Lovely Rain
author
: admin kirha
cast:
Kim Kibum, Park Min hwa(readers), Kim Heechul, Lee Ni chan
other cast:
member Super Junior
Hujan
turun dengan derasnya seakan membasuh permukaan bumi. Seorang yeoja tampak
sedang menari-nari menikmati air hujan yg turun dan membasahi dirinya....
"chagi, aku senang sekali.. Bisa bermain hujan bersamamu" kata Yeoja
itu sambil berlari ke arah seorang namja yg berdiri tidak jauh darinya, dan memeluknya.
Namja itu tersenyum.
"chagiya,
udahan yuk. Nanti kau sakit lagi, dan aku bisa di bunuh ayahmu gara2 kau
sakit" kata namja itu sambil mengelus2 rambut basah kekasihnya dengan
lembut.
"eemm..
Baiklah" kata yeoja itu sambil menarik kekasihnya ke tempat yg cukup teduh.
Tidak
berapa lama sepasang kekasih lain menghampiri mereka dan menyapa mereka.
"annyeong,
Minhwa.. Annyeong Heechul oppa" sapa yeoja cantik yg baru saja ikut
berteduh itu.
"annyeong
Nichan, sepertinya kalian habis bermain hujan ya" Minhwa membalas sapaan
yeoja yg diketahuai bernama Nichan.
"begitulah,
ku lihat kalian pun sama" jawab Nichan.
"haha,
ne. Tumben Kibum oppa mau di ajak" kata Minhwa sambil melirik ke arah
namja yg bersama Nichan itu.
"aku
di paksa" kata Kibum tiba2.
"sudah
kuduga" kata Heechul yg lalu tertawa kecil.
"oppa,
sepertinya hujannya sudah mulai reda. Kita pulang yuk" ajak Minhwa ke
Heechul dan di sambut anggukan dri Heechul.
"kami
duluan ya Nichan, Kibum oppa.. Annyeong" pamit Minhwa ke Nichan dan
Heechul.
Minhwa
baru saja selesai mandi begitu HP nya berdering, langsung saja dia meraih HP
nya dan melihat siapa yg menelponnya. Ternyata telepon dari sahabatnya,
Nichan....
"yeobseyo"
sapa Minhwa.
"yeobseyo,
Minhwa bagaimana keadaanmu?" tanya Nichan diujung sana.
"aku?
Baik2 saja. Memangnya kenapa?""anio, aku hanya khawatir saja. Kau kan
cukup lama tadi main hujannya. Aku takut penyakitmu kambuh lagi" jawab
Nichan membuat Minhwa tersenyum.
"gwaenchanayo,
Nichan. Gomawo" kata Minhwa lembut."un.. Cheonmaneyo. Bagaimana
dengan appa mu?? Apa dia memarahimu?"
"molla,
appa masih belum kembali dari kantornya" jawab Minhwa lesu.
"semoga
saja dia tidak akan memarahimu"
"aku
pun berharap begitu"tiba2 suara ketukan pintu kamar Minhwa mengagetkan
Minhwa yg sedang berbicara di telepon itu.
"Minhwa,
sudah waktunya makan malam" kata seorang namja di balik pintu kamar
Minhwa.
"arasseo
oppa, duluan saja. Nanti aku menyusul" kata Minhwa
."Nichan,
aku harus segera turun untuk makan malam.
Kututup
dulu ya" kata Minhwa ke Nichan yg masih menunggu di ujung telepon.
"arasseo,
aku juga mau bantu eomma ku menyiapkan makan malam.
Sampai
jumpa besok di sekolah Minhwa" kata Nichan sambil menutup teleponnya di
ikuti oleh Minhwa.Minhwa lalu berjalan keluar kamar dan menuju ke ruang makan.
Di sana sudah ada eomma, namdongsaengnya dan kakak sepupunya yg sudah di anggap
kakaknya sendiri."eomma, appa mana??""sepertinya appa hari ini
lembur"
"kau
senang kan nonna" kata namdongsaengnya tiba2."apa maksudnmu
Ryeowook?? Aku tidak mengerti" Minhwa sedikit terkejut dngan perkataan
dongsaengnya itu."kau pasti senang karena appa lembur hari ini, karna kau
tidak akan di marahinya gara2 tadi kau pulang dalam keadaan basah kuyup"
jawab Ryeowook sambil memandang ke arah Minhwa tajam."kau salah, aku tidak
pernah merasa seperti itu" bantah Minhwa."gotjimal" kata
Ryeowook lagi."jangan ribut pada saat makan" tiba2 sepupu Minhwa yg
bernama Donghae bersuara cukup keras membuat Minhwa dan Ryeowook menghentikan
debatnya."kau lihat saja nonna, aku yg akan melaporkannya ke appa"
bisik Ryeowook ke Minhwa.
am
menunjukkan pukul 23.30 tapi mata seorang gadis yang bernama Minhwa itu tak
dapat terpejam. Perkataan Ryeowook masih terngiang di telinganya, dia tidak
ingin besok pagi dia kena marah dari ayahnya. Itu akan mempengaruhi moodnya ke
sekolah. Tiba-tiba dia teringat kekasih tercintanya Heechul, dia pun meraih HP
nya bermaksud untuk menelpon Heechul. Tampaknya Heechul sedang sibuk,
telepon dari Minhwa sama sekali tidak mendapat respon.
"sudahlah,
mungkin Heechul oppa sudah tidur. lebih baik aku tidur juga" kata Minhwa
sambil memejamkan matanya mencoba untuk tidur, tapi usahanya berhasil begitu
jam menunjukkan pukul 00.00.
Matahari
sudah menampakkan sinarnya membuat Minhwa terbangun dari tidurnya, dia kaget
melihat jam di kamarnya menunjukkan pukul 06.00
"ya
ampun, sudah jam 6. aku harus segera bersiap" kata Minhwa sambil meraih
handuknya dan pergi menuju kamar mandi yang terletak di antara kamarnya dan
kamar Ryeowook.
pada
saat Minhwa akan masuk ke kamar mandi, tiba-tiba dia mendengar suara ibunya dari
kamar Ryeowook. rupanya Ibu dan namdongsaengnya itu sedang berbincang-bincang.
"Wookie,
janganlah selalu menekan Nonna mu seperti itu" tegur Ibunya lembut.
"eomma,
aku bukannya mau menekan Nonna, aku hanya tidak suka dia berhubungan dengan
Heechul. Nonna tidak baik mempunyai hubungan dengan orang seperti Heechul"
ketus Ryeowook.
mendengar
penjelasan Ryeowook, Minhwa sangat terkejut.
"seburuk
apa Heechul oppa di mata dongsaengku" batin Minhwa
"dengar
Wookie, Nonna mu itu sudah dewasa. dia tau mana yg baik dan yg buruk. dia sudah
bisa menilai orang dengan baik, kalau dia berhubungan dengan Heechul berarti
dia merasa Heechul memang baik untuknya. dan lagipula dia dan Heechul sudah
berteman sejak sekolah dasar. eomma hanya minta satu saja padamu, suka atau tidak
suka kau jangan menekan Nonna mu, arasseo?" Ibunya menjelaskannya dengan
lembut, Ryewook hanya menanggapinya dengan anggukan kecil. Ryeowook tau
penjelasan Ibunya memang ada benarnya, tetapi dia tetap pada pendiriannya kalau
Heechul tidak pantas untuk Nonnanya. ada sebuah alasan yg belum bisa dia
katakan.
Minhwa
mendengar langkah kaki Ibunya yang menuju pintu kamar Ryeowook. Rupanya Ibunya
akan keluar dari kamarnya Ryeowook. Minhwa bergegas masuk ke dalam kamar mandi,
dia takut ketahuan kalau dia menguping pembicaraan Ibunya dan Ryeowook.
Sambil
menyisir rambutnya Minhwa memikirkan pembicaraan yang di dengarnya tadi. Dia
tidak menyangka Ryeowook begitu tidak menyukai Heechul. Apa yang membuat
Ryeowook sampai begitu tidak menyukai Heechul?, padahal Heechul selalu berusaha
bersikap baik kepada Ryeowook.
“Minhwa…
mau sampai berapa lama kau termenung di depan cermin seperti itu?” tiba-tiba
Donghae membuyarkan lamunan Minhwa.
“ah..
Oppa, mengagetkan ku saja.” Minhwa tersenyum pada Donghae untuk menyembunyikan
apa yg sedang di pikirkannya.
“mian,
tadi aku masuk ke kamarmu tanpa izin. Habisnya dari tadi aku mengetuk pintu
kamarmu tidak ada jawaban aku jadi khawatir, aku pikir penyakitmu kambuh lagi.”
Kata Donghae sambil membalas senyuman sepupu tersayangnya itu.
“oh
maaf Oppa, tadi aku tidak mendengarnya. Tadi aku lagi memikirkan appa, apa dia
akan marah besar padaku nanti?” Minhwa berbohong.
“sudahlah,
tidak usah di pikirkan. Kalau nanti kamu kena marah dari Leeteuk Ahjussi
lakukanlah yang sering kamu lakukan kalau lagi kena marah darinya. Tetaplah
menunduk dan peganglah tangan ku se-erat mungkin” kata Donghae menenangkan
Minhwa. Minhwa memang mempunyai kebiasaan memegang tangan Donghae kalau sedang
di marahi ayahnya. Itu di lakukan sejak dirinya masih kecil hingga kini.Minhwa
hanya mengangguk dan masih memasang wajah takut. Melihat itu Donghae
mendekatinya dan memeluknya.
“sudahlah
Minhwa, tidak usah takut. Aku kan ada bersamamu. Ayo kita ke ruang makan, nanti
Leeteuk Ahjussi tambah marah kalau kita terlalu lama” Donghae melepaskan
pelukannya dan menarik tangan Minhwa keluar dari kamarnya.“terima kasih Oppa.
Kau baik sekali” Minhwa berterima kasih kepada sepupunya yang sudah di anggap
kakaknya sendiri. Donghae hanya tersenyum mendengar perkataan Minhwa.
Donghae
dan Minhwa sudah bersama sejak kecil. Donghae selalu berusaha menjaga Minhwa,
alasannya karena Minhwa adalah gadis lemah, Minhwa mempunyai penyakit asma dari
kecil. Selain itu, Minhwa sudah dianggap Adik kandungnya sendiri. Jadi Donghae
selalu bersikap lembut kepada Minhwa.
Begitu
sampai di ruang makan senyum Minhwa hilang begitu melihat Leeteuk. Perasaan
takut mulai di rasakan lagi. Tanpa sadar dia mencengkram tangan Donghae sangat
erat. Donghae mengerti kalau Minhwa mulai takut lagi. Donghae pun menuntun
Minhwa ke tempat duduknya, karena semenjak melihat wajah Leeteuk, Minhwa terus
menundukkan wajahnya.
“ehmmm..
appa dengar kemarin kamu pulang dengan basah kuyup. Apa kamu bermain hujan lagi
Minhwa?” Leeteuk mulai berbicara kepada Minhwa. Minhwa masih tetap menundukkan
kepalanya dan masih memegang tangan Donghae dengan begitu erat.
“N..ne
appa,” Minhwa menjawab pertanyaan ayahnya dengan terbata-bata“apa kamu ingin
penyakit kamu kambuh lagi?, apa kamu ingin merepotkan Ibumu lagi?” Leeteuk
mulai meninggikan nada suaranya.
“a...a..aniyo
Appa. A..aku Cuma ingin bermain hujan sebentar. Aku tidak lama-lama kok Appa”
Minhwa mencoba membela dirinya.
“ini
terakhir kalinya appa mendengar kamu bermain hujan. Kalau appa mendengar lagi
kamu main hujan, appa tidak akan segan-segan menghukum kamu. Arasseo?” Leeteuk
mengancam Minhwa.
“aa..arasseo
appa” jawab Minhwa masih dengan menundukkan kepalanya.“appa sudah selesai
sarapan, appa berangkat duluan. Kalian cepatlah sarapan, jangan sampai
terlambat. Appa pergi dulu” kata ayahnya sambil berdiri dari tempat duduknya.
Ibunya juga berdiri dari tempat duduknya untuk mengantarkan Leeteuk sampai ke
mobilnya.
“lihatlah
ahjussi tidak marah besar kan, kamu saja yang terlalu takut. Leeteuk Ahjussi
sangat menyangi mu Minhwa. Benar begitu kan Ryeowook?” Donghae melemparkan
pertanyaan pada Ryeowook, yang sedari tadi diam saja. Donghae merasa ada yang
lain dari Ryeowook, biasanya pada saat Leeteuk sedang memarahi Minhwa, Ryewook
akan menambahkan keterangan tentang kesalahan Minhwa sehingga Leeteuk akan
menjadi sangat marah. Tapi kali ini Ryeowook hanya diam.“eh.. N..ne” Ryewook
tampaknya kaget dengan pertanyaan Donghae.Minhwa tampaknya mengerti dengan
perubahan sikap Ryeowook pagi ini.“aku masih penasaran dengan Ryewook. Apa yang
membuat Ryewook begitu membenci Heechul oppa? Aku harus mencari tau.” Batin
Minhwa.
Minhwa
melamun dalam kelasnya. Pikirannya masih tertuju pada Ryeowook, dia sangat penasaran
dengan apa yang bisa membuat Ryeowook begitu tidak menyukai Heechul.
“Aku
tidak mengerti dengan Ryeowook, apa yang membuatnya begitu tidak menyukai
Heechul oppa. Padahal Heechul oppa selalu berusaha bersikap baik kepadanya. Aku
harus menyelidikinya, tapi bagaimana caranya? Mungkin Donghae oppa bisa
membantu ku” Batin Minhwa
Minhwa
begitu serius dengan lamunannya sehingga tidak menyadari kalau Heechul sudah
berada di sampingnya. Heechul tampaknya sedikit bingung dengan Minhwa pagi ini.
Tidak biasanya Minhwa melamun sampai tidak menyadari keberadaannya.Cupp..
Heechul mencium pipi Minhwa membuat Minhwa kaget dan refleks memalingkan
wajahnya ke orang yang menciumnya. Setelah menyadari bahwa yang menciumnya
adalah orang yang dicintainya seketika pipi Minhwa merah seperti tomat rebus
Heechul yang melihatnya langsung mengeluarkan cengiran khasnya.
“Hee..
Heechul oppa, kau membuat ku kaget.” Kata Minhwa masih dengan wajah memerah.
“habisnya
aku melihatmu melamun, dan tidak menyadari kedatanganku” Heechul memasang wajah
cemberut membuat Minhwa yang melihatnya tertawa.
“huh,,
orang lgi cemberut malah di ketawain” Heechul berpura-pura ngambek.
“maaf
oppa. Habisnya wajahmu lucu kalau lagi cemberut begitu” Minhwa berusaha tidak
tertawa lagi.
“tau
ah” Heechul masih melanjutkan kepura-puraannya membuat Minhwa jadi merasa
bersalah.
“maafkan
aku oppa, aku tidak akan menertawakanmu lagi” Minhwa memasang wajah bersalah
yang lebih tampak seperti ekspresi memelas. Heechul tersenyum melihatnya.
“aku
cuma bercanda kok” kata Heechul sambil menjulurkan setengah lidahnya.
“ah..
oppa, kau selalu mengerjaiku” kata Minhwa sambil memukul lembut tangan Heechul.
“nah
sekarang cerita kepada ku, apa yang membuat kamu melamun pagi ini” Heechul
menatap Minhwa serius. Membuat senyum Minhwa hilang dari bibirnya.
“eng..
anu.. soal Ryeowook” Minhwa masih ragu untuk membicaraknnya dengan Heechul.
Tetapi Hatinya mengatakn bahwa dirinya harus menceritakannya pada Heechul.
“ada
apa dengan Ryeowook?” Tampaknya Heechul belum menangkap maksud Minhwa.
“Ryeowook
sangat tidak menyukaimu oppa, aku bingung apa yang membuat Ryeowook begitu
tidak menyukaimu” begitu mendengarnya Heechul sedikit terkejut, Heechul
tampaknya tau apa yang membuat Ryeowook tidak menyukainya.
“ada
apa oppa? Kok seperti orang kaget?” Minhwa rupanya mulai menyadari perubahan
sikap Heechul.
“ah..
tidak.. aku hanya kaget mendengarnya. Aku pikir Ryeowook sudah mulai
menyukaiku” Heechul berbohong.
Tiba-tiba
Bel masuk berbunyi. Heechul segera pamit kepada Minhwa untuk menuju kelasnya.
“Chagiya
aku ke kelas dulu ya” Heechul pamit sambil tersenyum palsu untuk menyembunyikan
apa yang dipikirkannya. Minhwa membalasnya dengan senyuman tulusnya.
Bel
istirahat telah berbunyi Minhwa menunggu Heechul untuk menjemputnya ke kantin
sambil membereskan buku pelajarannya. Tapi setelah cukup lama menunggu Heechul
tidak datang juga, Minhwa jadi resah. Ternyata sedari tadi Nichan memperhatikan
Minhwa, Nichan mengerti kalau Minhwa sedang resah karena Heehcul maka dia pun
mendekati Minhwa.
"annyeong
Minhwa” sapa Nichan.
“eh,
annyeong Nichan” Minhwa membalas sapaan Nichan sambil tersenyum.
“resah
ya gara-gara Heechul tidak datang mengajakmu ke kantin?” goda Nichan.
“emm,
iya. Nichan sendiri tidak ke kantin bersama Kibum oppa?”
“iya,
mungkin mereka lagi sibuk. Daripada menunggu mereka ayo kita ke kantin berdua
saja.” Ajak Nichan sambil menarik tangan Minhwa. Minhwa yang tangannya sudah di
tarik tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menuruti ajakan Nichan.Sampai di
kantin dua gadis cantik ini celingak-celinguk. Nichan mencari tempat yang masih
kosong, sedangkan Minhwa mencari sosok yang di cintainya tapi dia tidak
menemukannya. “mungkin Nichan benar, Heechul oppa mungkin lagi sibuk” batin
Minhwa
“wah,
tampaknya di sana ada tempat yang kosong, ayo kita duduk di sana” Nichan
menarik tangannya Minhwa lagi.
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar