak percaya, Sungmin juga begitu
"Hei.. Kenapa kalian?"
"Mwo?? Tunangan?? Kau
bercanda" Kangin mengacak-acak rambutku, merepotkan
"Aku tak bercanda" jawabku
sembari menangkis tangan besar Kangin
"Tapi... Sejak kapan, tak
pernah kau ceritakan bagaimana gadis itu??" Sambar Sungmin-hyung, mereka
semua seperti memojokan aku sekarang.
"Jangan bilang kau mulai main
rahasia pada kami" sambar Heechul-hyung astaga.. Dia bahkan tak tau
masalah apa yang sedang dibicarakan ini.
"Nanti juga kalian tau"
sahutku pendek, kemudian beranjak memasuki kamar, yaa.. Mungkin aku akan
mendapat introgasi semalam suntuk, setelah memasuki kamar, sesegera mungkin aku
naik ke atas kasur dan menutup mataku.
***
"KYUUUUU!!!!" Aiisshh...
Menganggu saja, aku membuka mataku dan melihat jam yang tergantung di dinding,
jam 06:45 pagi.. Pagi-pagi sudah berisik.. Merepotkan saja,
"KYUUUUU!!! CEPAT
BANGUN!!!!!" Seruan terdengar semakin keras
"Iya,iya sebentar"
"Ada apa si?? Kalian ini
kerasukan setan di pagi hari ya?? Eh??" Kubulatkan mataku, yeoja ini??
Mengapa yeoja sial ini ada di dorm, dan.. Kenapa Yesung sudah berpakaian rapi
pagi ini?? Setauku tak ada jam kuliah pagi ini.
"Aaaah... Bangun juga bocah
ini" Kibum menepuk pundakku, persis seperti memukul punggungku lebih
tepatnya
"Mau apa kau kemari?? Melihat
wajah tampanku?" Tanyaku pada Yeoja itu. Dia mendengus kesal
"Aku kemari bermaksud membeli
buku yang kemarin ingin kubeli.. Dan aku berjanji pada Yesung-ah kemarin,
lagipula mustahil sekali aku merindukan wajah tampanmu ini tuan Cho" aku
memutar mataku, yeoja ini sudah mencari keributan di pagi-pagi buta
"Oh ya?? Kalau membeli buku aku
juga bisa mengantarmu, tunggu disini, jika kau pergi bersiaplah mati di
tanganku"
Hyejin's pov
"Oh ya?? Kalau membeli buku aku
juga bisa mengantarmu, tunggu disini, jika kau pergi bersiaplah mati di
tanganku" ujar Kyu dia mengepalkan tangannya, aku membulatkan mataku.
"Kurasa Kyu cemburu" bisik
teman-temannya yang lain, aku menatap mereka satu persatu
"Hyejin, kurasa lebih baik kau
pergi bersama Kyu.. Tak enak aku jika ikut dengan kalian, kebetulan aku ada
urusan di studio" sahut Yesung, aku mengangguk dengan terpaksa.. Satu hari
penuh bersama orang seperti Yesung bisa membuatku bahagia setiap detiknya, dan
jika satu hari penuh bersama Kyu.. Sama saja seperti aku masuk kedalam neraka,
dan menjamu raja Setan makan di ruang makan rumahku.
"Kau manis seperti cerita
Hyung, aku suka" ucap salah seorang namja, yang membuatku ingin tertawa
adalah nada bicaranya yang terkesan seperti anak kecil.
"Aku Ryeowook, salam
kenal" katanya seraya menjulurkan tangannya, aku menyambutnya sambil
tersenyum semanis mungkin membandingi senyum tulusnya "Hyejin"
"Aissh.. Adikku, kau sudah
punya calon tunangan sekaligus suami.. Jangan selingkuh dengan cowo lain dong,
dia sudah punya calon istir " Protes kakakku yang dari tadi menggembungkan
pipinya kesal
"Iyaaa.. Hyukjae, aku takkan
merebut lelaki ini ini..." Balasku seraya mencubit pipinya
"Aish! Sakit!" Katanya
seraya menangkis tanganku.
***
"Kenapa kau mau mengantarku?
Kau cemburu?" Tanyaku di tengah perjalan, Kyu menatapku kedua alisnya
bertemu
"Cemburu?? Heh, aku tidak
cemburu padamu.. Akan sangat menjijikan jika aku cemburu padamu" elaknya,
aku tersenyum sembari menatap wajahnya yang tengah menyetir mobil ini.
"Dasar namja pabo penuh
kesombongan" ledekku
"Mwoya?? Apa kau bilang???
Cobalah berkaca siapa yang pabo sebenarnya" balasnya
"Ne...ne.. Terserah kau"
Kulirik Kyu, dia memamerkan senyum
kemenangan. Hei, namja sial kau tak menang seutuhnya, aku mengalah agar tak
terjadi sesuatu yang buruk pagi ini. Dasar namja pabo penuh kesombongan,
"Kau ini... Ini perpustakaan
bukan tempat bermain game" ucapku saat mendapatinya duduk di kursi kayu
dengan tangan memainkan sebuah PSP, dia melihatku sebentar lalu kembali beralih
pada PSPnya. Membuat darahku agak bergolak, kebiasaan...
"Selama PSPku dan aku tak
berisik aku tak melanggar peraturan untuk tak bersuara di perpustakaan, nona
Lee" katanya dengan tatapan terus tertuju pada PSP
"Jika kau berisik akan kupukul
kau, arraseo?" Ancamku
"Wae?? Apa kehendakmu
memukulku?" Protesnya
"Yang jelas, jika kau berisik
aku akan memukulmu"
"Aish.. Kau mulai berani
mengaturku ya?? Dasar Yeoja sial, bersuara stereo"
"Mwo?? Kau bilang aku apa
tadi??" Aku menaikkan nada suaraku, dan bengkit dari tempatku, Kyu
tersenyum penuh kemenangan, benar saja semua orang menatapku tajam termasuk
penjaga perpustakaan, aku kembali duduk dan menatapnya tajam. "Namja pabo
yang penuh kesombongan" gerutuku dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar