[MULTI
CHAPTER] LOVE IN THE ICE Part 1
·
Author
: Choi Hye Sun ( Citra IU Cassielfishy )
Title
: Love In The Ice
Genre
: Romance, Family
Length
: One Shoot
PG
: General
Cast
: 1. Lee Ryeona ( Karina Citra Ayu )
2. Kim Jong Woon aka Yesung
3. Oh Se Hun EXO
4. Choi Hye Sun ( Citra IU Cassielfishy )
5. LeeTeuk as Ryeona’s father
6. Lee So Ra as Ryeona’s Mothers
7. Choi Si Won as coach
8. Sully F(X)
Note
: Tribute to Everyone who have a dream…. I say… Catch it !! And be brave
Disclaimer
: Cast belong to God…. This FF belong to author..... Cerita murni hasil
pemikiran author, please don’t be a plagiator, take out with full
credits*biarpun aku juga gak ngerti*, jangan share/bagikan FF ini tanpa seijin
author. Please RCL if you done to read it…
OST
: Love In The Ice (DBSK), It Has To Be You (Yesung),
******
~Author
POV~
Flash back
“Ayo…Ryeona….kau pasti bisa….” Appa
Ryeona terus menyemangati anaknya yang saat ini masih berpegangan erat pada
pagar ice rink, kakinya tidak mau ia gerakkan sedikitpun karena ia takut
jatuh menghantam padatan es licin yang kini menjadi pijakkannya.Berjalan diatas
pisau-pisau yang tertaut disepatu luncurnya memang bukan perkara mudah.
“Appa… aku takut…..appa…..” rengek
Ryeona kecil yang tahun ini baru masuk sekolah dasar.
Ryeona baru kali ini diajak appa-nya
ke gelanggang Ice skate untuk belatihnya Ice Skating, meski appanya adalah
seorang pelatih Ice Skating professional tapi appa-nya tidak pernah mau membawa
Ryeona ke gelanggang, menurut appa-nya Ryeona masih terlalu muda untuk berlatih
Ice Skating, namun gadis kecil itu terus merengek untuk dilatih alhasil
appa-nya tidak bisa menolak lagi.
Appa Ryeona yang semenjak tadi duduk
diantara kursi penonton kini mulai sibuk memakai ice skates*sepatu
luncur*, Apanya mulai memasuki ice rink dan meluncur perlahan mendekati
Ryeona, gadis itu kini sudah berlinangan air mata. Matanya terlihat sembab dan
dia sesenggukan.
“Coba kau angkat kakimu satu
persatu…kau coba berjalan seperti biasa…..ara?” Appa Ryeona mepraktekan cara
berjalan kepada putri mungilnya itu.
Ryeona memperhatikan baik-baik cara
berjalan ayahnya yang tiap langkahnya menyerupai garis putus-putus.
“Arraseo?” Ayah Ryeona berbalik
cepat meluncur kearah putrinya.
“Arraseo appa………..” Ryeona mengusap
airmatanya dengan sarung tangan yang melekat di tangan kanannya, Ryeona mulai
mengangkat kaki kanannya hati-hati sambil terus berpegang erat pada pagar ice
rink.
BRAAAAAAAAKK…….
Tubuh mungil itu jatuh diatas
padatan es keras…….
“Huuuaaaaaaaaaa………………..” Ryeona yang
jatuh telungkup menangis sejadi-jadinya.
“Gwenchanayo?”Appa-nya meluncur
cepat untuk melihat keadaan Ryeona.
“Appo………”
“Gwenchana……. ayo berdiri lagi !”
Appanya mengulurkan tangan.
“Shireeooo………appa……..”
“Ryeona…. tidak ada satupun Ice
Skaters yang tidak pernah jatuh di arena Skate-nya..percayalah pada appa………”
“Jinjja?”
“Ne, bahkan atlet professional yang
appa latih masih sering terjatuh…. Ryeona… tidak ada kesuksesan tanpa kau
mengerti bagaimana pedihnya terjatuh.. bagaimana remuknya badanmu karena kau
menginginkan sesuatu melebihi apapun… Jadi, Ryeona ku sayang.. Jangan pernah
menyerah…..”
Fash back
end
******
~Ryeona
POV~
“Appa……………..”Tanpa sadar aku
berteriak keras karena hari ini aku memimpikan appa lagi.
Kenangan masa kecilku dengan appa
saat appa melatihku Ice Skating merupakan kenangan terindah sekaligus yang
terakhir. Sejak appa meninggal sepuluh tahun silam aku memang sering memimpikan
appa, appa adalah sosok panutan dalam hidupku. Sayang sekali appa meninggalkan
aku dan eomma begitu cepat, aku juga kurang jelas apa penyebab kematian appa
sebab hingga saat ini eomma tidak pernah memberi tahuku apa-apa. Semenjak appa
meninggal kami juga sering pindah-pindah rumah, kami pernah tinggal di Daegu,
Gwangju, Busan,Ulsan dan baru-baru ini kami pindah ke Incheon.
Aku turun dari ranjang menuju meja
belajar yang letaknya ada disebelah ranjangku, aku meraih foto keluarga kami
yang saat itu masih lengkap dengan appa,aku dan eomma. “Appa….. neomu
bogoshippo………” Aku sering menitikan air mata jika mengenang masa-masa
itu, saat itu keluarga kami sangat bahagia meskipun tinggal secara sederhana
dirumah kecil kami di Seoul, appa dan eomma sering mengajakku pergi ketaman
hiburan, kebun binatang maupun ke gelanggang Ice Skating untuk melihat
atlet-atlet asuhan appa berkompetisi dikejuaraan daerah maupun nasional.
Aku ingat senyum appa tiap kali aku
merengek minta diajarkan ice skating, bagaimana appa terus menyemangatiku jika
akhirnya aku ketakutan untuk mencoba berjalan diatas es-es dingin itu.
Tok….tok….tok…………….
“Lee Ryeona !!!” Eomma
mengetuk-ngetuk pintu kamarku.
“Ne eomma…………???”
“Buka pintunya….!!”
“Ne…” Aku menaruh kembali foto
keluarga kami ke tempatnya semula dan mulai melangkah menuju pintu kamarku yang
terkunci, setelah aku membuka pintu itu eomma masuk dengan tergesa-gesa. Dari
raut wajah eomma yang kusut itu aku bisa menebak pasti pagi ini aku akan
sarapan omelan eomma lagi.
“Kau mau bangun jam berapa? ini
sudah hampir telat……..”
“Arasseo eomma……”Aku panik
mencari-cari handuk supaya aku bisa langsung meluncur ke kamar mandi.
“Lee Ryeona !!!!” Eomma membentakku.
“Ne….??” Aku mengurungkan niatku
mencari handuk lalu kembali kehadapan eomma, eomma sudah rapi dengan baju
kerjanya. Eomma memang tulang punggung keluarga kami semenjak appa meninggal,
aku tahu tanggung jawab eomma sekarang lebih besar, eomma berperan ganda
menjadi seorang ibu dan juga seorang ayah untukku.
“Lee Ryeona katakan apa ini???”Eomma
mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya. Omona….eomma sudah menemukannya,
matilah aku………..
“Ryeona…………….. kenapa kau masih
menyimpan benda seperti ini? Sudah eomma bilang eomma tidak mau melihat benda
apapun yang berhubungan dengan Ice Skating!! Ice Skates ini eomma
sita!!!”
Eomma membanting pintu kamarku
dengan kasar, eomma sangat tegas kalau dia bilang dia menyita sepatu luncurku
itu artinya aku tidak akan pernah menjumpai lagi benda, itu………..hiks……. ini
sudah kesekian kalinya eomma menyita sepatu luncurku, selama ini aku nekat
untuk terus ber-Ice Skating karena di Ice rink lah aku bisa merasakan
bayangan appa dengan jelas, di Ice Rink aku merasakan appa selalu
disana, dia tersenyum padaku sambil berharap aku bisa meluncur lebih baik lagi.
#####
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing…………………………….
Ya, bel sekolahku berbunyi dan aku
masih berlari-lari untuk mencapai gerbang…. Hari pertama disekolah baru dan aku
terlambat, bagus sekali Lee Ryeona.
“Maaf semua…………kalian
terlambat………..” Seorang guru wanita berkacamata tebal mencegatku dan beberapa
orang disana, nampaknya kami akan mendapat hukuman. Dari dandanan guru ini yang
sama sekali tidak membuat orang tertarik, aku tahu pasti guru ini termasuk
salah satu guru Killer disini.
Kami digiring ketengah lapangan
dengan sebelumnya kami menyisihkan tas yang kami bawa dipingir lapangan. Guru
killer tadi menyipitkan matanya lalu menatap kami satu-satu dengan tatapan
yang……meremehkan(?)
“Well………..kalian rupanya tidak jera
dan lebih suka menerima hukuman dariku pagi-pagi begini….” Guru itu entah dari
mana sekarang membawa tongkat kecil ditangan kirinya, mengayun-ngayunkannya
ketelapak tangan kanannya.
“Aku sangat prihatin pada kalian
yang sering terlambat seperti ini, mau jadi apa generasi
muda………….bla..bla….bla…………” Itu yang aku tangkap dari sini, tentulah seperti
siswa SMU yang terlambat pada umumnya kami akan disuguhi makanan pembuka yaitu
ceramah, bla…bla…bla…. tentang bagaimana seharusnya generasi muda korea itu,
bagaimana efeknya kalau kami terlambat masuk ke kelas, tentang ruginya kalau
kami ketinggalan pelajaran………yah……aku memang sering terlambat di
sekolah-sekolahku dulu. Jangan tanya sekolahku yang dulu ada berapa, aku tidak
hafal sudah beberapa kali aku pindah sekolah di masa SMU-ku ini.
“Hahaha………..sudah jangan membuatku
geli lagi…………….” Aku mengalihkan fokusku dari guru killer tadi ke dua orang
yang saat ini sedang asyik bercanda. Mereka tepat ada disebelahku, seorang
yeoja bermata coklat dengan rambut coklat ikal panjang tergerai, dia menurutku
sangatlah cantik. Dan disebelahnya ada namja yang sedang memegangi perutnya
karena yeoja tadi terus menggelitiki perutnya. Namja itu tidak tampan tapi
lumayanlah………
“Hye Sun-ah…………. sudah……..” Namja
itu menangkap kedua tangan yeoja itu dan itu membuat yeoja yang dipanggil Hye
Sun tadi sedikit kaget, dia oleng kebelakang dan……….
“Ooouuuchhh………….” Kakiku terinjak
kakinya. Awww……..appo…….
“Heee……….mianhae………….” Kata yeoja
itu padaku.
“Gwenchana…………” kataku sambil
tersenyum padanya.
“Aku benar-benar menyesal………mianhae……..gwenchanayo??”
Dia dengan tatapan cemasnya melihat kebawah, kearah kakiku yang tadi dia injak.
“Gwenchana………….”kataku, padahal
kakiku ini berdenyut-denyut karena insiden terinjak tadi. Aaaaww~~
“Oh iya kenalkan aku Choi Hye Sun…………”
Yeoja itu mengulurkan tangannya.
“Ah… Lee Ryeona imnida…….” Aku
menyalami tangannya, wow….tangannya lembut.
“Oh iya, kenalkan ini sahabatku………
Ini Jong Woon….” Hye Sun menarik namja disebelahnya, memaksanya untuk
berkenalan.
“Kim Jong Woon imnida…………….” Kata
namja itu.
“Lee Ryeona imnida………….”
“Oh iya Lee Ryeona kau mau ikut
kami??” Hye Sun itu tanpa canggung menggantungkan satu tangannya kepundakku.
Yah aku tidak keberatan sih, aku justru senang belum ada satu jam disekolahan
baru aku sudah mendapat teman. Dan menurutku mereka teman yang ‘sealiran’
karena kami sama-sama terlambat.
“Kemana?”
“Sudah ikut saja……….” Hye Sun meraih
tanganku, dia mengisyaratkan kami untuk menunduk dan perlahan-lahan mengendap
meninggalkan barisan. Ckckck…wajahnya pasti telah menipu banyak orang, dia
bukan yeoja baik-baik. Tukang bolos……..tapi aku senang………….
“He……………tas kita?”pekikku saat kami
sudah ada didepan gedung besar, tapi gedung itu masih ada dilingkungan sekolah
kami.
“Itu urusan gampang………………. Akan ada
yang mengambil………” Hye Sun melirik Jong Woon yang ada disebelahnya.
“Apaaa?? Kenaaaapaaaa? Akuuuuuuuu?”
“Iya,kau………….cepatlah…………” Bentak
Hye Sun.
“Aiiissshhh……………” Tapi Jong Woon
tidak menolak ia menuruti kata-kata Hye Sun.
“Nah, Selamat datang !!!” Hye Sun
membuka pintu gedung itu dan udara menjadi dingin seketika.
Bau ini………….suasana ini……………………
Aku ada digelenggang Ice Skating !!!
Aku melihat kesekeliling.
sepi………hanya ada satu orang yang sedang meluncur di Ice Rink, seorang namja
yang berseluncur dengan santai mengikuti tiap gerakan yang ia inginkan. Ia
melakukan toe loop*gerakan memutar tubuh diudara dengan tumpuan satu
kaki dan mendarat dengan kaki tumpuan lagi* sesekali, lalu mulai melucur lagi
dengan santai mengelilingi ice rink bergantian antara kaki kiri dan
kanan, aku tidak pernah melihat orang seserius itu ia sangat menikmati tiap
detiknya saat meluncur, meski ekspresi wajahnya tidak menunjukkan suatu
kebahagian-dia tidak tersenyum- tapi aku tahu dia sangat menikmati kegiatan meluncurnya
itu.
“Wooooow……….nampaknya kau tertarik
pada ketua club kami……” Hye Sun sekarang sedang cengengesan menatap wajahku
yang…aku tahu aku tadi sedikit terpana…aku ralat…aku benar-benar terpana.
“Dia ketua club…….”kata Hye Sun.
ya…harusnya aku tahu dari skill-nya…dia ketua club.
“Aku akui seleramu bagus, dia ice
skaters terbaik di club kami. Dan tentu saja kami mengangkatnya menjadi ketua
karena kemampuannya itu……….” kata Hye Sun sambil mengangguk-nganguk.
“Oh…ok….lalu siapa namanya?”
Hooooaaaahh………kenapa denganku ini, aku bukan tipe yeoja blak-blakan seperti
ini………
“Hahaha…aku tahu kau tertarik
padanya…namanya Se Hun…Oh Se Hun…ingat namanya baik-baik..kekeke…….” Hye Sun
tertawa lagi.
“Oh Se Hun…………..”gumamku pelan,
ya…namanya bagus.
“Jadi??”
“Jadi??”kataku mengulang pertanyaan
Hye Sun.
“Kau mau tetap disini atau kau mau
ikut meluncur kesana……..???” “Come on……” Hye Sun menarik tanganku meninggalkan
tempatku terpaku tadi, Tubuhku dipaksa menjauh tapi mataku terus melihat kearah
Se Hun yang masih meluncur dengan indah di Ice Rink.
Aku harap eomma tidak tahu jika
disekolahan baruku ada club Ice Skating, jika iya dia pasti akan memindahkanku
ke sekolah lain. Aku harus berusaha lebih keras untuk menyembunyikan semua ini
dari eomma…….
#####
“Se Hun kenalkan……….ini Ryeona……….”
Hye Sun membawaku ke Ice Rink, dan dia mengenalkanku pada namja itu. Namja yang
meluncur dengan indah dan nampak berkilauan dengan tekhnik meluncurnya, dia
hebat. Sangat hebat.
“Maaf aku ada kelas setelah
ini……………” Dia mengabaikanku………..iya dia mengabaikanku, bahkan dia tidak
memandangku sama sekali. Yah tatapan matanya memang sedingin es, aku baru sadar
saat melihatnya dari dekat seperti ini.
Aku melihat Se Hun itu duduk ditepi
Ice Rink, melepas ice skates-nya lalu menghilang kedalam ruang loker laki-laki.
Namja sedingin es, itu yang bisa aku deskripsikan tentangnya.
“Gwenchana ryeona-ya, itu memang
sifatnya tidak usah terlalu dipikirkan…………”Hye Sun menepuk bahuku ringan.
“Hmmm………………”
“Ya sudah ayo kita mulai, kau bisa
meluncurkan?”
“Hmmm…..ne………………”
Kami, aku dan Hye Sun meluncur
dengan tertawa riang. Dia bercerita tentang pengalaman bodohnya saat pertama
kali meluncur, jatuh dengan muka mendarat lebih dulu dan rok tersingkap itu
sukses membuatku tertawa lebar. Oh iya, dia juga cerita tentang Jong Woon.
Menurutku dia lebih parah, jatuh saat pertama kali menapakkan satu kakinya di
Ice Rink,lalu dirawat dirumah sakit selama 3 bulan. Itu cukup
menghibur.Hahaha…………..
“Ryeona-ya…kau mau bergabung dengan
club kami?”Hye Sun menekan gigi disepatunya, otomatis ia berhenti. Aku ikut
mengerem.
“Hmmm…tapi aku tidak punya sepatu
luncur, dan lagi ibuku melarangku untuk meluncur………..”
“Kau bisa menggunakan sepatu luncur
yang sekarang kau pakai jika kau mau, tenang saja itu sepatuku yang sudah tidak
terpakai………dan soal ibumu, kau tahukan sedikit memberontak itu
menyenangkan……”dia tersenyum jail sambil mengerlingkan satu matanya.
“Hahaaha……….kau benar……………” Aku
melengkungkan senyum terindahku padanya. Aku kembali meluncur, kali ini
pikiranku berisi hal-hal indah yang akan aku lakukan jika bergabung dengan club
Skate, aku bisa meluncur di ice rink kapan saja.
Aku senang…..
Appa…….
Aku berjanji aku akan meluncur
dengan baik…..
Appa, neomu bogoshippo………..
#####
~Author
POV~
“Ryeona-ya………..makan dulu…………..”
Eomma-nya memanggil Ryeona untuk makan malam. Mereka memang biasa makan malam
bersama, mereka tentu tidak ingin kehilangan momen berkumpul layaknya keluarga
lain biarpun anggota keluarga mereka tidak lengkap lagi.
“Ne, eomma……….” derap langkah terdengar
kemudian. Ryeona menuruni tangga dilantai dua untuk segera menghampiri eommanya
diruang makan yang ada dilantai satu. Rumah mereka memiliki dua lantai, namun
tidak terlalu luas.
“Bagaimana sekolahmu?” Tanya
eommanya sambil menyodorkan satu piring padanya.
Ryeona sedikit tersentak, dia benci
berbohong tapi dia juga tidak mungkin jujur. Eommanya tidak akan setuju jika ia
bergabung dengan club Skate.
“Baik…semua baik…………..”
“Syukurlah…………….” Eommanya menghela
nafas lega. Lima menit kemudian mereka sudah duduk dan menikmati makan malam
mereka.
#####
~Ryeona
POV~
“Annyeong………………”
“Hwaaaaaaaaa………………” pekikku karena
tiba-tiba Hye Sun muncul saat aku membuka pintu kelasku, aku memang dapat jatah
piket hari ini dan semua yang bertugas piket sudah pulang kecuali aku
TT________TT
“Annyeong…”balasku sambil mengelus
dadaku. Aku masih kaget……….
“Kau sudah ditunggu……..”
“Nugu-ya?”
“Kau…ditunggu kami….anggota club
tentu saja,babo!” Aiiissh….tidak ada orang yang menyebalkan seperti dia, baru
kenal satu hari dia sudah berani memanggilku babo. Dasar……….
“Sudah,tidak ada waktu lagi……….kita
harus segera latihan sekarang…”
Hye Sun menarikku langsung dengan
kasar,
“Ya ! Aku bahkan meninggalkan tasku
didalam kelas………………….” Protesku.
“Biar nanti Jong Woon yang
mengambilkannya, dia juga belum selesai dari mata pelajaran tambahannya…nanti
setelah dia selesai biar dia yang mengambil……………”
“Hooo….dia sunbae………”
“Iya tentu saja…apa aku belum
cerita..dia satu tingkat diatas kita…sebentar lagi dia ada ujian Negara……”
“Belum………………………”
“Lho? Aku belum cerita ya……
jangan-jangan aku juga belum cerita kalau Jong Woon itu hyungnya Se hun…………….”
“Mwoooooooooooooo?????”
Apa…?apa….????.......Jong Woon dan Se Hun mereka……bersaudara? Bahkan wajah
mereka tidak mirip sama sekali, seperti langit dan bumi.
“Kau pasti berpikir mereka tidak
mirip, kau benar………karena mereka memiliki ayah yang berbeda…….”
“Jinjja?”
“He’em……..” kata Hye Sun sambil
menganggukkan kepalanya satu kali. Jadi, Jong Woon dan Se Hun itu kakak adik,
aku baru tahu……….
Apa sikap dingin Se Hun ada
hubungannya dengan semua ini?
#####
Gelanggang yang kemarin aku datangi
saat membolos sekarang dipenuhi banyak orang, hampir ada belasan namja dan
yeoja yang sedang meluncur di ice rink, tapi diantara mereka aku tidak
melihat Se Hun.
“Se Hun tidak suka meluncur jika
banyak orang……..dia…tipe penyendiri…….” Hye Sun seolah bisa membaca pikiranku,
jadi aku tidak perlu bertanya apa-apa lagi.
“Ayo kita temui pelatih kita……” Hye
Sun mengajakku mendekat kearah seorang ahjussi yang dari tadi mengamati
tiap-tiap orang yang ada di ice rink sambil sesekali mencatat sesuatu di
notesnya.
“Annyeong Siwon-jussi……ini anak baru
yang aku ceritakan kemarin” Ahjussi tadi berbalik badan, dia ahjussi? Masih
sangat muda dan tampan, kaos ketat yang ia pakai membuat lekuk tubuh terutama
abs-nya keliahatan.Omona…jadi seperti inilah namja atletis itu…….
“Annyeong Hye Sun-ssi…jadi ini
anggota baru kita……..mmm…maaf aku lupa namanya……………”
“Annyeonghaseyo Lee Ryeona
imnida………..” kataku memeperkenalkan diri.
“Ryeona……nah Ryeona, bisakah kau
memperlihatkan padaku kemampuan seluncurmu?”
“Ne?”
“Aku tidak meragukan kemampuan Hye
Sun dalam merekrut anggota baru, tapi bukankah kau memang harus menunjukkan
sedikit kemampuanmu?”
“Ne, arasseo ahjussi……….”
#####
~Author
POV~
Ryeona yang sudah mengganti bajunya
dengan kaos dan celana training resmi club berjalan dengan perlahan dari
pinggiran ice rink menuju ketengah. Siwon-jussi dari pinggir lapangan
menginstruksikan supaya anggota lain menyingkir dan hasilnya hanya ada Ryeona
disana. Ryeona memandang wajah Hye Sun sekilas, yeoja itu balas menatap Ryeona
lalu dengan refleks Hye Sun mengepalkan dua tangannya sambil berteriak
‘Hwaiting’ padanya.
Perlahan-lahan ada alunan musik
bertempo sedang membahana didalam gelanggang, rupanya Siwon-jussi
menginginkan ia untuk menyatukan gerakkan luncurnya dengan musik yang mengalun.
Ryeona tak bergerak meresapi musik itu sesaat, ia tidak asing dengan musik ini
Haydn-Symphony no.8
Ryeona mulai, ia meluncur riang
dengan tangan dibelakang. Kiri….kanan……..kadang dia melayang-layangkan kedua
tangannya diudara sambil membuat gerakan ringan. Saat suara gesekan biola
menjadi lebih intens sesekali ia melakukan toe loop, kembali ia meluncur
pelan sambil menikmati tiap alunan musik. Tiba disaat musik menjadi lebih cepat
temponya, ia mengambil ancang-ancang untuk melakukan lutz*gerakan memutar tubuh
diudara dengan satu kaki sebagai tumpuan dan kaki lain sebagai kaki pendaratan*
Semua orang bersorak sambil bertepuk
tangan dengan riuh, nampaknya ada tontonan yang sangat menarik hari ini.
Anggota baru club skate benar-benar menyita banyak perhatian.
“Apa aku terlambat?” Jong Woon
terengah-engah sambil menggotong tiga tas. Ya, satu tasnya, satu tas Ryeona dan
satu tas Hye Sun.
“Yeah………tontonan menarik baru saja
berakhir………….” Jawab Hye Sun.
#####
“Kau..perfect dear………..” Hye Sun
langsung berhamburan memeluk Ryeona saat yeoja itu menghampiri semua orang dibangku
penonton.
“Selamat bergabung di club !!”
Siwon-jussi mengulurkan tangannya, Ryeona meraih tangan itu dengan perasaan
campur aduk. Dia senang, terharu juga tidak percaya. Dia memang belum pernah
melakukan skate dengan musik, belum sempat. Mungkin kalau appanya masih ada dia
bisa menjadi Skaters professional sekarang.
“Cukhae!! permainan bagus……..” Jong
Woon menepuk-nepuk punggung gadis itu. Hal itu membuat Ryeona tersipu, terlebih
anggota club yang lain sedang bedecak kagum pada kerja bagus Ryeona tadi.
“Jong Woon……….bahkan kau tidak
melihat apapun… kau terlambat……..” kata Hye Sun sinis.
“Paling tidak dia tidak terluka sama
sekali……….masih lebih baik dari pada aku…” Semua orang yang ada disana
menertawakan kepolosan Jong Woon, ya memang semua anggota club pasti tau siapa
orang paling tidak berbakat disini, semua pasti setuju orang yang dimaksud
adalah Jong Woon.
“Puas menertawaiku???”tanya Jong
Woon sinis, terutama pada Hye Sun yang sekarang hampir keram perutnya saking
asiknya yeoja itu tertawa.
“Beluuuuuuuuuuuuuuuuum………………………….”
“Hahahahaha…………”
#####
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar