ENDLESS
MOMENT [Part 3]
Title : ENDLESS MOMENT
Author : Cho Hyena/ Larassatii
Queenbee
Main cast : Lee Ji Young, Lee Minji,
Super Junior member, Other (cari sendiri lah di dalemnya entar)
Genre : kagak tau ah, tentuin
readers sendiri aja yeh *plak*
Ost : Super Junior~ Stop Walking,
de.el.el wkwk
Kembali lagi dengan FF gaje saya
maap ya kalo ceritanya nggak nyambung atau membosankan. Soalnya ya beginilah
adanya ide dari otak saya yang sudah dipenuhin sama KYUHYUN doang *ditimpuk
sparkyu* udah deh ya... oia satu lagi, mianhe kalo banyak typo maklum, author
kan juga manusia yang kadang punya kesalahan... wkwk~ Happy Reading.... ^^
Perasaan
cinta hanya terletak dihati, meskipun tersembunyi dan sekuat apapun aku
menyembunyikannya, getaran itu terasa jelas sekali.
Jangankan
untuk menyangkalnya, hanya sekedar untuk menghindarpun kurasa aku tidak
mampu...
Sebelumnya...
“Nona, benarkah kau gadis dalam
majalah ini?”
“Nona, sejak kapan kau memiliki
hubungan dengan Super Junior Cho Kyuhyun?”
Argh! Pertanyaan apa itu?
Menyebalkan sekali! Ternyata aku dekat dengan Kyuhyun berakibat seperti ini.
Aku tidak bisa menjawab apa-apa! Siapapun tolong aku! Tolong...!!
Saat sedang dalam kesulitan seperti
ini ku rasakan tanganku di tarik oleh seseorang keluar dari kerumunan wartawan
yang hampir membuatku pingsan. Terimakasih Tuhan telah mengirimkan seseorang
untuk menolongku.
Tapi kenapa harus manusia ini lagi?
Kenapa harus dia? Dia tersenyum kepadaku, tangannya menggenggam erat tanganku
dan membawaku lari menjauh...
Kali ini aku tidak akan protes karena
memang posisiku sedang tidak meyakinkan, aku menurut saja dibawanya. Satu kata
yang bisa ku ucapkan padanya. Terimakasih....
****
Setelah berlari-lari menjauh dari
serbuan wartawan yang membuatku hampir menangis dan pingsan akhirnya aku dan
dia sampai di sebuah tempat yang sepi. Jalanan setapak yang di kelilingi semak
dan bunga-bunga. Seperti sebuah taman tapi sangat sepi.
Kami berdua berhenti sejenakdan
duduk untuk mengatur nafas agar kembali normal. “Kau lelah?” tanya~nya
“Huh! Kau masih menanyakan lelah
atau tidak? Tantu saja lelah! Kau tanpa aba-aba langsung mengajakku lari begitu
saja, ku pikir setelah kau mengajakku lari kau akan membawaku masuk ke dalam
mobilmu tapi kenapa kau terus mengajakku lari? Apa kau tidak membawa mobil?!”
Dia hanya tertawa. Dasar manusia
tanpa rasa dosa! Tapi bagaimanapun juga dia yang menyelamatkanku dari serbuan
wartawan itu. “Aku tentu membawa mobil. Tapi jika kau ku ajak masuk ke dalam
mobil tentu saja semua wartawan itu mengenali mobilku. Kau lihat tidak, saat
kita lari mereka tetap mengejar. Tapi untung kau lari sangat cepat dan bisa
mengimbangi kecepatan lari~ku, jadi kita selamat”
“Tapi aku sangat lelah bodoh!”
“Bukan hanya kau, aku juga lelah!”
Lalu kami berdua duduk diatas
hamparan rumput berdua. Rasanya baru pertama kali juga aku berada di tempat
ini. Huh! Sebagai warga Korea aku buta sekali tempat-tempat di sekitaran Seoul.
Seperti kemarin malam saat di pinggiran sungai, aku juga baru pertama kali
mengunjungi tempat itu. Jika aku tidak mengenal manusia ini, sepertinya aku
tidak mungkin tau bagaimana indahnya sungai itu. Cho Kyuhyun terimakasih untuk
kedua kalinya! Kau selalu ada dimana-mana tanpa ku cari. Benar-benar aneh dan
sulit dipercaya.
“Kenapa kau melihatku seperti itu Ji
Young??!” tanya Kyuhyun membuyarkan terawangan tidak jelas di otakku.
“Tidak! Siapa yang melihatmu, kau
jangan GR!”
“Haha” tangannya sukses menoyor
sedikit bagian belakang kepalaku.
“Sudahlah tidak perlu malu. Kau
menyukai ku?”
“TIDAK!!”
“Hahahaha!!”
Dia ini menyebalkan sekali! Ya!
Umurnya masih sangat muda, tapi kenapa memiliki sifat yang selalu membuat orang
menjadi mati gaya dan terlalu GR? Aku menyukainya? Yang benar saja. Itu tidak
mungkin. Sampai sekarang aku masih belum bisa melupakan Donghae, walaupun aku
sedikit membencinya, terlebih lagi sekarang aku tau bagaimana dia sekarang dan
keadaannya. Fish... kalau saja kau tau aku merindukanmu...
Ya! Kenapa aku malah memikirkan dia?
“Kau marah padaku Ji Young?”
“Ah? Untuk apa aku marah? Memangnya
kau melakukan kesalahan apa padaku Kyu??”
“Karena berita itu. Kau sadar tidak?
Sekarang kau dan aku sedang menjadi incaran wartawan dimanapun. Terlebih lagi
kau. Para wartawan itu tidak akan tinggal diam dan akan selalu mencari
informasi tentangmu. Aku juga takut kau di apa-apakan oleh banyak
kekasihku~ELF”
Aku menunduk sejenak. Benar juga apa
yang dikatakannya. “Apa karena alasan itu aku harus marah padamu?”
“Ku kira pasti begitu”
“Kau lucu sekali mengira~ku akan
marah. Aku memutuskan untuk mengenal dan dekat denganmu, maka aku sudah tau
akibatnya akan seperti ini. Kalau aku tidak mau mengenalmu, aku tidak akan
pernah melayanimu saat kau berkunjung ke kedai tempatku bekerja. Kejadian
seperti ini sudah ada di pikiranku sebelumnya, tapi ku kira tidak akan se~fatal
ini sampai aku diburu wartawan. Ternyata dugaanku salah. Aku sampai ikut diburu
wartawan juga. Haha... ini benar-benar di luar dugaanku Kyu...”
“Jadi, kau tidak marah?”
“Tidak, kau jangan khawatir...”
“Terimakasih ya”
“Untuk apa?”
“Untuk kebesaran hatimu, karena kau
tidak marah. Tapi bagaimana
jika wartawan itu terus mendesak mu?
Kau tetap tidak akan marah padaku?”
Dasar bocah setan pabo! Bukankah aku
sudah bilang aku tidak akan marah? Kenapa menanyakannya lagi “Ya! Kyu sudah
kubilang aku tidak akan marah! Kau mengerti bahasa manusia atau tidak hah?!!”
“Hehe, Ne, aku mengerti. Kau tidak
usah memasang wajah seperti
itu Ji Young. Aku takut melihatnya”
“Menyebalkan! Memangnya seperti apa
wajahku sekarang?! apa terlihat seperti hantu tua yang menakutkan?!”
“Tidak tidak, kau sangat cantik”
“Haha, kau bisa saja Cho Kyuhyun~!”
“Ji Young?”
“Hmm?”
“Kau tidak memanggilku oppa?
Kebanyakan yeoja di luar sana selalu memanggilku oppa”
Aku hampir saja mati terkejut “Apa
itu penting?”
“Hhh... tidak juga. Yasudah terserah
kau saja mau memanggilku apa”
Seandainya kau tau, usiaku hampir
menginjak kepala 3. Kyu... bagaimana reaksimu kalau kau tau usiaku sebenarnya?
Apa kau akan menjauhiku karena aku sudah tua sedangkan usiamu masih jauh dibawahku?
Aku hanya bisa tersenyum menanggapi
jawaban darinya. Dia masih tertawa menatap lurus dan luas di hamparan rumput
dan bunga itu. Ku perhatikan sekilas senyum lebarnya. Dia sangat lucu.
****
Aku benar-benar tidak bisa pergi
kemana-mana sembarangan. Kali ini aku hanya berdiam diri di rumah dan ku kunci
rapat-rapat pintu kamarku. Ibuku yang daritadi mendobrak-dobrak (?) pintu itu
saja tidak ku ijinkan masuk. Mungkin sekarang dia sudah prustasi menghadapiku
hari ini. Makanya tidak ku dengar dobrakan pintu dari luar lagi.
Aku sedang butuh ketenangan
sekarang! ku rebahkan tubuhku di atas tempat tidurku yang sempit. Tak lama
setelahnya ponselku berdering, sebuah pesan singkat dari Minji ku dapati.
From : Minji
Aku sudah melihat beritamu.
Benar-benar sulit dipercaya!
Kau akan menjadi pacar Kyuhyun.
Selamat!
Lupakan Donghae
Ish! Minji!! Bicara apa dia?
Menyebalkan, apa dia sudah gila?? Pesan ini sangat tidak berguna.
Sejenak kedua mataku mulai terpejam.
Berat sekali. Aku lelah, aku mengantuk! Aku butuh mengistirahatkan otakku.
Sekarang.
Belum lama aku terbuai ke alam bawah
sadarku, kedua telingaku tengah di sibukkan untuk mendengar suara teriakan
tidak penting dari arah luar rumah. Aku beranjak turun dari atas tempat tidurku
dan kulirik jendela. Tepat sekali dugaanku! Semua wartawan kurang ajar berada
di depan rumahku. Astaga! Apa yang harus ku lakukan?
Dari sana ku lihat ibu
mempersilahkan masuk salah seorang wartawan. Ibu apa yang kau lakukan???
Aku tidak bisa mengontrol emosi,
perasaan, otak dan nafasku, lalu tubuhku melemas dan semuanya gelap. Sudah ku
pastikan aku pingsan!
Pingsan karena alasan terkonyol yang
pernah ku alami.
****
Kurasa sudah genap satu minggu aku
selalu di buru wartawan. Tidak dimana-manapun keadaanku sudah hampir mirip
mafia kasus penggelapan dana perusahaan hingga ber~milyaran rupiah. Aku selalu
harus sembunyi saat semua wartawan itu hadir dan berada di dekat posisiku.
Malam ini aku kembali ke pekerjaanku
seperti semula. Kedai malam ini sangat sepi. hanya ada dua-tiga orang yang
berkunjung, itupun mereka sudah pulang. Kali ini hanya ada aku dan Minji di
dalam.
Minji berjalan mendekat ke arahku
dan menyodorkan se cangkir cokelat hangat untukku.
“Kau sedang memikirkan apa Ji
Young?”
Sekilas ku tatap Minji. “Aku takut”
“Kau takut? Apa yang kau takutkan?”
Minji duduk menyebelahiku di belakang meja kasir.
“Bagaimana jika Kyuhyun tau umurku
sebenarnya? Aku sangat tua, sedangkan dia masih muda. Aku takut dia marah
padaku...”
“Kau ini aneh sekali. Kenapa kau
menakutkan masalah umur? Kau ini masih 29 tahun saja. Sedangkan Kyuhyun 24
tahun. Jarak umur kalian hanya 5 tahun. Menurutku itu tidak buruk. Eh,
memangnya kau benar-benar menyukai Kyuhyun? Bagaimana dengan Fish?”
“Mwo? Menyukai Kyuhyun? Yang benar
saja, aku hanya takut dia kecewa padaku karena dia selalu menganggapku muda.
Bahkan mungkin dia menganggapku lebih muda darinya. Tadi saja dia bertanya
kenapa aku tidak memanggilnya oppa? Kau tau, aku hampir saja mati tersedak dan
terkejut. Bagaimana bisa aku yang lebih tua darinya memanggilnya oppa? Harusnya
dia yang memanggilku noona”
"Sudahlah, akui saja kalau kau
ini menyukai Kyuhyun. aku bisa melihat dari ekspresi wajahmu"
"Tidak! aku tidak mungkin
menyukainya, kami baru saja kenal. lagipula aku, aku belum bisa melupakan
Fish"
Minji tertawa mendengar
penjelasanku. Aku tidak tau apa ada yang lucu dari perkataanku? Dia menyebalkan
sekali. Tertawanya semakin menjadi. Ku bekap saja mulutnya dan ku peluk dia
erat se-erat-eratnya! Mati kau Minji!
“Ji Young!! Apa yang kau
lakukaaaaan!!” dia terus meronta-ronta di dekapanku
CKLEK!!
Seketika pergulatan (?) kecilku
dengan Minji berhenti saat kami mendengar pintu kedai dibuka oleh seorang yang
ku kira pelanggan tapi ternyata...
Untuk apa dia kesini? Darimana dia
tau aku bekerja disini? Fish...
Dia berjalan semakin mendekat ke
arahku. Ku lirik Minji, dia mematung dan sama sekali tidak ber~reaksi apapun.
Aku sepertinya salah tingkah. Aku bahagia bisa bertemu dan menatap wajahnya
lagi tapi aku juga marah melihat wajahnya. Bagaimana perasaanku sebenarnya?
“Yung...” ucapnya ketika dia sampai
di depan meja kasir dan menatapku sendu. Ya Tuhan, suara seperti ini yang
selalu ku rindukan. Suara tenang dan berat milik Lee Donghae~ku. airmataku
hampir saja menetes.
Tubuhku sangat kaku. Suaraku seperti
tercekat di tenggorokan. Minji memilih menjauh dari~ku dan berlari kecil ke
belakang.
Aku memalingkan wajahku dari
wajahnya. Tangan Donghae mencoba meraih tanganku, tapi dengan segera ku tepis
tangannya. Dia terkejut melihat reaksiku.
“Yung, aku tau kau marah padaku...”
ucapnya. Donghae, ku mohon kau jangan berkata seperti itu... “Maaf Yung,
aku...”
“Cukup!!”
“Yung, aku minta maaf, aku
benar-benar...”
“CUKUP!! HENTIKAN UCAPANMU LEE
DONGHAE!!”
Aku sepertinya mulai memiliki
sedikit nyawa dan keberanian, aku keluar dari meja kasir dan lari keluar dari
kedai. Kemanapun tujuannya hanya hatiku yang dapat menentukan.
“YUNG!!!” Donghae berteriak
memanggilku. Kemungkinan besar dia pasti juga mengejar langkahku.
Ji Young apa yang kau lakukan? Dia
sudah berada di depan matamu kenapa kau malah bersikap seperti ini?
Sementara ini hanya berlari sejauh
mungkin yang dapat ku lakukan. Di pinggiran jalan kota Seoul malam hari, aku
menerobos beberapa kerumunan orang yang berdesakan memenuhi jalanan.
Ku rasakan beberapa kilatan cahaya
menyambar tubuhku. Apa yang akan terjadi lagi nanti? Donghae berhasil menyusul
langkahku dan tangannya meraih tanganku lalu aku ditarik ke dalam pelukannya.
Beberapa kilatan cahaya kembali
menyambar posisiku dan Donghae. Entah mengapa saat seperti ini, hatiku seperti
berucap meminta maaf pada Kyuhyun.
Aku menangis di pelukan Donghae.
Pelukan ini juga yang selalu ku rindukan, akhirnya aku dapat merasakannya
kembali. Pelukan hangat Donghae, Fish~ku.
Dia memelukku dengan sangat erat,
sepertinya suasana sekitar ku berubah menjadi sangat hening dan tenang. Hanya
suara isakan tangisku sendiri yang terdengar di telingaku, kilatan-kilatan
cahaya yang masih menyembar, membuatku buru-buru melepaskan pelukan Donghae.
“Aku membencimu!!” ku dorong sedikit
tubuh Donghae dan aku kembali lari menjauh. Donghae juga kembali mengejarku.
Aku berlari menyusuri
jalanan-jalanan sempit yang aku sendiri tidak tau aku berada dimana sekarang.
“Yung berthentilah ku mohon!” Suara
dibelakangku menghentikan langkahku. Sepertinya kali ini suasana lebih aman
dengan tidak ada lagi kilatan-kilatan cahaya yang menyambarku.
“Yung, aku merindukanmu...” Donghae
mendekat ke arahku dan membalikkan tubuhku. Kedua tangannya berada di sisi
pipiku. Mendongakkan sedikit wajahku yang basah oleh airmata, lalu dia
mendekatkan wajahnya pada wajahku.
Dan menciumku oenuh kasih sayang dan
kerinduan yang mendalam. Aku hanya bisa diam dan tenang saat dia mencium
bibirku seperti itu.
Tanpa sadar ku lingkarkan tanganku
ke pinggangnya. Aku memeluknya. Memeluk sangat erat, erat sekali.
“Aku mencintaimu Yung, aku
merindukanmu. Ku mohon jangan lari lagi saat kau bertemu denganku...”
“Kenapa? Kenapa baru sekarang kau
ada di depan mataku? Kenapa!!”
“Maafkan aku Yung, selama ini aku
mencarimu. Tapi aku tidak pernah menemukan keberadaanmu. Dulu aku kembali ke
Mokkpo, semua orang bilang kau dan keluargamu sudah pindah. Lalu aku harus
bagaimana?”
“Kau tau, betapa tersiksanya aku
saat aku merindukanmu. Saat semua orang mencaciku kenapa gadis tua sepertiku
belum juga memiliki kekasih apalagi menikah. Kau tau apa alasanku menolak semua
pria yang datang padaku, apa kau tau? Apa kau tau Lee Donghae?!!” aku
memukul-mukul bagian dadanya sesuka hatiku tetap sambil menangis. Dia kembali
memelukku erat.
Menenggelamkanku ke dalam sisi
kehangatan seorang Lee Donghae yang sudah dewasa.
“Mianhe Yung, mianhe sudah membuatmu
tersiksa dan sangat merindukanku...”
“Apa selama ini kau mendengarku?
Mendengar teriakanku yang hampir gila memanggil namamu dalam hati. Saat malam,
saat sepi aku hanya membayangkan kau datang memanggil namaku dan memelukku
seperti dulu”
“Yung, sekarang aku memelukmu”
“Kenapa baru sekarang?! sudah
sepuluh tahun lebih Fish, aku merindukan suaramu, merindukan senyumanmu, semua,
semua yang ada pada dirimu. Apa kau tidak tau!!”
“Aku tau Yung, aku sangat tau.
Karena aku juga merasakannya. Aku sangat merindukanmu... Yung, apa kau
mencintaiku?”
Aku terdiam sejenak. Mencintainya?
Apa aku mencintainya? Jika aku benar-benar mencintainya pasti mudah saja ku
katakan aku mencintaimu Fish, tapi kenapa saat ini bibirku enggan mengucap
seperti itu. Aku memang merindukannya, tapi mengapa untuk mengucapkan cinta
padanya, rasanya sangat enggan. Apa yang terjadi padaku? Ada apa ini?
Aku melepaskan pelukan ku dari
Donghae. Ku tatap lekat wajahnya. Aku ingin sekali mengatakan ‘aku mencintaimu.
Sangat mencintaimu Fish’ tapi kenapa sangat sulit?
Dia tersenyum kepadaku saat aku
masih saja sedang menangis. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa keadaan
wajahku saat ini. Basah? Sudah pasti iya, merah? Tentu saja. Aku pasti sangat
terlihat jelek. Apa-apaan saat sedang seperti ini aku masih saja memikirkan
bentuk wajahku.
Kenapa yang ada dalam pikiranku
justru saat aku berdua bersama Kyuhyun malam itu. Saat dia sedang tersenyum
memperlihatkan keindahan sungai Cheonggyeon, saat tangan kekarnya menarik
tubuhku keluar dari kerumunan wartawan yang membuatku hampir pingsan. Saat dia
menanyakan padaku apa aku marah padanya, dan tidak ketinggalan saat pertama
kali aku bertemu dengannya. Dia terlihat kelelahan dan meminta pertolongan
padaku.
Saat aku menyuruhnya membelikan air
mineral sampai penampilannya berantakan karena di serbu beberapa fans.
Apa benar kata Minji? Aku menyukai
Kyuhyun?
Bagaimana ini?? Tidak bisa! Tidak
bisa seperti ini. Harusnya aku bahagia bertemu dengan Donghae dan itu artinya
aku akan segera menikah.
Jelas saja Donghae bilang dia
mencintaiku. Berarti dia pasti akan siap menikahiku lalu semua hidup tersiksa
dan penantianku selama ini akan berakhir.
Aku menyayangi Donghae, tapi aku
menyukai Kyuhyun. Bukankah aku sudah berjanji pada diriku sendiri. Bahwa aku
memiliki 1 hati untuk mencintai 1 pria. Kenapa sekarang ada 2 pria yang
menyesaki hatiku?
“Yung... aku mencintaimu. Sangat
mencintaimu, apa kau juga mencintaiku? Aku tidak peduli berapa usiamu sekarang.
yang terpenting adalah kau juga mencintaiku”
Ucapan Donghae membuyarkan lamunanku
“Aku... aku tidak bisa mengatakannya”
“Mwo?”
“Kurasa aku belum yakin dengan
perasaanku Fish...”
“Apa yang membuatmu seperti ini?”
“Aku tidak tau”
“Apa gara-gara Kyuhyun?”
JDER!! Diatas kepalaku seperti
sedang terjadi badai petir yang sangat ganas dan besar saat Donghae menyebut
nama Kyuhyun.
“Seberapa dekat kau dengannya?”
“Tidak, aku...”
“Atau jangan-jangan kau sudah
memiliki hubungan dengannya?”
“Tidak, aku tidak memiliki hubungan
apa-apa dengannya”
“Berita kemarin, saat kau dan
Kyuhyun sedang berkencan malam itu”
“Itu bukan kencan! Kami tidak
sengaja mampir di tempat itu”
Doghae meraih kedua tanganku. “Aku
melihatmu, melihatmu dan Kyuhyun malam itu. Aku sengaja mengikuti kalian. Kau
tau Yung? Hatiku sangat terbakar melihat ke akrab~an kalian malam itu. Ki kira
kalian pasti sudah memiliki hubungan...”
“Fish...” aku memeluk Donghae
kembali. Perasaanku benar-benar
sulit di duga “Aku, aku
mencintaimu...”
“Benarkah?”
“Ne...”
Maafkan aku Fish, sebenarnya aku
masih membohongi perasaanku sendiri. Hari ini aku menyatakan bahwa aku
mencintaimu tapi hatiku masih tidak bisa berhenti menyebut nama Kyuhyun.
Aku mengingat semua saat-saat
bersama Kyuhyun tapi mengapa sepertinya aku malah lupa saat-saat bersama Fish
dulu?
“Jangan tinggalkan aku Yung”
Aku tidak menjawab pernyataan Fish,
kedua mataku terfokus pada seseorang yang tengah menatap moment~ku bersama Fish
dengan tatapan penuh amarah dan raut kesedihan. Aku tidak bisa melihat wajahnya
seperti itu.
Ku lepaskan pelukanku dari Fish
untuk menghampirinya, tetapi dia memilih lari menjauh dariku.
Tunggu!! Tunggu aku!!
“JI YOUNG!! AWAS!!” teriak Fish.
Bersamaan dengan itu tubuhku seperti
melayang, sebuah benda keras menghantam tubuhku yang melemas, sakit disana-sini
yang kurasakan... terakhir yang ku dengar hanya suara teriakan Fish dan
seseorang yang ku kejar menghampiriku, langsung menggenggam erat tanganku.
Lalu suara sirine ambulance yang
membuatku yakin aku baru saja mengalami kecelakaan. Dan semuanya berubah
menjadi gelap, aku benci kegelapan!!
Tolong bangunkan aku! Fish! Kyuhyun!
Ibu! Minji~! Bangunkan aku...
Ku mohon siapapun bangunkan aku!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar