Minggu, 08 April 2012

Lovely Rain


Lovely Rain
author : admin kirha
cast: Kim Kibum, Park Min hwa(readers), Kim Heechul, Lee Ni chan
other cast: member Super Junior

Hujan turun dengan derasnya seakan membasuh permukaan bumi. Seorang yeoja tampak sedang menari-nari menikmati air hujan yg turun dan membasahi dirinya.... "chagi, aku senang sekali.. Bisa bermain hujan bersamamu" kata Yeoja itu sambil berlari ke arah seorang namja yg berdiri tidak jauh darinya, dan memeluknya. Namja itu tersenyum.
"chagiya, udahan yuk. Nanti kau sakit lagi, dan aku bisa di bunuh ayahmu gara2 kau sakit" kata namja itu sambil mengelus2 rambut basah kekasihnya dengan lembut.
"eemm.. Baiklah" kata yeoja itu sambil menarik kekasihnya ke tempat yg cukup teduh.
Tidak berapa lama sepasang kekasih lain menghampiri mereka dan menyapa mereka.
"annyeong, Minhwa.. Annyeong Heechul oppa" sapa yeoja cantik yg baru saja ikut berteduh itu.
"annyeong Nichan, sepertinya kalian habis bermain hujan ya" Minhwa membalas sapaan yeoja yg diketahuai bernama Nichan.
"begitulah, ku lihat kalian pun sama" jawab Nichan.
"haha, ne. Tumben Kibum oppa mau di ajak" kata Minhwa sambil melirik ke arah namja yg bersama Nichan itu.
"aku di paksa" kata Kibum tiba2.
"sudah kuduga" kata Heechul yg lalu tertawa kecil.
"oppa, sepertinya hujannya sudah mulai reda. Kita pulang yuk" ajak Minhwa ke Heechul dan di sambut anggukan dri Heechul.
"kami duluan ya Nichan, Kibum oppa.. Annyeong" pamit Minhwa ke Nichan dan Heechul.

Minhwa baru saja selesai mandi begitu HP nya berdering, langsung saja dia meraih HP nya dan melihat siapa yg menelponnya. Ternyata telepon dari sahabatnya, Nichan....
"yeobseyo" sapa Minhwa.
"yeobseyo, Minhwa bagaimana keadaanmu?" tanya Nichan diujung sana.
"aku? Baik2 saja. Memangnya kenapa?""anio, aku hanya khawatir saja. Kau kan cukup lama tadi main hujannya. Aku takut penyakitmu kambuh lagi" jawab Nichan membuat Minhwa tersenyum.
"gwaenchanayo, Nichan. Gomawo" kata Minhwa lembut."un.. Cheonmaneyo. Bagaimana dengan appa mu?? Apa dia memarahimu?"
"molla, appa masih belum kembali dari kantornya" jawab Minhwa lesu.
"semoga saja dia tidak akan memarahimu"
"aku pun berharap begitu"tiba2 suara ketukan pintu kamar Minhwa mengagetkan Minhwa yg sedang berbicara di telepon itu.
"Minhwa, sudah waktunya makan malam" kata seorang namja di balik pintu kamar Minhwa.
"arasseo oppa, duluan saja. Nanti aku menyusul" kata Minhwa
."Nichan, aku harus segera turun untuk makan malam.
Kututup dulu ya" kata Minhwa ke Nichan yg masih menunggu di ujung telepon.
"arasseo, aku juga mau bantu eomma ku menyiapkan makan malam.
Sampai jumpa besok di sekolah Minhwa" kata Nichan sambil menutup teleponnya di ikuti oleh Minhwa.Minhwa lalu berjalan keluar kamar dan menuju ke ruang makan. Di sana sudah ada eomma, namdongsaengnya dan kakak sepupunya yg sudah di anggap kakaknya sendiri."eomma, appa mana??""sepertinya appa hari ini lembur"
"kau senang kan nonna" kata namdongsaengnya tiba2."apa maksudnmu Ryeowook?? Aku tidak mengerti" Minhwa sedikit terkejut dngan perkataan dongsaengnya itu."kau pasti senang karena appa lembur hari ini, karna kau tidak akan di marahinya gara2 tadi kau pulang dalam keadaan basah kuyup" jawab Ryeowook sambil memandang ke arah Minhwa tajam."kau salah, aku tidak pernah merasa seperti itu" bantah Minhwa."gotjimal" kata Ryeowook lagi."jangan ribut pada saat makan" tiba2 sepupu Minhwa yg bernama Donghae bersuara cukup keras membuat Minhwa dan Ryeowook menghentikan debatnya."kau lihat saja nonna, aku yg akan melaporkannya ke appa" bisik Ryeowook ke Minhwa.

am menunjukkan pukul 23.30 tapi mata seorang gadis yang bernama Minhwa itu tak dapat terpejam. Perkataan Ryeowook masih terngiang di telinganya, dia tidak ingin besok pagi dia kena marah dari ayahnya. Itu akan mempengaruhi moodnya ke sekolah. Tiba-tiba dia teringat kekasih tercintanya Heechul, dia pun meraih HP nya bermaksud untuk menelpon Heechul. Tampaknya Heechul sedang sibuk, telepon dari Minhwa sama sekali tidak mendapat respon.

"sudahlah, mungkin Heechul oppa sudah tidur. lebih baik aku tidur juga" kata Minhwa sambil memejamkan matanya mencoba untuk tidur, tapi usahanya berhasil begitu jam menunjukkan pukul 00.00.
Matahari sudah menampakkan sinarnya membuat Minhwa terbangun dari tidurnya, dia kaget melihat jam di kamarnya menunjukkan pukul 06.00
"ya ampun, sudah jam 6. aku harus segera bersiap" kata Minhwa sambil meraih handuknya dan pergi menuju kamar mandi yang terletak di antara kamarnya dan kamar Ryeowook.
pada saat Minhwa akan masuk ke kamar mandi, tiba-tiba dia mendengar suara ibunya dari kamar Ryeowook. rupanya Ibu dan namdongsaengnya itu sedang berbincang-bincang.
"Wookie, janganlah selalu menekan Nonna mu seperti itu" tegur Ibunya lembut.
"eomma, aku bukannya mau menekan Nonna, aku hanya tidak suka dia berhubungan dengan Heechul. Nonna tidak baik mempunyai hubungan dengan orang seperti Heechul" ketus Ryeowook.
mendengar penjelasan Ryeowook, Minhwa sangat terkejut.
"seburuk apa Heechul oppa di mata dongsaengku" batin Minhwa
"dengar Wookie, Nonna mu itu sudah dewasa. dia tau mana yg baik dan yg buruk. dia sudah bisa menilai orang dengan baik, kalau dia berhubungan dengan Heechul berarti dia merasa Heechul memang baik untuknya. dan lagipula dia dan Heechul sudah berteman sejak sekolah dasar. eomma hanya minta satu saja padamu, suka atau tidak suka kau jangan menekan Nonna mu, arasseo?" Ibunya menjelaskannya dengan lembut, Ryewook hanya menanggapinya dengan anggukan kecil. Ryeowook tau penjelasan Ibunya memang ada benarnya, tetapi dia tetap pada pendiriannya kalau Heechul tidak pantas untuk Nonnanya. ada sebuah alasan yg belum bisa dia katakan.

Minhwa mendengar langkah kaki Ibunya yang menuju pintu kamar Ryeowook. Rupanya Ibunya akan keluar dari kamarnya Ryeowook. Minhwa bergegas masuk ke dalam kamar mandi, dia takut ketahuan kalau dia menguping pembicaraan Ibunya dan Ryeowook.
Sambil menyisir rambutnya Minhwa memikirkan pembicaraan yang di dengarnya tadi. Dia tidak menyangka Ryeowook begitu tidak menyukai Heechul. Apa yang membuat Ryeowook sampai begitu tidak menyukai Heechul?, padahal Heechul selalu berusaha bersikap baik kepada Ryeowook.
“Minhwa… mau sampai berapa lama kau termenung di depan cermin seperti itu?” tiba-tiba Donghae membuyarkan lamunan Minhwa.
“ah.. Oppa, mengagetkan ku saja.” Minhwa tersenyum pada Donghae untuk menyembunyikan apa yg sedang di pikirkannya.
“mian, tadi aku masuk ke kamarmu tanpa izin. Habisnya dari tadi aku mengetuk pintu kamarmu tidak ada jawaban aku jadi khawatir, aku pikir penyakitmu kambuh lagi.” Kata Donghae sambil membalas senyuman sepupu tersayangnya itu.
“oh maaf Oppa, tadi aku tidak mendengarnya. Tadi aku lagi memikirkan appa, apa dia akan marah besar padaku nanti?” Minhwa berbohong.
“sudahlah, tidak usah di pikirkan. Kalau nanti kamu kena marah dari Leeteuk Ahjussi lakukanlah yang sering kamu lakukan kalau lagi kena marah darinya. Tetaplah menunduk dan peganglah tangan ku se-erat mungkin” kata Donghae menenangkan Minhwa. Minhwa memang mempunyai kebiasaan memegang tangan Donghae kalau sedang di marahi ayahnya. Itu di lakukan sejak dirinya masih kecil hingga kini.Minhwa hanya mengangguk dan masih memasang wajah takut. Melihat itu Donghae mendekatinya dan memeluknya.
“sudahlah Minhwa, tidak usah takut. Aku kan ada bersamamu. Ayo kita ke ruang makan, nanti Leeteuk Ahjussi tambah marah kalau kita terlalu lama” Donghae melepaskan pelukannya dan menarik tangan Minhwa keluar dari kamarnya.“terima kasih Oppa. Kau baik sekali” Minhwa berterima kasih kepada sepupunya yang sudah di anggap kakaknya sendiri. Donghae hanya tersenyum mendengar perkataan Minhwa.
Donghae dan Minhwa sudah bersama sejak kecil. Donghae selalu berusaha menjaga Minhwa, alasannya karena Minhwa adalah gadis lemah, Minhwa mempunyai penyakit asma dari kecil. Selain itu, Minhwa sudah dianggap Adik kandungnya sendiri. Jadi Donghae selalu bersikap lembut kepada Minhwa.

Begitu sampai di ruang makan senyum Minhwa hilang begitu melihat Leeteuk. Perasaan takut mulai di rasakan lagi. Tanpa sadar dia mencengkram tangan Donghae sangat erat. Donghae mengerti kalau Minhwa mulai takut lagi. Donghae pun menuntun Minhwa ke tempat duduknya, karena semenjak melihat wajah Leeteuk, Minhwa terus menundukkan wajahnya.
“ehmmm.. appa dengar kemarin kamu pulang dengan basah kuyup. Apa kamu bermain hujan lagi Minhwa?” Leeteuk mulai berbicara kepada Minhwa. Minhwa masih tetap menundukkan kepalanya dan masih memegang tangan Donghae dengan begitu erat.
“N..ne appa,” Minhwa menjawab pertanyaan ayahnya dengan terbata-bata“apa kamu ingin penyakit kamu kambuh lagi?, apa kamu ingin merepotkan Ibumu lagi?” Leeteuk mulai meninggikan nada suaranya.
“a...a..aniyo Appa. A..aku Cuma ingin bermain hujan sebentar. Aku tidak lama-lama kok Appa” Minhwa mencoba membela dirinya.
“ini terakhir kalinya appa mendengar kamu bermain hujan. Kalau appa mendengar lagi kamu main hujan, appa tidak akan segan-segan menghukum kamu. Arasseo?” Leeteuk mengancam Minhwa.
“aa..arasseo appa” jawab Minhwa masih dengan menundukkan kepalanya.“appa sudah selesai sarapan, appa berangkat duluan. Kalian cepatlah sarapan, jangan sampai terlambat. Appa pergi dulu” kata ayahnya sambil berdiri dari tempat duduknya. Ibunya juga berdiri dari tempat duduknya untuk mengantarkan Leeteuk sampai ke mobilnya.
“lihatlah ahjussi tidak marah besar kan, kamu saja yang terlalu takut. Leeteuk Ahjussi sangat menyangi mu Minhwa. Benar begitu kan Ryeowook?” Donghae melemparkan pertanyaan pada Ryeowook, yang sedari tadi diam saja. Donghae merasa ada yang lain dari Ryeowook, biasanya pada saat Leeteuk sedang memarahi Minhwa, Ryewook akan menambahkan keterangan tentang kesalahan Minhwa sehingga Leeteuk akan menjadi sangat marah. Tapi kali ini Ryeowook hanya diam.“eh.. N..ne” Ryewook tampaknya kaget dengan pertanyaan Donghae.Minhwa tampaknya mengerti dengan perubahan sikap Ryeowook pagi ini.“aku masih penasaran dengan Ryewook. Apa yang membuat Ryewook begitu membenci Heechul oppa? Aku harus mencari tau.” Batin Minhwa.

Minhwa melamun dalam kelasnya. Pikirannya masih tertuju pada Ryeowook, dia sangat penasaran dengan apa yang bisa membuat Ryeowook begitu tidak menyukai Heechul.
“Aku tidak mengerti dengan Ryeowook, apa yang membuatnya begitu tidak menyukai Heechul oppa. Padahal Heechul oppa selalu berusaha bersikap baik kepadanya. Aku harus menyelidikinya, tapi bagaimana caranya? Mungkin Donghae oppa bisa membantu ku” Batin Minhwa
Minhwa begitu serius dengan lamunannya sehingga tidak menyadari kalau Heechul sudah berada di sampingnya. Heechul tampaknya sedikit bingung dengan Minhwa pagi ini. Tidak biasanya Minhwa melamun sampai tidak menyadari keberadaannya.Cupp.. Heechul mencium pipi Minhwa membuat Minhwa kaget dan refleks memalingkan wajahnya ke orang yang menciumnya. Setelah menyadari bahwa yang menciumnya adalah orang yang dicintainya seketika pipi Minhwa merah seperti tomat rebus Heechul yang melihatnya langsung mengeluarkan cengiran khasnya.
“Hee.. Heechul oppa, kau membuat ku kaget.” Kata Minhwa masih dengan wajah memerah.
“habisnya aku melihatmu melamun, dan tidak menyadari kedatanganku” Heechul memasang wajah cemberut membuat Minhwa yang melihatnya tertawa.
“huh,, orang lgi cemberut malah di ketawain” Heechul berpura-pura ngambek.
“maaf oppa. Habisnya wajahmu lucu kalau lagi cemberut begitu” Minhwa berusaha tidak tertawa lagi.
“tau ah” Heechul masih melanjutkan kepura-puraannya membuat Minhwa jadi merasa bersalah.
“maafkan aku oppa, aku tidak akan menertawakanmu lagi” Minhwa memasang wajah bersalah yang lebih tampak seperti ekspresi memelas. Heechul tersenyum melihatnya.
“aku cuma bercanda kok” kata Heechul sambil menjulurkan setengah lidahnya.
“ah.. oppa, kau selalu mengerjaiku” kata Minhwa sambil memukul lembut tangan Heechul.
“nah sekarang cerita kepada ku, apa yang membuat kamu melamun pagi ini” Heechul menatap Minhwa serius. Membuat senyum Minhwa hilang dari bibirnya.
“eng.. anu.. soal Ryeowook” Minhwa masih ragu untuk membicaraknnya dengan Heechul. Tetapi Hatinya mengatakn bahwa dirinya harus menceritakannya pada Heechul.

“ada apa dengan Ryeowook?” Tampaknya Heechul belum menangkap maksud Minhwa.
“Ryeowook sangat tidak menyukaimu oppa, aku bingung apa yang membuat Ryeowook begitu tidak menyukaimu” begitu mendengarnya Heechul sedikit terkejut, Heechul tampaknya tau apa yang membuat Ryeowook tidak menyukainya.
“ada apa oppa? Kok seperti orang kaget?” Minhwa rupanya mulai menyadari perubahan sikap Heechul. 
“ah.. tidak.. aku hanya kaget mendengarnya. Aku pikir Ryeowook sudah mulai menyukaiku” Heechul berbohong.
Tiba-tiba Bel masuk berbunyi. Heechul segera pamit kepada Minhwa untuk menuju kelasnya.
“Chagiya aku ke kelas dulu ya” Heechul pamit sambil tersenyum palsu untuk menyembunyikan apa yang dipikirkannya. Minhwa membalasnya dengan senyuman tulusnya.
Bel istirahat telah berbunyi Minhwa menunggu Heechul untuk menjemputnya ke kantin sambil membereskan buku pelajarannya. Tapi setelah cukup lama menunggu Heechul tidak datang juga, Minhwa jadi resah. Ternyata sedari tadi Nichan memperhatikan Minhwa, Nichan mengerti kalau Minhwa sedang resah karena Heehcul maka dia pun mendekati Minhwa.
"annyeong Minhwa” sapa Nichan.
“eh, annyeong Nichan” Minhwa membalas sapaan Nichan sambil tersenyum.
“resah ya gara-gara Heechul tidak datang mengajakmu ke kantin?” goda Nichan.
“emm, iya. Nichan sendiri tidak ke kantin bersama Kibum oppa?”
“iya, mungkin mereka lagi sibuk. Daripada menunggu mereka ayo kita ke kantin berdua saja.” Ajak Nichan sambil menarik tangan Minhwa. Minhwa yang tangannya sudah di tarik tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menuruti ajakan Nichan.Sampai di kantin dua gadis cantik ini celingak-celinguk. Nichan mencari tempat yang masih kosong, sedangkan Minhwa mencari sosok yang di cintainya tapi dia tidak menemukannya. “mungkin Nichan benar, Heechul oppa mungkin lagi sibuk” batin Minhwa
“wah, tampaknya di sana ada tempat yang kosong, ayo kita duduk di sana” Nichan menarik tangannya Minhwa lagi.

-TBC-
Top of Form
Bottom of Form

Tidak ada komentar: