Minggu, 01 April 2012

LOVE IN THE ICE Part 1


[MULTI CHAPTER] LOVE IN THE ICE Part 1
·

Author  : Choi Hye Sun ( Citra IU Cassielfishy )

Title       : Love In The Ice

Genre   : Romance, Family

Length  : One Shoot

PG          : General

Cast       : 1. Lee Ryeona ( Karina Citra Ayu )
                  2. Kim Jong Woon aka Yesung
                  3. Oh Se Hun EXO
                  4. Choi Hye Sun ( Citra IU Cassielfishy )
                  5. LeeTeuk as Ryeona’s father
                  6. Lee So Ra as Ryeona’s Mothers
                  7. Choi Si Won as coach
                  8. Sully F(X)

Note      : Tribute to Everyone who have a dream…. I say… Catch it !! And be brave

Disclaimer : Cast belong to God…. This FF belong to author..... Cerita murni hasil pemikiran author, please don’t be a plagiator, take out with full credits*biarpun aku juga gak ngerti*, jangan share/bagikan FF ini tanpa seijin author. Please RCL if you done to read it…

OST                : Love In The Ice (DBSK), It Has To Be You (Yesung),



******

~Author POV~

Flash back

“Ayo…Ryeona….kau pasti bisa….” Appa Ryeona terus menyemangati anaknya yang saat ini masih berpegangan erat pada pagar ice rink, kakinya tidak mau ia gerakkan sedikitpun karena ia takut jatuh menghantam padatan es licin yang kini menjadi pijakkannya.Berjalan diatas pisau-pisau yang tertaut disepatu luncurnya memang bukan perkara mudah.

“Appa… aku takut…..appa…..” rengek Ryeona kecil yang tahun ini baru masuk sekolah dasar.

Ryeona baru kali ini diajak appa-nya ke gelanggang Ice skate untuk belatihnya Ice Skating, meski appanya adalah seorang pelatih Ice Skating professional tapi appa-nya tidak pernah mau membawa Ryeona ke gelanggang, menurut appa-nya Ryeona masih terlalu muda untuk berlatih Ice Skating, namun gadis kecil itu terus merengek untuk dilatih alhasil appa-nya tidak bisa menolak lagi.

Appa Ryeona yang semenjak tadi duduk diantara kursi penonton kini mulai sibuk memakai ice skates*sepatu luncur*, Apanya mulai memasuki ice rink dan meluncur perlahan mendekati Ryeona, gadis itu kini sudah berlinangan air mata. Matanya terlihat sembab dan dia sesenggukan.

“Coba kau angkat kakimu satu persatu…kau coba berjalan seperti biasa…..ara?” Appa Ryeona mepraktekan cara berjalan kepada putri mungilnya itu.

Ryeona memperhatikan baik-baik cara berjalan ayahnya yang tiap langkahnya menyerupai garis putus-putus.

“Arraseo?” Ayah Ryeona berbalik cepat meluncur kearah putrinya.

“Arraseo appa………..” Ryeona mengusap airmatanya dengan sarung tangan yang melekat di tangan kanannya, Ryeona mulai mengangkat kaki kanannya hati-hati sambil terus berpegang erat pada pagar ice rink.

BRAAAAAAAAKK…….

Tubuh mungil itu jatuh diatas padatan es keras…….

“Huuuaaaaaaaaaa………………..” Ryeona yang jatuh telungkup menangis sejadi-jadinya.

“Gwenchanayo?”Appa-nya meluncur cepat untuk melihat keadaan Ryeona.

“Appo………”

“Gwenchana……. ayo berdiri lagi !” Appanya mengulurkan tangan.

“Shireeooo………appa……..”

“Ryeona…. tidak ada satupun Ice Skaters yang tidak pernah jatuh di arena Skate-nya..percayalah pada appa………”

“Jinjja?”

“Ne, bahkan atlet professional yang appa latih masih sering terjatuh…. Ryeona… tidak ada kesuksesan tanpa kau mengerti bagaimana pedihnya terjatuh.. bagaimana remuknya badanmu karena kau menginginkan sesuatu melebihi apapun… Jadi, Ryeona ku sayang.. Jangan pernah menyerah…..”


Fash back end

******

~Ryeona POV~


“Appa……………..”Tanpa sadar aku berteriak keras karena hari ini aku memimpikan appa lagi.

Kenangan masa kecilku dengan appa saat appa melatihku Ice Skating merupakan kenangan terindah sekaligus yang terakhir. Sejak appa meninggal sepuluh tahun silam aku memang sering memimpikan appa, appa adalah sosok panutan dalam hidupku. Sayang sekali appa meninggalkan aku dan eomma begitu cepat, aku juga kurang jelas apa penyebab kematian appa sebab hingga saat ini eomma tidak pernah memberi tahuku apa-apa. Semenjak appa meninggal kami juga sering pindah-pindah rumah, kami pernah tinggal di Daegu, Gwangju, Busan,Ulsan dan baru-baru ini kami pindah ke Incheon.

Aku turun dari ranjang menuju meja belajar yang letaknya ada disebelah ranjangku, aku meraih foto keluarga kami yang saat itu masih lengkap dengan appa,aku dan eomma. “Appa….. neomu bogoshippo………”  Aku sering menitikan air mata jika mengenang masa-masa itu, saat itu keluarga kami sangat bahagia meskipun tinggal secara sederhana dirumah kecil kami di Seoul, appa dan eomma sering mengajakku pergi ketaman hiburan, kebun binatang maupun ke gelanggang Ice Skating untuk melihat atlet-atlet asuhan appa berkompetisi dikejuaraan daerah maupun nasional.

Aku ingat senyum appa tiap kali aku merengek minta diajarkan ice skating, bagaimana appa terus menyemangatiku jika akhirnya aku ketakutan untuk mencoba berjalan diatas es-es dingin itu.

Tok….tok….tok…………….

“Lee Ryeona !!!” Eomma mengetuk-ngetuk pintu kamarku.

“Ne eomma…………???”

“Buka pintunya….!!”

“Ne…” Aku menaruh kembali foto keluarga kami ke tempatnya semula dan mulai melangkah menuju pintu kamarku yang terkunci, setelah aku membuka pintu itu eomma masuk dengan tergesa-gesa. Dari raut wajah eomma yang kusut itu aku bisa menebak pasti pagi ini aku akan sarapan omelan eomma lagi.

“Kau mau bangun jam berapa? ini sudah hampir telat……..”

“Arasseo eomma……”Aku panik mencari-cari handuk supaya aku bisa langsung meluncur ke kamar mandi.

“Lee Ryeona !!!!” Eomma membentakku.

“Ne….??” Aku mengurungkan niatku mencari handuk lalu kembali kehadapan eomma, eomma sudah rapi dengan baju kerjanya. Eomma memang tulang punggung keluarga kami semenjak appa meninggal, aku tahu tanggung jawab eomma sekarang lebih besar, eomma berperan ganda menjadi seorang ibu dan juga seorang ayah untukku.

“Lee Ryeona katakan apa ini???”Eomma mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya. Omona….eomma sudah menemukannya, matilah aku………..

“Ryeona…………….. kenapa kau masih menyimpan benda seperti ini? Sudah eomma bilang eomma tidak mau melihat benda apapun yang berhubungan dengan Ice Skating!! Ice Skates ini eomma sita!!!”

Eomma membanting pintu kamarku dengan kasar, eomma sangat tegas kalau dia bilang dia menyita sepatu luncurku itu artinya aku tidak akan pernah menjumpai lagi benda, itu………..hiks……. ini sudah kesekian kalinya eomma menyita sepatu luncurku, selama ini aku nekat untuk terus ber-Ice Skating karena di Ice rink lah aku bisa merasakan bayangan appa dengan jelas, di Ice Rink aku merasakan appa selalu disana, dia tersenyum padaku sambil berharap aku bisa meluncur lebih baik lagi.

#####

Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing…………………………….

Ya, bel sekolahku berbunyi dan aku masih berlari-lari untuk mencapai gerbang…. Hari pertama disekolah baru dan aku terlambat, bagus sekali Lee Ryeona.

“Maaf semua…………kalian terlambat………..” Seorang guru wanita berkacamata tebal mencegatku dan beberapa orang disana, nampaknya kami akan mendapat hukuman. Dari dandanan guru ini yang sama sekali tidak membuat orang tertarik, aku tahu pasti guru ini termasuk salah satu guru Killer disini.

Kami digiring ketengah lapangan dengan sebelumnya kami menyisihkan tas yang kami bawa dipingir lapangan. Guru killer tadi menyipitkan matanya lalu menatap kami satu-satu dengan tatapan yang……meremehkan(?)

“Well………..kalian rupanya tidak jera dan lebih suka menerima hukuman dariku pagi-pagi begini….” Guru itu entah dari mana sekarang membawa tongkat kecil ditangan kirinya, mengayun-ngayunkannya ketelapak tangan kanannya.

“Aku sangat prihatin pada kalian yang sering terlambat seperti ini, mau jadi apa generasi muda………….bla..bla….bla…………” Itu yang aku tangkap dari sini, tentulah seperti siswa SMU yang terlambat pada umumnya kami akan disuguhi makanan pembuka yaitu ceramah, bla…bla…bla…. tentang bagaimana seharusnya generasi muda korea itu, bagaimana efeknya kalau kami terlambat masuk ke kelas, tentang ruginya kalau kami ketinggalan pelajaran………yah……aku memang sering terlambat di sekolah-sekolahku dulu. Jangan tanya sekolahku yang dulu ada berapa, aku tidak hafal sudah beberapa kali aku pindah sekolah di masa SMU-ku ini.

“Hahaha………..sudah jangan membuatku geli lagi…………….” Aku mengalihkan fokusku dari guru killer tadi ke dua orang yang saat ini sedang asyik bercanda. Mereka tepat ada disebelahku, seorang yeoja bermata coklat dengan rambut coklat ikal panjang tergerai, dia menurutku sangatlah cantik. Dan disebelahnya ada namja yang sedang memegangi perutnya karena yeoja tadi terus menggelitiki perutnya. Namja itu tidak tampan tapi lumayanlah………

“Hye Sun-ah…………. sudah……..” Namja itu menangkap kedua tangan yeoja itu dan itu membuat yeoja yang dipanggil Hye Sun tadi sedikit kaget, dia oleng kebelakang dan……….

“Ooouuuchhh………….” Kakiku terinjak kakinya. Awww……..appo…….

“Heee……….mianhae………….” Kata yeoja itu padaku.

“Gwenchana…………” kataku sambil tersenyum padanya.

“Aku benar-benar menyesal………mianhae……..gwenchanayo??” Dia dengan tatapan cemasnya melihat kebawah, kearah kakiku yang tadi dia injak.

“Gwenchana………….”kataku, padahal kakiku ini berdenyut-denyut karena insiden terinjak tadi. Aaaaww~~

“Oh iya kenalkan aku Choi Hye Sun…………” Yeoja itu mengulurkan tangannya.

“Ah… Lee Ryeona imnida…….” Aku menyalami tangannya, wow….tangannya lembut.

“Oh iya, kenalkan ini sahabatku……… Ini Jong Woon….” Hye Sun menarik namja disebelahnya, memaksanya untuk berkenalan.

“Kim Jong Woon imnida…………….” Kata namja itu.

“Lee Ryeona imnida………….”

“Oh iya Lee Ryeona kau mau ikut kami??” Hye Sun itu tanpa canggung menggantungkan satu tangannya kepundakku. Yah aku tidak keberatan sih, aku justru senang belum ada satu jam disekolahan baru aku sudah mendapat teman. Dan menurutku mereka teman yang ‘sealiran’ karena kami sama-sama terlambat.

“Kemana?”

“Sudah ikut saja……….” Hye Sun meraih tanganku, dia mengisyaratkan kami untuk menunduk dan perlahan-lahan mengendap meninggalkan barisan. Ckckck…wajahnya pasti telah menipu banyak orang, dia bukan yeoja baik-baik. Tukang bolos……..tapi aku senang………….

“He……………tas kita?”pekikku saat kami sudah ada didepan gedung besar, tapi gedung itu masih ada dilingkungan sekolah kami.

“Itu urusan gampang………………. Akan ada yang mengambil………” Hye Sun melirik Jong Woon yang ada disebelahnya.

“Apaaa?? Kenaaaapaaaa? Akuuuuuuuu?”

“Iya,kau………….cepatlah…………” Bentak Hye Sun.

“Aiiissshhh……………” Tapi Jong Woon tidak menolak ia menuruti kata-kata Hye Sun.

“Nah, Selamat datang !!!” Hye Sun membuka pintu gedung itu dan udara menjadi dingin seketika.

Bau ini………….suasana ini……………………

Aku ada digelenggang Ice Skating !!!

Aku melihat kesekeliling. sepi………hanya ada satu orang yang sedang meluncur di Ice Rink, seorang namja yang berseluncur dengan santai mengikuti tiap gerakan yang ia inginkan. Ia melakukan toe loop*gerakan memutar tubuh diudara dengan tumpuan satu kaki dan mendarat dengan kaki tumpuan lagi* sesekali, lalu mulai melucur lagi dengan santai mengelilingi ice rink bergantian antara kaki kiri dan kanan, aku tidak pernah melihat orang seserius itu ia sangat menikmati tiap detiknya saat meluncur, meski ekspresi wajahnya tidak menunjukkan suatu kebahagian-dia tidak tersenyum- tapi aku tahu dia sangat menikmati kegiatan meluncurnya itu.

“Wooooow……….nampaknya kau tertarik pada ketua club kami……” Hye Sun sekarang sedang cengengesan menatap wajahku yang…aku tahu aku tadi sedikit terpana…aku ralat…aku benar-benar terpana.

“Dia ketua club…….”kata Hye Sun. ya…harusnya aku tahu dari skill-nya…dia ketua club.

“Aku akui seleramu bagus, dia ice skaters terbaik di club kami. Dan tentu saja kami mengangkatnya menjadi ketua karena kemampuannya itu……….” kata Hye Sun sambil mengangguk-nganguk.

“Oh…ok….lalu siapa namanya?” Hooooaaaahh………kenapa denganku ini, aku bukan tipe yeoja blak-blakan seperti ini………

“Hahaha…aku tahu kau tertarik padanya…namanya Se Hun…Oh Se Hun…ingat namanya baik-baik..kekeke…….” Hye Sun tertawa lagi.

“Oh Se Hun…………..”gumamku pelan, ya…namanya bagus.

“Jadi??”

“Jadi??”kataku mengulang pertanyaan Hye Sun.

“Kau mau tetap disini atau kau mau ikut meluncur kesana……..???” “Come on……” Hye Sun menarik tanganku meninggalkan tempatku terpaku tadi, Tubuhku dipaksa menjauh tapi mataku terus melihat kearah Se Hun yang masih meluncur dengan indah di Ice Rink.

Aku harap eomma tidak tahu jika disekolahan baruku ada club Ice Skating, jika iya dia pasti akan memindahkanku ke sekolah lain. Aku harus berusaha lebih keras untuk menyembunyikan semua ini dari eomma…….


#####


“Se Hun kenalkan……….ini Ryeona……….” Hye Sun membawaku ke Ice Rink, dan dia mengenalkanku pada namja itu. Namja yang meluncur dengan indah dan nampak berkilauan dengan tekhnik meluncurnya, dia hebat. Sangat hebat.

“Maaf aku ada kelas setelah ini……………” Dia mengabaikanku………..iya dia mengabaikanku, bahkan dia tidak memandangku sama sekali. Yah tatapan matanya memang sedingin es, aku baru sadar saat melihatnya dari dekat seperti ini.

Aku melihat Se Hun itu duduk ditepi Ice Rink, melepas ice skates-nya lalu menghilang kedalam ruang loker laki-laki. Namja sedingin es, itu yang bisa aku deskripsikan tentangnya.

“Gwenchana ryeona-ya, itu memang sifatnya tidak usah terlalu dipikirkan…………”Hye Sun menepuk bahuku ringan.

“Hmmm………………”

“Ya sudah ayo kita mulai, kau bisa meluncurkan?”

“Hmmm…..ne………………”

Kami, aku dan Hye Sun meluncur dengan tertawa riang. Dia bercerita tentang pengalaman bodohnya saat pertama kali meluncur, jatuh dengan muka mendarat lebih dulu dan rok tersingkap itu sukses membuatku tertawa lebar. Oh iya, dia juga cerita tentang Jong Woon. Menurutku dia lebih parah, jatuh saat pertama kali menapakkan satu kakinya di Ice Rink,lalu dirawat dirumah sakit selama 3 bulan. Itu cukup menghibur.Hahaha…………..

“Ryeona-ya…kau mau bergabung dengan club kami?”Hye Sun menekan gigi disepatunya, otomatis ia berhenti. Aku ikut mengerem.

“Hmmm…tapi aku tidak punya sepatu luncur, dan lagi ibuku melarangku untuk meluncur………..”

“Kau bisa menggunakan sepatu luncur yang sekarang kau pakai jika kau mau, tenang saja itu sepatuku yang sudah tidak terpakai………dan soal ibumu, kau tahukan sedikit memberontak itu menyenangkan……”dia tersenyum jail sambil mengerlingkan satu matanya.

“Hahaaha……….kau benar……………” Aku melengkungkan senyum terindahku padanya. Aku kembali meluncur, kali ini pikiranku berisi hal-hal indah yang akan aku lakukan jika bergabung dengan club Skate, aku bisa meluncur di ice rink kapan saja.

Aku senang…..

Appa…….

Aku berjanji aku akan meluncur dengan baik…..

 Appa, neomu bogoshippo………..


#####


~Author POV~

“Ryeona-ya………..makan dulu…………..” Eomma-nya memanggil Ryeona untuk makan malam. Mereka memang biasa makan malam bersama, mereka tentu tidak ingin kehilangan momen berkumpul layaknya keluarga lain biarpun anggota keluarga mereka tidak lengkap lagi.

“Ne, eomma……….” derap langkah terdengar kemudian. Ryeona menuruni tangga dilantai dua untuk segera menghampiri eommanya diruang makan yang ada dilantai satu. Rumah mereka memiliki dua lantai, namun tidak terlalu luas.

“Bagaimana sekolahmu?” Tanya eommanya sambil menyodorkan satu piring padanya.

Ryeona sedikit tersentak, dia benci berbohong tapi dia juga tidak mungkin jujur. Eommanya tidak akan setuju jika ia bergabung dengan club Skate.

“Baik…semua baik…………..”

“Syukurlah…………….” Eommanya menghela nafas lega. Lima menit kemudian mereka sudah duduk dan menikmati makan malam mereka.


#####


~Ryeona POV~


“Annyeong………………”

“Hwaaaaaaaaa………………” pekikku karena tiba-tiba Hye Sun muncul saat aku membuka pintu kelasku, aku memang dapat jatah piket hari ini dan semua yang bertugas piket sudah pulang kecuali aku TT________TT

“Annyeong…”balasku sambil mengelus dadaku. Aku masih kaget……….

“Kau sudah ditunggu……..”

“Nugu-ya?”

“Kau…ditunggu kami….anggota club tentu saja,babo!” Aiiissh….tidak ada orang yang menyebalkan seperti dia, baru kenal satu hari dia sudah berani memanggilku babo. Dasar……….

“Sudah,tidak ada waktu lagi……….kita harus segera latihan sekarang…”

Hye Sun menarikku langsung dengan kasar,

“Ya ! Aku bahkan meninggalkan tasku didalam kelas………………….” Protesku.

“Biar nanti Jong Woon yang mengambilkannya, dia juga belum selesai dari mata pelajaran tambahannya…nanti setelah dia selesai biar dia yang mengambil……………”

“Hooo….dia sunbae………”

“Iya tentu saja…apa aku belum cerita..dia satu tingkat diatas kita…sebentar lagi dia ada ujian Negara……”

“Belum………………………”

“Lho? Aku belum cerita ya…… jangan-jangan aku juga belum cerita kalau Jong Woon itu hyungnya Se hun…………….”

“Mwoooooooooooooo?????” Apa…?apa….????.......Jong Woon dan Se Hun mereka……bersaudara? Bahkan wajah mereka tidak mirip sama sekali, seperti langit dan bumi.

“Kau pasti berpikir mereka tidak mirip, kau benar………karena mereka memiliki ayah yang berbeda…….”

“Jinjja?”

“He’em……..” kata Hye Sun sambil menganggukkan kepalanya satu kali. Jadi, Jong Woon dan Se Hun itu kakak adik, aku baru tahu……….

Apa sikap dingin Se Hun ada hubungannya dengan semua ini?

#####

Gelanggang yang kemarin aku datangi saat membolos sekarang dipenuhi banyak orang, hampir ada belasan namja dan yeoja yang sedang meluncur di ice rink, tapi diantara mereka aku tidak melihat Se Hun.

“Se Hun tidak suka meluncur jika banyak orang……..dia…tipe penyendiri…….” Hye Sun seolah bisa membaca pikiranku, jadi aku tidak perlu bertanya apa-apa lagi.

“Ayo kita temui pelatih kita……” Hye Sun mengajakku mendekat kearah seorang ahjussi yang dari tadi mengamati tiap-tiap orang yang ada di ice rink sambil sesekali mencatat sesuatu di notesnya.

“Annyeong Siwon-jussi……ini anak baru yang aku ceritakan kemarin” Ahjussi tadi berbalik badan, dia ahjussi? Masih sangat muda dan tampan, kaos ketat yang ia pakai membuat lekuk tubuh terutama abs-nya keliahatan.Omona…jadi seperti inilah namja atletis itu…….

“Annyeong Hye Sun-ssi…jadi ini anggota baru kita……..mmm…maaf aku lupa namanya……………”

“Annyeonghaseyo Lee Ryeona imnida………..” kataku memeperkenalkan diri.

“Ryeona……nah Ryeona, bisakah kau memperlihatkan padaku kemampuan seluncurmu?”

“Ne?”

“Aku tidak meragukan kemampuan Hye Sun dalam merekrut anggota baru, tapi bukankah kau memang harus menunjukkan sedikit kemampuanmu?”

“Ne, arasseo ahjussi……….”

#####

~Author POV~

Ryeona yang sudah mengganti bajunya dengan kaos dan celana training resmi club berjalan dengan perlahan dari pinggiran ice rink menuju ketengah. Siwon-jussi dari pinggir lapangan menginstruksikan supaya anggota lain menyingkir dan hasilnya hanya ada Ryeona disana. Ryeona memandang wajah Hye Sun sekilas, yeoja itu balas menatap Ryeona lalu dengan refleks Hye Sun mengepalkan dua tangannya sambil berteriak ‘Hwaiting’ padanya.

Perlahan-lahan ada alunan musik bertempo sedang membahana didalam  gelanggang, rupanya Siwon-jussi menginginkan ia untuk menyatukan gerakkan luncurnya dengan musik yang mengalun. Ryeona tak bergerak meresapi musik itu sesaat, ia tidak asing dengan musik ini  Haydn-Symphony no.8

Ryeona mulai, ia meluncur riang dengan tangan dibelakang. Kiri….kanan……..kadang dia melayang-layangkan kedua tangannya diudara sambil membuat gerakan ringan. Saat suara gesekan biola menjadi lebih intens sesekali ia melakukan toe loop, kembali ia meluncur pelan sambil menikmati tiap alunan musik. Tiba disaat musik menjadi lebih cepat temponya, ia mengambil ancang-ancang untuk melakukan lutz*gerakan memutar tubuh diudara dengan satu kaki sebagai tumpuan dan kaki lain sebagai kaki pendaratan*

Semua orang bersorak sambil bertepuk tangan dengan riuh, nampaknya ada tontonan yang sangat menarik hari ini. Anggota baru club skate benar-benar menyita banyak perhatian.

“Apa aku terlambat?” Jong Woon terengah-engah sambil menggotong tiga tas. Ya, satu tasnya, satu tas Ryeona dan satu tas Hye Sun.

“Yeah………tontonan menarik baru saja berakhir………….” Jawab Hye Sun.

#####

“Kau..perfect dear………..” Hye Sun langsung berhamburan memeluk Ryeona saat yeoja itu menghampiri semua orang dibangku penonton.

“Selamat bergabung di club !!” Siwon-jussi mengulurkan tangannya, Ryeona meraih tangan itu dengan perasaan campur aduk. Dia senang, terharu juga tidak percaya. Dia memang belum pernah melakukan skate dengan musik, belum sempat. Mungkin kalau appanya masih ada dia bisa menjadi Skaters professional sekarang.

“Cukhae!! permainan bagus……..” Jong Woon menepuk-nepuk punggung gadis itu. Hal itu membuat Ryeona tersipu, terlebih anggota club yang lain sedang bedecak kagum pada kerja bagus Ryeona tadi.

“Jong Woon……….bahkan kau tidak melihat apapun… kau terlambat……..” kata Hye Sun sinis.

“Paling tidak dia tidak terluka sama sekali……….masih lebih baik dari pada aku…” Semua orang yang ada disana menertawakan kepolosan Jong Woon, ya memang semua anggota club pasti tau siapa orang paling tidak berbakat disini, semua pasti setuju orang yang dimaksud adalah Jong Woon.

“Puas menertawaiku???”tanya Jong Woon sinis, terutama pada Hye Sun yang sekarang hampir keram perutnya saking asiknya yeoja itu tertawa.

“Beluuuuuuuuuuuuuuuuum………………………….”

“Hahahahaha…………”


#####

-TBC-

Tidak ada komentar: