Minggu, 01 April 2012

Actually, That's You [Part 9]


Actually, That's You [Part 9]



Author : Park Yeonra
Ost : SHINee - Hello (3rd Songs)


Bagaimana kata itu bisa keluar dari mulutku begitu saja?? Otakku semakin menggila jika dekat dengannya..
Hal yang tak mungkin dan sama sekali tak kuinginkan akhirnya harus kuakui sekarang, tapi bukan di saat ini.. Aku yakin nanti ketika mulutku diluar kendali lagi aku bisa mengatakannya dan membebaskan perasaan gila dan semua kegilaan ini..
Atau mungkin aku malah akan bertemu dengan sesuatu yang tak kuinginkan begitu mendengar jawabannya??


Author's pov
Hyejin membungkam mulutnya, matanya membesar terkejut tentu saja. Bagaimana mungkin kata itu keluar begitu saja dari mulutnya. Otaknya berputar cepat segera memikirkan alasan, karna itu bukanlah jawaban yang ia harapkan untuk keluar dari mulutnya. Kyu tersenyum bukan.. Lebih tepatnya menyeringai nakal lalu bangkit dari duduknya dan mendekati Hyejin.

“Kau..” Ucap Hyejin pelan, dia mengambil jarak dengan Kyu namun langkahnya terhenti dia tertahan di jendela besar yang berada di balik pianonya. Kyu semakin memojokannya dan masih menyeringai nakal membuat perasaan buruk mulai menghinggapi Hyejin.
“Telingaku memang terganggu, tapi... Aku yakin betul yang kamu katakan itu `Iya`, benar kan? Kau tak bisa beralasan bahwa kau salah bicara atau aku salah dengar karena aku mendengarnya sendiri.. Apa tanggapanmu Lee Hyejin” kata Kyu dengan nada lembut, Hyejin menggigit bibir bagian bawahnya berharap itu bisa sedikit mengurangi rasa gugupnya

DUK!
Lagi-lagi Kyu membenturkan keningnya ke kening Hyejin, gadis itu menyembunyikan wajahnya tak mau menatap sepasang mata yang ada di depannya ini. Dia yakin semakin dia menatapnya semakin gugup pula dan bergetar juga hatinya, sebuah nyanyian kecil mulai terdengar membuat Hyejin melirik Kyu yang jarak wajahnya sangat dekat dengannya.
“Lihat wajah terkejut mu itu... Mungkin mataku mulai rusak, kau cantik jika sedekat ini” katanya dengan suara yang benar-benar lembut membuat gadis yang ada di hadapannya memerah malu. Seringaian mulai nampak dari wajahnya
“Aku?? Cantik?? Kau bercanda” Hyejin mendorong dada Kyu cepat namun bukan tubuh Kyu yang menjauh.. Bibir Kyu menyentuh bibir Hyejin cepat. Membuat mata gadis itu kembali membesar, astaga.. Yang tadi itu sungguhan?? Hyejin meraba bibirnya yang mendapat ciuman dua kali dari Kyu
“Hadiah dariku karna kau jujur” kata Kyu singkat, Hyejin mematung tak berani mengatakan apapun.. Dia bersandar di badan piano sekarang dengan tatapan kosong dan tangan masih memegangi bibirnya, Kyu menepuk kepalanya pelan
“Kau itu aneh.. Dasar flat!!” Ejek Kyu
“Itu ciuman pertamaku Bodoh!!!” Bentak Hyejin, Kyu terkekeh pelan
“Bukan urusanku” bisik Kyu di telinga Hyejin, gadis itu menutup kedua matanya, lalu melirik tajam ke arah Kyu yang tersenyum dengan raut penuh kemenangan.. Setan itu tentu saja harus dibalas akan perbuatannya ini.

Hyejin's pov

Kami berdua masih membisu, Kyu masih penasaran akan lagu `Saram` itu. Lagu itu memang menceritakan tentang kekaguman yang berakhir pait, aku menceritakan sosok Kyu dalam masa SMPnya yang begitu kukagumi dan selalu kurindukan, namun begitu bertemu lagi dia berubah menjadi sosok yang ingin segera kulenyapkan dari muka bumi ini dengan tanganku sendiri. Kulirik jam yang menggantung di salah satu dinding apartement ini.
“Kyu, sudah jam setengah 12, jadikah ke Incheon?” Tanyaku, Kyu menghentikan permainan pianonya dan menoleh ke belakangku
“Setelah kunyanyikan lagu spesial untukmu” katanya singkat “sini” pintanya seraya menepuk kursi piano yang masih memiliki ruang untuk kududuki
“mwo??“
“Ppali!!”

Aku melangkah hati-hati mendekatinya, lalu duduk di sebelahnya, aku meliriknya sebentar lalu beralih ke puluhan tuts piano begitu menyadari matanya mulai melirik wajahku
“Ketika dudukpun kau lebih pendek dariku” celetuknya membuatku naik darah
“Ppali.. Kalau telat kau yang akan rugi.. Katanya mau pulang ke Cina” omelku cepat, dia tersenyum lalu menatapku sebentar, matanya berputar dan berlagak seperti sedang berfikir aku dengan sabar menunggu bicara walaupun aku yakin yang akan keluar dar mulutnya pasti sesuatu yang aneh dan lucu dipihaknya dan kutukan di pihakku.
“Kau yang main piano” celetuknya membuatku menoleh kearahnya cepat, sebenarnya apa mau namja gila dengan otak setan ini?? Belakangan tak bertemu apa dia merencanakan hal gila untukku selama di Cina?? Aku berdecak kesal lalu meletakan jemariku diantara tuts itu membuat Kyu tersenyum senang, tangan besarnya mendarat di atas tanganku dia mengajakku memainkan lagu yang langsung kukenal begitu mendengar melodi pertama.
Lagu ini... 7 years of love, sudah 7 tahun kami tak bertemu semenjak SMP dulu.. Astaga.. Kenapa otakku malah menyimpulkan hal itu, dia menyanyikan verse pertama dan membuatku merinding. Dia menyanyi tepat di telingaku!! Kenapa Tuhan menciptakan Setan dengan suara malaikat seperti ini?? Aku diam menikmati suara yang begitu kukagumi terdengar jelas disamping telingaku, desiran nafas menggelitik telingaku dan bisikan itu membuatku langsung menoleh menatap wajahnya alisku bertaut. Apa maksudnya?? Atau telingaku yang salah dengar
“Kau tuli??” Tanyanya membuatku menatapnya lagi
“Bukan.. Apa maksudmu berkata begitu??” Tanyaku menelisik maksud ucapannya
“Jika kau tak suka lupakan saja” katanya polos lalu melengos meninggalkan aku yang masih terbengong di depan piano menelaah dan mencerna kalimat yang ia bisikan tadi.. Mungkin telingaku tidak salah dengar, ahahaha kenapa aku sebahagia ini?? Tak mungkin aku mulai menyukainya!! Tapi.. Bisa kupastikan pipiku memerah sekarang, dan senyuman ini belum mau meninggalkan wajahku, semakin kuberusaha menghapus senyuman ini semakin ingin tersenyumlah aku.

Kyuhyun's pov

Kuintip dia yang kesenangan sendiri begitu mendengar kalimatku tadi, aku tersenyum melihatnya.. Kuakui itu, aku suka melihatnya memerah malu lalu memegangi kedua pipinya yang merah itu dan terus tersenyum seperti orang gila yang kesetanan karna tak bisa diam di tempat. Ponselku bergetar mendadakan seseorang meneleponku, aku terdiam menatap layarnya. Seohyun??

“Yeoboseyo” kataku membuka percakapan
“Kyuhyun-ssi” kata Yeoja itu penuh semangat, aku mendesah pelan begitu mendengarnya mengoceh tak jelas dengan semangat yang berlebihan.
“Ne.. Aku tau. Ya aku harus kembali istirahat.. Sampai jumpa” kuputuskan telepon itu dan segera kunon aktifkan ponselku sebelum yeoja itu meneleponku lagi sedang malas berbicara dengannya.

“Heh!!” Aku menoyor kepala Yeoja yang sedang kesetanan itu sambil menyeringai dia mendelik kearahku membuatku semakin ingin menggodanya
“Neo..” Desisnya sembari menunjuk wajahku
“Kau seperti orang gila yang belum diberi obat” ledekku membuat ekspresinya berubah drastis “cepat bersiap” lanjutku, dia langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan aku di depan piano kulirik lirik lagu `Saram` itu
“Dasar flat”

Hyejin's pov

Aku memakai jaketku dengan amarah yang akan meledak sebentar lagi, setan itu sepertinya memang berkepribadian ganda.. Terkadang dia jadi malaikat yang begitu berhati putih namun di detik selanjutnya dia menjadi setan yang punya segudang rencana yang bisa membuatku malu atau emosi kapan saja. Dan bonus kata-katanya yang selalu membuatku ingin menendangnya ke segitiga bermuda itu semakin indah saja jika dibarengi seringaian memuakkan itu, Aigooo... Tak terbayang nasibku nanti jika akhirnya dengan sangat terpaksa aku akan sekamar bahkan satu kasur dengannya... Kugelengkan kepalaku cepat membuyarkan semua pikiran aneh yang mulai menggerogoti kewarasanku

TIIIN!!
Aaaaiiiissshh.. Dia sudah menungguku diluar, kenapa Setan itu tak bisa bersabar sedikit??

Kyuhyun's pov

TIIIN!!
Kubunyikan klakson mobil agar yeoja itu segera menyelesaikan urusannya di dalam apartement itu, kuamati pintu depan yang masih tertutup rapat, segera kunyalakan ponseku lagi dan menekan sederet nomor Donghae-hyung, dialah dalang semua kelakuanku tadi.. Sutradara yang baik walau sedikit merugikan aku, apa itu menciumnya?? Jijik rasanya jika harus mencium bibirnya `Lagi`

“Hyung, aku sudah lakukan semuanya sesuai seperti yang kau suruh, mwo?? Aaah.. Ne, sudah, apa lagi?! Jika cium lagi akan kupastikan kau kemasukan kedalam kulkas untuk kujadikan sarden!! Hahahahaha.. Ne,ne aku memang dongsaengmu yang kurang ajar”

Kudengar pintu mobil terbuka dan yeoja itu sudah duduk di sebelahku, gugup takutnya dia mendengar pembicaraanku dengan Donghae-hyung. Aku meliriknya sebentar memberi sinyal untuk menunggu.
“Dia ada disini.. Bagaimana?? Aku harus bagaimana lagi HYUNG, aaah.. Baiklah.. Baik,baik, akan kulaksanakan sesuai petunjukmu Seongsanim, sampai jumpa” kuputuskan telepon itu dan menyimpan ponselku di dalam saku celana sebelum menstater mesin mobil
“Telepon dari siapa?” Tanya Hyejin penasaran
“Sungmin” jawabku singkat, entah kenapa itu jawabanku padahal tadinya aku mau mengatakan Siwon, dia diam tak bertanya apa-apa lagi, perjalanan ke Incheon berubah jadi kesunyian yang menyebalkan. Aku benci keadaan sepi tapi aku juga tak suka keadaan yang begitu ramai.

“Kau tak mengomel?? Ataukah kau perlu dilarikan ke rumah sakit....” Aku menggantung kalimatku, Hyejin melirik mataku tajam aku tersenyum melihat responnya
“Rumah sakit jiwa?? Iya?? Heh, kurasa kau yang harus dimasukan kesana” katanya ketus
“Ya, kau yang jelas-jelas harus diamasukan kesana.. Lihat dirimu yang begitu mirip orang gila, tersenyum-senyum sendiri sambil memegangi pipi..”
Wajahnya memerah malu, dia memukul lenganku kuat-kuat lalu melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap lurus kedepan
“Semakin kau diam, semakin terlihat seperti orang gila yang baru diberi obat” ledekku dengan sebuah tawa yang tertahan di akhirnya
“Tapi.. Jika aku semakin mengomel semakin sering juga kau menyindirku dan membuatku jadi pasien RSJ lebih cepat dari dugaanmu” katanya cepat dengan nada yang rendah, kau mau menakutiku Hyejin?? Itu belum cukup..
“Katakan saja kau akan lebih cepat masuk RSJ karna melihat wajah tampanku ini kan?? Mengaku sajalah seperti tadi dengan mudahnya kau menjawab iya” godaku
“Lalu kau akan memberikan hadiah ciuman lagi?? Begitu??” Tanyanya datar, aku memutar mataku berlagak berfikir lalu menoleh ke arahnya sekilas
“Mungkin dengan tidur sekamar akan jadi hadiah yang lebih menarik” kataku singkat sembari memainkan lidahku
“YADONG!!!” Jerit Hyejin membuatku tergelitik untuk tertawa puas mendengar responnya
“HAHAHAHA.. KAU PIKIR AKU MAU SEKAMAR DENGANMU?? BAGIAN MANA DARI TUBUHMU YANG BISA MEMBUATKU TERGODA???” Godaku, matanya membulat begitu mendengar perkataanku melihat itu saja sudah membuatku ingin tertawa lagi. Kau begitu bodoh dan polos persis seperti kakakmu, dan masih sama seperti maniak game yang berlaku preman dulu.. Persis.

Author's pov

Hyejin menyumpal telinganya dengan earphone malas mendengar ocehan dari mulut Kyu yang membuat kupingnya panas, dan sialnya seingatnya dia tak pernah memiliki lagu ini, bahkan baru mendengarnya.. Hyejin melihat judulnya, dia tersenyum kecut lalu menoleh ke arah Kyu yang tersenyum penuh kemenangan.
Benar saja
Kyuhyun - Hope is a dream that doesn't sleep
“Kapan kau menambahkan lagu ini??” Tanyanya tajam
“Mollayo, memangnya lagu apa?” Tanya Kyu tanpa menoleh
“Kau pura-pura bodoh apa memang bodoh!! Kapan kau memasukan lagumu sendiri kedalam ponselku?? Setauku lagu Super Junior di ponselku hanya 5” kata Hyejin
“Sekarang??” Tanya Kyu, Hyejin menautkan alisnya lalu melihat daftar lagunya, lagu Super Junior bertambah dari 5 menjadi 56.. Setaunya tak pernah ia masuka lagu Super Junior yang lain selain 5 lagu itu, itu juga paksaan dari sang kakak
“Neoo” Hyejin mulai menunjuk Kyu yang tersenyum senang “kau memasukan semua lagu Super Junior kan?? Tuan Narsis??”
“Jinjja?? Jika iya, kapan aku melakukannya??” Tanya Kyu matanya masih fokus menatap jalanan di depannya yang begitu padat, Hyejin terdiam memikirkan jawaban selanjutnya, mentransfer lagu butuh waktu mana mungkin Kyu menyelundup hanya untuk mentransfer lagu?? Seperti pria pengangguran saja.
Mau tak mau Hyejin akhirnya menikmati puluhan lagu baru ditelinganya yang masuk ke ponselnya dengan cara yang ajaib, bahkan bisa dibilang dengan cara yang misterius.

Hyejin's pov

Aku berjalan beriringan dengan namja menyebalkan ini.. Aku masih berfikir bagaimana caranya 51 lagu baru masuk ke ponselku dengan begitu mudah dan dengan cara yang tidak masuk akal, itu masih jadi pertanyaan yang memenuhi otakku, aku memang seperti ini jika sudah penasaran akan satu hal. Kyu menghentikan langkahnya tiba-tiba, matanya terpaku pada sebuah biola putih yang menggantung diantara alat musik lainnya, dia... Menyukai biola itu??
“Waeyo?” Tanyaku
“Aku suka biola itu” katanya singkat sembari menunjuk biola putih yang tadi
“Kau mau membelinya?” Tanyaku lagi, tiba-tiba tangan kosongnya terjulur kearahku
“Uangnya??” Katanya
“Kau kan artis masa tak punya uang??” Tanyaku
“Aku artis yang kehabisan uang, dan kau tadi bertanya kan?? Jawabanku iya, tapi dengan uangmu” jelasnya membuat darahku kembali meluap-luap, kurasa aku bisa terkena darah tinggi diusia muda karnanya!!
“Sudahlah.. Tinggalkan itu” aku menarik tangannya meninggalkan toko alat musik itu, kini aku yang memimpin perjalanan, mataku melihat daerah sekitar mungkin saja toko kue yang dimaksud appa sudah dekat.
“Ya” Kyu memanggilku, aku menolehkan wajahku, ujung telunjuknya menunjuk sebuah pintu masuk dan itu... Toko eskrim??? Dia gila?? Ini mau masuk musim dingin dia mengajakku makan eskrim??
“Miccheosseo??” Tanyaku, dia menggeleng dan menyeretku masuk kedalam toko itu, kurasa dia memang harus dilarikan ke rumah sakit jiwa terdekat.

“Makanlah.. Aku yang traktir” katanya begitu semangkuk banana split pesanannya datang begitu juga dengan pesananku. Aku menatapnya aneh,
“Kau bilang uangmu habis?” Tanyaku
“Setidaknya untuk beli makanan aku masih punya uang” katanya singkat
“Jika akhirnya aku yang bayar... Akan kutebas kepalamu” ancamku, dia merespon hanya dengan seulas senyuman lalu kembali memasukan sesendok eskrim ke mulutnya

“Omona~” katanya, aku menghentikan aktifitas makanku dan menatapnya bingung. Orang ini sungguhan gila??
“Mengapa para gadis itu terlihat jorok saat makan??” Katanya lagi, aku semakin tak mengerti
“Apa maksudmu??” Tanyaku
“Lihat dirimu.. Makan belepotan begitu, jika anak kecil akan lucu tapi kau?? Ahjumma sepertimu harusnya tau malu”
Aku membulatkan mataku, Ahjumma???
“Dan kau sebagai seorang Ahjussi penyakitan harusnya memiliki sopan santun padaku” balasku tak mau kalah
“Ahjussi penyakitan??” Geramnya, kugerakan tanganku mengambil tisu untuk membersihkan bagian yang Kyu sebut `Belepotan` itu. Tanganku terhenti begitu jempolnya mendarat di atas bibirku membersihkan sisa-sisa eskrim yang tersisa di bibirku, tangannya tak berhenti disitu.. Dan kelakuannya kali ini membuatku ingin segera menendang wajahnya.. Dia mengoleskan bekas eskrim itu di keningku!!!
“Hahahahaha.. Kau seperti Ahjumma keturunan india” celetuknya membuatku benar-benar ingin menendang wajahnya yang ia sebut tampan itu.
“Ahjussi keterlaluan” desisku tajam sembari membersihkan hasil kerja Kyu di keningku.

Kami beralih tempat tujuan ke sebuah toko pakaian, aku merasa kami bukan melaksanakan tugas memesan kue dan melihat cincin tapi malah berjalan-jalan di pusat perbelanjaan ini.
“Kau cocok memakai ini” kata Kyu sembari memakaikan topi lebar berwarna merah yang mencolok “seperti nenek Kate middleton.. Tapi neneknya”
“Kau cocok memakai ini” balasku sembari menunjukkan gelang yang diatasnya bertahtakan berlian khusus ahjumma kecentilan dan kelebihan uang.
“Itu barang biasa” kata Kyu sembari mengembalikan gelan itu keasalnya, aku juga mengembalikan topi merah itu ke asalnya. Kami berganti tempat, dan kini sungguhan ke sebuah toko perhiasan, untuk melihat cincin. Cincin pertunangan itu tidak mencolok, dan tak ada berlian, hanya saja terbuat dari emas putih.
“Bisa aku memilih yang baru?? Menurutku ini terlalu biasa saja” pinta Kyu, aku meliriknya baru kali ini kulihat wajah serius seperti itu selain di layar kaca rumahku.
“Apa ini tunanganmu?” Tanya penjaga toko itu, aku menggaruk tengkuk yang tidak gatal, tangan Kyu merangkulku dia tersenyum sembari menarikku ke tempat lain di toko perhiasan itu.
Selama Kyu melihat-lihat aku hanya bersandar di sebuah lemari kayu dan memperhatikannya melihat-lihat sepasang cincin yang menyilaukan itu seksama. Kenapa kau begitu serius Kyu?? Apa kau akan suka memakainya bersamaku?? Kurasa tidak..

“Besok gadis ini akan kemari dan memilihnya lagi.. Kami permisi” Kyu berpamitan, memilihi cincin bukan hal mudah katanya. Dan dia menyerahkannya padaku, katanya jika wanita yang memilihnya maka pasti akan lebih bagus. Iiissh.. Jika aku yang memilihnya maka kau berniat menertawakan aku kan?
“Kemana lagi kita?” Tanyaku
“Toko buku” jawab Kyu singkat

Aku berkeliling melihat-lihat buku di rak novel remaja barang kali ada buku menarik untuk kubeli, sudah lama aku tak membaca novel. Mataku tertuju pada sebuah buku bersampul putih polos dan gambar seorang karikatur gadis kecil yang tengah memegang sebuah payung warna merah. Judulnya tercetak lumayan besar dan berwarna merah ”Snow Flakes on Summer Rain” kubalikan buku itu dan membaca sinopsisnya. Ceritanya menarik.. Sebuah gemuruh terdengar dari luar, kuintip keluar jendela dan benar saja hujan badai diluar sana. Sudah dekat musim dingin masih saja hujan,

Musik di dalam toko buku berganti menjadi lagu yang tidak asing dan.. Kurasa akan membuat setan itu besar kepala. Lagunya yang berjudul Listen To You itu diputar keras-keras hingga terdengar keseluruh sudut toko. Aku menghampirinya di rak buku komik, dia menganggukan kepalanya dan bernyanyi-nyanyi kecil, kau senang kan Setan kecil?? Dasar Mr. Populer
“Buku apa itu?” Tanyanya tanpa menoleh ke arahku
“Snow Flakes on Summer Rain” jawabku, Kyu menatapku sebentar lalu kembali membaca komiknya
“Kapan kita pulang?” Tanyaku
“Sampai lagu ini selesai” jawabnya singkat, benar kan?? Dia jadi besar kepala dan berniat mendengar suaranya sendiri sampai selesai. Aku melangkah kasir, dan sialnya setelah lagunya tadi bukannya diputar lagu lain yang diputar malah lagu Super Junior.. Aigoo~ kurasa managernya hari ini seorang ELF makanya dia berniat semakin sering memutar lagu Super Junior.
“Heh!” Seseorang menoyor kepalaku seenaknya, dan aku tau siapa yang berani melakukan hal itu. Dia Kyu
“Ya!” Kataku “ayo pulang” ajakku, dia menunjuk ke jendela yang memperlihatkan cuaca yang belum juga membaik. Masih hujan deras
“Bukannya kau pulang ke Cina?” Tanyaku
“Iya.. Tapi besok” katanya singkat
“Aku ada tugas dan masih harus membujulk Yesung-hyun dulu.. Antar aku pulang” pintaku
“Lakukan Aegyo” katanya singkat, aku memiringkan wajahku permintaan gila itu lagi...
“Nanti di mobil”
“Kajja” Kyu menarik tanganku keluar toko buku, di luar mobil hitam Kyu sudah menunggu syukurlah tak harus menembus hujan dulu untuk naik ke mobil.
“Oi,oi” panggil Kyu “mobilku yang itu.. Kau itu buta ya??” Kyu menunjuk sebuah mobil yang terparkir du sebrang sana, aku menghela nafas kelihatannya memang harus menembus hujan dulu. Kyu memberikan ponselnya padaku dan menyuruhku tetap di pintu masuk toko buku. Aku menurut, mobil Kyu berhenti di depanku, aku langsung masuk kedalam dan disambut dengan Kyu yang basah kuyup.
“Ganti bajumu!!” Perintahku
“Mana sempat babo!” Ejek Kyu
“Parkir dulu di parkiran belakang yang kosong, kau beli baju kan??” Kataku lagi
“Kau khawatir?” Pertanyaan itu membuatku langsung menoleh ke arah Kyu, mobil berhenti di sebuah parkiran kosong hanya ada 3 mobil disana.
“Aku hanya tak mau direpotkan oleh setan yang sedang sakit” sanggahku, Kyu tersenyum lalu menaikkan menaikan rem tangan dan meluncur ke. Jok belakang
“Jangan mengintip” katanya
“Aku tak sudi!!”

“Kyu” panggilku
“Hmm??”
“Tak jadi..” Aku bingung harus berkata apa.. Yang jelas kalimat itu sulit sekali kukatakan, Kyu selesai berganti pakaian dia kembali ke kursi kemudi.
“Apa yang tidak jadi??” Tanyanya, aku terdiam melihatnya yang jauh berbeda jika rambutnya basah kuyup. “Kenapa diam?? Kau terpesona dengan keseksianku??” Tanyanya dengan penuh percaya diri
“Heh percaya diri sekali kau!! Tidak!!” Bantahku padahal batinku meneriakan jawaban sebaliknya.

Suasana hening hanya deru mesin mobil dan tetesan air hujan yang menghantam body mobil yang kudengar, begitu berisik ditambah lagi dingin yang mulai menyeruak masuk menembus kaca mobil yang tertutup rapat
“Hyejin, bisa pinjam jaketmu?”
“Untuk?”
“Kau tak mau aku kumat disaat begini kan?? Pinjam cepat!!”
Kulepaskan jaketku lalu kupakaikan di tubuhnya, aku tau maksudnya dan memang itu bisa membuat siapapun jantungan termasuk kakakku. Dia pernah terburu-buru keluar rumah dengan mata berkaca-kaca dan bilang ”Kyu kumat lagi”.. Kakakku memang terkadang berlebihan namun jika kubayangkan disaat seperti ini.. Tiba-tiba Kyu sesak nafas.. Kurasa jantungku langsung berhenti, bagaimana tidak?? Rumah sakit masih 30 kilometer lagi dan jalanan berbahaya serta licin hal tak dinginkan bisa saja terjadi.

Suasana kembali hening, aku memutuskan membuka segel buku tadi dan mulai membacanya. Mungkin itu bisa sedikit membuatku melupakan rasa dingin yang terasa menusuk tulangku.

Kyuhyun's pov

Baru beberapa menit dia membaca yeoja itu sudah terlelap dalam tidurnya, begitu sampai di depan rumahnya aku melepaskan seat belt lalu menepuk kedua pipinya. Tidak bangun. Merepotkan
“Yak! Ahjumma.. Bangun!!” Kataku pelan, masih belum bergeming, aku mendekat ke telinganya dan bersiap berteriak tapi.. Dia bukan Hyungku tidak sopan membangunkan wanita dengan cara begitu.
“Saranghae” igaunya membuatku menautkan kedua alisku
“Kyu.. Saranghae”
Hahaha.. Apa itu?? Dia bilang dia mencintaiku?? Jangan bercanda Lee Hyejin, itu benar-benar tidak lucu. Aku tersenyum mendengar igauannya, terpikir cara lain membangunkannya kubisikan sebuah kalimat dan itu berhasil dia terbangun, kedua matanya menatapku tak percaya
“Kau bilang apa??” Tanyanya
“Annie” bantahku
“Tak mampir??” Tanyanya
“Jika kau mau membuatkan makan malam maka jawabannya iya” jawabku, dia mengerucutkan bibirnya
“Cih~“ cibirnya membuatku tersenyum.

******

“Ini tuan muda~” katanya seraya menyajikan semangkuk Shabu-Shabu di meja makan asapnya menggepul menandakan baru dimasak.
“Haha.. Baiklah Ahjumma, akan kuberi hadiah jika ini enak” kataku
“Jangan makan udangnya saja Ahjussi, sayurnya jugaaa~” katanya aku melotot ke arahnya
“Ini enaaak” katanya lagi seraya menyendok wortel dan kuah Shabu-shabu aku membungkam mulutku lalu menggeleng “Ayolaaah Ahjussi, ini enaak” katanya sembari terus menyodorkan sendok itu
“Andwae!” Kataku tegas
“Oke, pilih satu.. Aegyo didepanku atau makan semua sayur disini” katanya memberikan pilihan
“Apa maksudmu??” Protesku dia menyeringai nakal
“Pilih satu...”

Hyejin's pov

“Aegyo” kata Kyu singkat aku tersenyum penuh kemenangan, akhirnya aku bisa melihat Ahjussi penyakitan aegyo di depan mataku.
“Saranghaeyo~” ucap Kyu dengan membentuk bentuk Hati di atas kepalanya
“HAHAHAHAHA.. Kau persis seperti Ahjussi!!” Tawaku meledak begitu saja
“Puas??” Aku mengangguk dan kemballi menyendok Shabu-shabu. Ahahaha baru kali ini aku bisa tertawa selepas itu memang aku juga sering tertawa lepas saat bersama Jijae atau Eonnie ku namun rasanya berbeda jika dengan bersama Kyu. Aku senang dan lega.. Seperti semua masalahku terangkat begitu saja, dia Setan ajaib kurasa.

Karena hujan belum reda dan Setan ini bilang dia mau menunggu hujan reda dulu baru pulang akhirnya dia menguasai TVku dan sofa panjangku. Aku duduk di kursi kecil dan ikut menonton TV dengannya, Kyu bersandar di punggung sofa dan menyuruhku duduk di sebelahnya. aku menurut dan duduk disebelahnya dengan tatapan terfokus pada TV.
“Aku kekamar dulu” kataku seraya melangkah meninggalkan Kyu di ruang tengah, entah kenapa perasaanku buruk jika berlama-lama duduk di sebelahnya rasanya ada aura hitam (?) Yang menusuk punggungku.
Setelah mengambil novel aku kembali keluar kamar dan tak sengaja bertemu Kyu diluar sana, dia membawa setumpuk bantal aku tak menyadarinya kami bertabrakan aku jatuh menimpa Kyu, beberapa detik berpandangan dengan jarak sedekat itu aku bangkit dan duduk tak jauh dari tempatnya berbaring
“Kau belum pulang?” Tanyaku ketus
“Belum, kenapa?”
“Sudah malam.. Takutnya tetangga menganggap yang tidak-tidak” kataku
“Kau takkan menyesal jika aku pergi??” Tanya Kyu, aku menoleh, dia bangkit dari posisi duduknya dan posisi wajah kami kembali saling berdekatan. Jantungku berdegup tak karuan begitu melihat wajahnya sedekat ini
“apapun jawabanku kau takkan peduli bukan?” Tanyaku, Kyu tersenyum tipis
“Kau berkata seolah bisa membaca pikiranku, memangnya seperti apa aku dimatamu?? Pria menyebalkan? Atau apa??” Tanyanya, kini aku yang tersenyum tipis
“Kau itu aneh.. Bisa membuatku nyaman namun disisi lain bisa membuatku terkena penyakit darah tinggi di usia muda, kau aneh.. Kini aku akan bertanya padamu.. Seperti apa aku dimatamu?? Kau pasti bilang aku itu jelek, flat dan menyebalkan lalu kau bilang kau tak suka aku kan?”
”Siapa bilang aku tak suka??” Sambar Kyu, aku terdiam.. Waktu sepertinya berhenti begitu saja tadi..
“Kau bilang apa tadi?” Tanyaku berusaha meyakinkan pendengaranku sendiri
“Maaf tak ada siaran ulang, itu bantalmu berserakan di ruang tengah.. Sangat menganggu, appamu sebentar lagi pulang.. Dan aku juga mau pulang, sampai ketemu lagi”

Aku terdiam, otakku memutar masa-masa tadi dan kejadian-kejadian aneh hari ini seperti membuatku merasa menonton sebuah film. Aku diam tak bersuara, deru mesin mobil Kyu semakin menjauh membuatku segera menatap pintu depan

♪ Aninde naneun aninde jeongmal igeon mari andwae neunde
Pabeul meogeodo jami deul ddaedo michyeo neunji geudaeman boyeoyo (Tidak, aku tidak.. Ini benar-benar tidak lucu
Bahkan ketika aku makan atau tertidur, aku tetap memikirkanmu sepertinya aku menggila) ♪

Aku tidak ingat memakai lagu itu sebagai tanda masuk e-mail tapi jika bukan ponselku lalu darimana lagi?? Kukeluarkan ponselku dan membuka sebuah e-mail baru.

From : Stupid Evil
To : Ahjumma (astaga.. Dia mengacaukan sistem ponselku rupanya
Subject : none

Tidur seperti sapi kekenyangan haha

Di bawah kalimat itu, muncul sebuah foto saat aku tertidur di mobil Kyu, aku berdecak kesal dan langsung meneleponnya

“Yeoboseyo, Gwenchanayo?? Flat!”
“KAU KIRIM E-MAIL APA HAH?!”
“Hahahahahahahahaha”

TBC

Tidak ada komentar: