Minggu, 01 April 2012

Actually That's You [Part 8]


Actually That's You [Part 8]


Ost : Younha - No Way ~Can't Believe It~ (2nd Song)
○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ °


Andwae!!
Kenapa setelah selama ini berada di sisimu baru kali ini aku merasakan gelombang keras yang menghantam sudut hatiku yang belum pernah kau sentuh??
Dan kenapa hanya dengan suaramu itu kau bisa menenggelamkan aku dalam dunia imajinasi yang mengerikan?? Semakin tak bisa kubayangkan apa yang sudah terjadi selama ini..
Apakah semua hari-hari yang lalu itu hanyalah sebuah sampah yang tak berarti atau hanya pelengkap dan sesuatu yang menemaniku sampai akhirnya aku bertemu denganmu??


Hyejin's pov

“Jika ingin lagunya lebih panjang, maka bayar dulu~ kau kira hidup ini gratis??” Ujarnya dengan senyuman evil yang memuakkan itu. Ingin rasanya segera kutampar wajahnya itu, kutepis tangan kosongnya itu dan menatap ke arah lain
“Kau menyebalkan!!” Omelku
“Jinjja??” Katanya, heh, namja ini benar-benar ingin membuatku meledak!! Seharusnya sejak awal tak perlu kukatakan permintaan bodoh itu.. Tapi.. Aku merindukan suaranya saat bernyanyi.. apa perlu kurekam dia saat bernyanyi dan... Aaah..
“Kau gila?? Kenapa kau tersenyum?” Tanya Kyu, aku menatapnya dengan senyuman jail yang mengembang di wajahku, ooke.. Hyukkie-oppa pasti bisa membantuku untuk urusan ini.
“Aku curiga kau punya rencana busuk” kata Kyu seolah menyelidik senyuman yang tersungging di bibirku, kusikut bagian tulang rusuknya pelan dengan wajah merengut. Jangan sampai dia tau rencanaku.. Memang sulit membohongi seorang raja Setan, tapi.. Mau bagaimana lagi.. Besok dia pulang dan tak ada waktu lagi sampai tenggat waktu untuk lagu itu, jika membujuk Yesung-oppa yang ada di Korea akan makan waktu lebih lama lagi.. Jika Hyukkie-oppa mau membantuku, semoga saja dewi Fortuna juga mau membantuku..

Deringan ponsel Kyu dan aku yang bersamaan, memecahkan suasana sunyi di tempat ini. Kami mengangkatnya bersamaan, appa.. Ada apa dia meneleponku malam-malam begini? Apa ada sesuatu yang penting?? Aah.. Ya aku lupa belum menaruh memo untuk memberi tau kemana aku pergi.

“Yeoboseyo.. Ne appa? Gwenchanayo??” Tanyaku membuka percakapan dengan lawan bicaraku yang baru
“Appa, dan orang tua Kyuhyun baru saja merencanakan sesuatu..”
“Apa itu?? Jika itu sesuatu yang aneh aku takkan mau menerimanya!?” Tentangku tegas,
“Dengarkan appa dulu.. Bukan sesuatu yang aneh.. Kau hanya perlu ke Incheon dengan Kyuhyun..” Ucap appa, dia menggantung kalimatnya membuatku gugup sendiri jika melihat punggung Kyu di belakangku. Jika hal itu adalah hal aneh.. Apa yang harus kukatakan padanya??
“Lalu?” Tanyaku dengan pandangan masih mengarah ke punggung Kyu, appa melanjutkan ucapannya pelan.. Seketika mataku membesar begitu mendengar kalimatnya
“MWO??” Teriakku bersamaan dengan Kyu, pria itu menoleh kebelakang menatap wajahku tajam seolah dia adalah seekor singa yang sudah menemukan mangsanya.. Tatapan macam apa itu?? Apa salahku??
Sebuah senyuman tersungging di bibirnya itu membuatku semakin takut, Kyu membenarkan jaketnya lalu berjalan mendekatiku. Telepon dari appa sudah terputus namun ponsel itu masih saja kuletakan di dekat telingaku, kuambil beberapa langkah mundur untuk menjaga jarak dengan Kyu.. Jangan sampai naluri liar seorang namja miliknya muncul disini.. Bisa habis aku!
“Ma...mau apa kau??” Tanyaku setengah berteriak, Kyu memojokkan aku yang bersandar di dinding dan mengunci gerakanku untuk kabur dengan tangan kirinya di dekat kepalaku. Wajah mengerikan khas dia itu semakin terlihat jelas di mataku jika jaraknya sedekat ini.. Tuhaaan.. Apa yang harus kulakukan??

DUK!
Keningnya membentur keningku, kutundukkan kepalaku agar hanya kening kami yang bersentuhan, jangan sampai bibir yang nantinya bersentuhan! Hembusan hangat nafas Kyu seperti meniup wajahku.. Jantungku semakin tak bisa di kendalikan lagi, kurasa ini yang disebut sport jantung. Mungkin sebentar lagi aku akan mati..
“Ya, yeoja paboya” suara itu sampai di telingaku, namun aku masih belum berani mengangkat wajahku, menatap wajahnya yang pasti sangat dekat ini.
“Kau sudah tau kita akan ke Incheon, tempat kelahiran Ryeowook-hyung?? Iya kan??” Tanyanya, membuatku sedikit tersentak, jangan-jangan yang tadi meneleponnya itu orang tuannya?? Mulutku masih terkunci belum berani mengungkapkan kata-kata apapun.


“KYAAAA!! KYUHYUN OPPA!!!!”

Kyuhyun's pov

“KYAAAA!! KYUHYUN OPPA!!!!”

Jeritan siapa itu?? Kualihkan pandanganku dan seketika mataku membesar karena hal itu.. 3 orang yeoja berdiri di tempat aku dan Hyejin duduk tadi, sial! Mereka salah paham sepertinya.. Dan kenapa mereka bisa tau aku disini?? Seharusnya mereka hanya tau aku di China dan sedang demam sekarang.. Kutolehkan wajahku ke arah yeoja yang masih mematung dan menampakan wajah tak percaya sama sepertiku, sepertinya kami memikirkan hal yang sama. Bagaimana ini?? Jika kabur, mereka pasti akan menyebarkan hal ini.. Jika tetap disini bersiaplah menghadapi ratusan pertanyaan yang bertema sama.
Aku tak mau menghadapi keduanya!!
Sebenarnya siapa yang membuat mereka tau aku disini?? Jika hanya kebetulan tak mungkin mereka bisa memanggil namaku

“Kalian salah paham!! Tolong jangan berfikir negatif dulu.. Lagi pula dia bukan oppa kalian!!” Seru yeoja bodoh ini.. Heh, apa kau bisa lihat dan bandingkan wajahku dengan Kyuhyun yang selalu kau lihat di TV?? Ada perbedaan?? Tidak ada kan??! Apa kau tak punya kalimat lain selain itu??
“Dia kekasihku namanya... Namanya....”
Berhenti mengarang babo!! Omonganmu semakin ngelantur saja, namun jika ini membantu.. Akan kubantu kau.. Jika malah semakin mengeruh.. Kubunuh kau!
“Namaku Choi Leekyung bukan Kyuhyun-oppa kalian.. Wajahku memang mirip bahkan persis dengannya” heh, nama itu yang terpikir di otakku, gabungan dari Siwon, Eeteuk, dan Hankyung hyung. Kurasa aku berbakat jadi ayah~ ^_^
Segera kutarik tangan yeoja pabo ini yang masih menatapku dengan tatapan herannya lalu mengambil kacamata, topi serta violin caseku dan pergi dari tempat ini.. Bisa semakin kacau jika aku berdiam di situ terus
“Choi Leekyung??? Nama yang aneh” komentar Hyejin
“Ya, setidaknya itu membantu.. Kau sendiri memikirkan nama lamanya 1 abad” balasku, Hyejin memukul lenganku kuat, heh pabo, kau minta dicium??
“Jika cuaca sedang jelek seperti ini, jangan berani-beraninya membuatku kesal.. Bisa-bisa kucium kau!!”Ancamku, bisa kulihat nyalinya menciut dari ekspresi wajahnya itu, hanya dengan gertakan kecil seperti itu kau takut, dasar flat!
“Lama rasanya aku tak memanggilmu flat” kataku sembari tersenyum padanya, dia membalas senyumanku lalu kembali menatap lurus kedepan dengan wajah kusut.
“Kau marah??” Tanyaku, dia semakin membuang wajahnya dari tatapanku.. Kelihatannya memang marah sungguhan.

“Oppa, untuk masalah lagu itu....”
Kutolehkan wajahku dan kini kedua matanya menatapku dengan tatapan serius, bukankah dia bilang lagu itu akan dia berikan untuk Yesung-hyung? Apa ini bukan lagu yang itu.. Atau..
“Sebelum kuberikan pada Yesung-oppa aku ingin mendengarmu menyanyikannya dulu, bisa kan? Yesung-oppa kan teman dekatmu bahkan aku pernah dengar Yesung-oppa itu guru vokalmu di SJ, jika bagus dinyanyikan olehmu mungkin hasilnya juga takkan jauh beda dengan ketika dinyanyikan Yesung-oppa” jelasnya
“Beda!” Kataku singkat namun cukup tegas
“Eh?”
“Hyung memang guru vokalku, namun dia pernah bilang semirip-miripnya teknik yang digunakan untuk menyanyikan sebuah lagu.. Namun jika pembawaanya berbeda maka hasilnya akan berbeda, itu juga berlaku pada orang yang bahkan suaranya persis dengan suaraku, bahkan jika dia membawakannya dengan penjiwaan yang sama denganku rasanya akan beda. Karena setiap orang pasti punya cara tersendiri untuk mengisi jiwa lagu itu, paham?” Jelasku, yeoja itu menatapku heran.. Sebenarnya aku ragu dia mengerti yang kukatakan barusan atau tidak.
“Hmmm” hanya deheman itu respon yang ia berikan padaku, aku menghembuskan nafas yang akhirnya berubah menjadi kepulan asap yang menandakan udara sudah hampir mencapai titik beku di musim gugur ini.
“Aku tau itu.. Tapi apa salahnya mencoba” katanya cepat, aku kembali menolehkan wajahku, lampu hijau di rambu penyebrangan jalan sudah menyala dan sebagian orang disebelahku mulai berjalan terburu-buru menyebrangi jalan, aku dan yeoja ini masih bertatapan tanpa membuka mulut kami berdua, otakku bertaut mendebatkan ide gilanya ini dan mempertanyakan apa dia mengerti penjelasanku barusan?
“Bagaimana?? Aku benar-benar penasaran seperti apa nantinya lagu ini jika yang menyanyikannya adalah kau” lanjutnya, bibirku kembali mengembangkan sebuah senyuman, kumasukan kedua tanganku kedalam saku mantel dan berjalan menyebrangi jalan. Bisa kudengar yeoja itu berteriak memanggilku dengan nama Leekyung tadi dan derapan langkah sepatunya terdengar semakin dekat menandakan dia mengejarku. Kuhentikan langkahku di pertengahan jalan yang kosong dan berbalik menatap tubuh kecilnya di depanku dan kedua matanya yang menatap wajahku tajam dengan kening berkerut.
“Kuterima tawaranmu, sebelum kita ke Incheon dan melakukan tugas dari eomma, karena setelah itu aku akan ke Cina” kataku singkat, kali ini wajah sumringah itu mampir ke wajahnya senyuman bodoh khas Lee Hyejin itu mulai mengembang di wajahnya, dia mengangguk cepat dan kuat begitu aku mengakhiri kalimatku. Maaf Hyukkie-hyung kalian harus menyembunyikan keberadaanku di Seoul lebih lama dari perkiraan.

*********

Teriakan tak percaya itu hampir saja membuat telingaku tuli, tak merasa cukupkah mereka untuk berbicara dengan biasa saja tanpa perlu berteriak??
“Yak! Micheosseo??? Ada apa lagi di Seoul?? Semua penggemarmu disini khawatir masalah keadaanmu kau tau?? Berkali-kali hashtag di twitter yang berisi get well soon Kyu jadi trending topic di twitter” omel Donghae-hyung kelihatannya Hyukkie-hyung menyalakan loudspeaker
“Jika eomma ku tak menyuruhku ke Incheon aku sudah pulang ke Cina besok pabo!! Sudahlah.. Jangan khawatir, selesai urusanku di Incheon aku janji segera ke Cina” kataku
“Yak!! Apa yang janji?? sebelum kau berangkat ke Seoul kau juga mengumbar janji yang sama“ kali ini kudengar Zhoumi si tiang listrik itu yang bicara “aaaah.. Katakan saja kau belum puas berduaan dengan Hyejin” sambar Henry disana, heh dasar mochi basi, apa maksudmu belum puas berduaan dengan si Rata itu??
“Terserah kalian.. Aku mau istirahat!! Selamat bekerja keras!!!” Ledekku dan langsung memutuskan sambungan telepon. Aku kembali menuju ruang TV di tengah dorm sudah ada Kangin-hyung dan Teukkie-hyung yang sedang menonton DVD baru dan dengan romantisnya mereka berbagi satu mangkuk besar yang penuh dengan popcorn berdua.. Film yang tengah ditonton pun film romantis mungkin adegan dua pasangan kelainan bisa kulihat disini.

Pasta..
Dulu aku ditunjuk mengisi sountrack drama ini, memang satu kehormatan untukku. Tiba-tiba dua namja yang duduk di depanku ini menoleh kebelakang dan menatapku dengan tatapan yang tak bisa kujelaskan tatapan macam apa itu yang jelas ini tatapan yang mengerikan, dimana dua namja yang kelihatannya mengalami kelainan ini menatapmu seolah kau adalah mangsa mereka selanjutnya.
“A..apa?” Tanyaku
“Haaah.. Magnae Babo!! Kau ini selalu saja tak pernah mengerti kapan kau bisa seromantis Kibum dan Sica atau paling tidak setidaknya kau berlaku seperti seorang pangeran sama seperti kau memperlakukan Seohyun dulu” sambar Kangin-hyung, tanpa memperdulikan Teukkie-hyung yang baru saja akan membuka mulut, bawel sekali kau beruang madu!
“Kangin benar... Kapan kau seperti itu dengan Hyejin??” Lanjut Teukkie-hyung. Kupandangi mereka bergantian, lalu tanpa aba-aba segera kurebut mangkuk besar popcorm itu.
“Dan kapan kalian akan mengerti bahwa aku tak menyukainya Park Jungsoo dan Kim Youngwoon??? Sudah kubilang aku tak menyukainya.... Apa dengan melihatku tak akur dengannya kalian tak mengerti??” Tanyaku pada kedua namja ini, mereka menghela nafas berbarengan dan kembali menatapku tajam.
“Kau pasti akan jatuh cinta padanya nanti!!” Seru mereka bersamaan seraya meninggalkan aku sendirian di ruang tengah. Kutatap scene drama Pasta ini.. Selama aku mengisi soundtrack drama ini baru kali ini aku menontonnya. Cinta diam-diam.... Apa nantinya aku juga akan begitu??

Author's pov

Dentingan senar piano di ruang tengah rumah Hyejin terus bersahutan dengan detakan jarum jam dinding. Gadis itu belum mau mengakhiri kegiatannya, masih banyak kekurangan dalam lagu karangannya ini.. Jangan sampai begitu Kyu mendengarnya lagu ini malah jadi bahan tertawaannya,sudah pukul 10 malam namun rasa lelah belum menghampirinya berkali-kali diingatnya isi e-mail dri Kyu

“Besok jam setengah 9 aku akan kerumahmu untuk mencoba lagu itu, dan jam 12 tepat kita ke Incheon, Arra??”

Itulah isi e-mailnya, dentingan piano itu berlanjut seperti memecah kesunyian malam. Ketika memainkan piano itu teringat tiba-tiba tanggapan kakaknya mengenai ide gilanya ini

“Oppa, aku punya permintaan” kata Hyejin begitu mendengar sahutan dari teleponnya itu
“Apa?” Tanya Hyukkie dari ujung telepon itu
“Begini oppa, aku berniat memberikan lagu itu untuk Kyuhyun, bisakah setiap kali oppa memintanya menyanyi oppa merekam suaranya?? aku membutuhkannya.. Jebal oppa, aku tak mungkin minta bantuan Henry. sekalipun dia dekat dengan Kyu” jelas Hyejin, terdengar sebuah deheman dari sebrang sana
“Baiklah.. Akan kuusahakan”

“Apa Kyuhyun mau menyanyikan lagu ini?? Jika dilihat lagu ini bukan tipe lagu yang bisa dinyanyikan begitu saja.. Kurasa memang hanya dia yang bisa menyanyikannya”


Pagi yang cerah, sinar-sinar matahari menembus setiap lempengan kaca dan menjadi selimut cahaya yang menerangi ruang tengah rumah Hyejin, gadis itu tertidur di sofa putih di dekat TV setelah ia meminum kopinya jam 3 pagi tadi, akhirnya gadis itu mengaku kalah dan tertidur di sofa dengan kertas partitur bertebaran di lantai dan meja.

Ting Tong!!
Kyuhyun sudah tiba tepat pukul 9 sesuai janji, sudah keenam kalinya dia membel pintu rumah Hyejin namun tak kunjung juga mendapat sahutan dari si empunya rumah
“Aiiish.. Kemana bocah ini” keluhnya
Di turunkannya kenop pintu yang ternyata tak terkunci itu, dan melangkah masuk perlahan.. Kyu beranggapan Hyejin masih tidur di kamarnya seperti seekor sapi yang kekenyangan. Kertas-kertas partitur yang diterbangkan angin akhirnya sampai di kaki Kyu, pria itu membungkukkan badannya dan memungut kertas yang penuh coretan itu
`Saranghamnida` kalimat itu yang menjadi judul lagu diatas kertas itu, Kyu membaca bait demi bait lalu tersenyum tipis. Sembari melangkah menuju ruang tengah dia mencoba menyanyikan lagu itu dengan melodi yang sudah ada disana.
“Lagu yang lucu” komentarnya

Kyu merasa kakinya menginjak sesuatu dan benar saja ada kertas partitur di bawah kakinya, Kyu memunguti kertas-kertas itu dan memperhatikannya sebentar hingga akhirnya dia tiba di ruang tengah yang mungkin sudah berubah menjadi lautan kertas. Hampir semua sudut ruangan tertutupi selembar kertas, dan sebagai bonus Kyu mendapati Hyejin tengah tertidur di atas sofa dan sebuah cangkir putih yang masih berisi kopi di depannya. Kyu berkacak pinggang di depannya dengan seulas senyuman manis, ditatapnya gadis yang tertidur selayaknya putri tidur itu lembut.
Sebuah senyuman tersungging di bibirnya dengan jelas sementara matanya masih saja belum berpaling dari wajah Hyejin seolah hanya itulah pemandangaan yang berhasil mengunci pandangan matanya. Sejenak Kyu melihat sekeliling, begitu banyak kertas partitur bertebaran tak karuan dan itu membuatnya pusing! Satu persatu dipungutinya kertas itu lalu membacanya dan sesekali menyanyikan lagu yang ada disana dengan bantuan rangkaian melodi yang ditulis Hyejin disana, sebuah kertas dengan judul `Saram` berhasil membuat Kyu menghentikan kegiatannya sejenak dan tertegun menatap rangkaian kalimat itu.

gidarigoiss eosseumnida
mal moshaessjiman
( Yang kulakukan selama ini hanya menunggumu
meskipun aku tak mengakui itu )

bujoghan nanaleul salmyeosi
chaeugi wihae
useossda
( Semua hari tak berharga itu
Kulewati membuatku
Tertawa karenanya )

teochilo
buseojineun
sonkkeut eseo tteol eojyeo
salajyeossda
( Kau perlu tau
aku hancur
Kulewati pintu keluar itu
Kita berpisah dan menghilang )

*P.S kalo antara bahasa korea sama translatenya ga nyambung mohon dimaklumi masih belajar ^^*

Mata Kyu beralih kembali menatap sosok yeoja yang masih terlelap dalam mimpinya itu, tatapannya mencerminkan pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Kyuhyun's pov

Yeoja ini.. Apa maksudnya dengan lagu `Saram` ini?? Kenapa rasanya lagu ini ditunjukkan untukku?? Apa ini memang lagu yang akan kunyanyikan?? Entahlah.. Rasa tak tega kembali muncul setiap kali aku berniat membangunkannya, kenapa wajahnya begitu polos saat tertidur?? Wajah itu selalu membayangiku dan menghantuiku membuatku kebingungan sendiri menghadapinya, untuk ketiga kalinya kuhembuskan nafas yang masih terasa tersendat ini. Sejurus mataku kembali meliriknya, dan kembali kutatap lirik lagu `Saranghamnida`

Lagu yang menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta namun belum bisa menerka perasaan sesungguhnya sebelum lawan jenisnya mengungkapkan perasaan lebih dulu.. Persis seperti dia.. Seohyun, lagu ini memang menggambarkan yeoja itu. Tanpa terasa senyuman kembali mengembang di bibirku, aku melangkah mendekati yeoja yang selalu kutantang kesabarannya itu dan berjongkok di depannya entah sebenarnya dia masih terlelap dalam alam bawah sadarnya atau sudah bangun sejak tadi, biarlaah.. Kulakukan ini sekilas kuharap dia tak menyadarinya

Hyejin's pov

Sesuatu menyentuh bibirku cepat, memaksa semua nyawaku bersatu dalam ragaku segera dan secepat mungkin. Kubuka mataku cepat

“NEOOO!!!” Jeritku begitu melihat sesosok namja di depan mataku dengan wajah kaget bercampur bingung, kupegangi bibirku sembari terus menatapnya tajama meminta penjelasan atas pertanyaan yang memenuhi otakku saat itu, mungkinkah?? Kami berciuman barusan?? Itu First Kiss-ku!!!!
“A..aa.. Jangan salah sangka, aku terjatuh tadi jadi tak sengaja bibirku menyentuh bibirmu” jelasnya setengah berteriak membuat mataku semakin membulat, jadi itu benar?? Bibir kami bersentuhan barusan?? Aigoo... Namja ini benar-benar sudah gila!! mau tak sengaja maupun disengaja itu pertama kalinya dalam seumur hidupku seseorang menciumku tepat di bibir. Mulutku masih terkunci belum mau memberikan pendapat, dan tanganku masih tetap dalam posisi semula, terkepal di samping tubuhku. Namja itu menjadi tak bisa diam dan sangat gelisah dimataku, aku akhirnya memutuskan untuk membuka mulutku yang terasa masih sangat sulit untuk digerakan

“Sudahlah.. Aku akan pergi mandi dan nantinya kita sarapan.. Kau pasti belum sarapan” terkaku tak kalah canggung dengannya, sesaat dia menatapku lalu menyeringai tajam membuatku sedikit menyipitkan mataku
“Kau pergi saja mandi sana.. Aku yang buat sarapan” katanya penuh dengan keyakinan yang kurasa sangat berlebihan, aku tak kuasa menahan kekehanku.
“Hahaha.. Aku tak mau memakan masakan gagal tuan Cho.. Serahkan padaku, biarpun aku tak begitu hebat dalam memasak, tapi aku ahli membuat nasi goreng dengan saus kimchi!!” Seruku seraya bangkit dari duduk, sebuah tangan kuat kembali menghempaskan aku ke punggung kursi, Kyu mencondongkan tubuhnya mendekat ke arahku. Sekarang nafasku tersendat begitu saja.. Mau apa dia??
Suasana hening tak ada yang membuka mulut saat itu, Kyu menatapku dengan tatapan setan yang menyebalkan itu, namun kuakui melihat matanya sedekat ini bisa membuatku meleleh jika saja seluruh tubuhku terbuat dari es batu.

“PUAHAHAHAHAHA!!!”

Kyuhyun's pov

Aku tak tahan lagi melihat wajah tegangnya itu.. Kau selalu berhasil kugoda bahkan tanpa perlu mengatakan kalimat godaan Yaak!! Lee Hyejin!! Mulutnya menganga dan langsung memukul lenganku kuat-kuat.
“Aiiiissshh” ringisku sembari mengelus-ngelus lenganku yang dipukulnya tadi
“Kau terlalu!!” Hardiknya, lalu berlalu meninggalkan aku di ruangan itu sendiri, aku mengambil duduk di kursi tempatnya terlelap tadi seraya membaca semua karya ciptaannya ini.. Sempurna, semuanya luar biasa dan punya cara sendiri untuk bisa kukagumi. Tak kusangka ini bakatmu Lee Hyejin, seharusnya kau buatkan oppamu itu lagu solo...

Kembali kubaca untaian lirik dari lagu berjudul `Saram` ini.. Artinya dalam dan sulit kujelaskan apa maksud lagunya, diotakku memang terbayang sedikit bagaimana lagunya, tapi makna dan bercerita apa lagu ini?? Perpisahan?? Ataukah kekaguman yang berakhir pahit?? Lagu yang rumit, kulirik piano yang berada di ujung ruangan ini dan membawa kertas itu memang agak ragu awalnya, namun akan kucoba memainkan lagu itu.

30 menit kuotak-atik piano ini namun hasilnya selalu tak sesuai dengan harapku, selalu tak memuaskan. Kurasakan tenggorokanku mulai mengering karna terlalu banyak bernyanyi, kuhempaskan tanganku ke atas pangkuanku dan menatap kertas itu dengan tatapan kecewa, kenapa sulit sekali menemukan jiwa lagu ini?? Sebuah gelas berisi air putih tiba-tiba muncul di depan wajahku

“Waktunya sarapan” kata yeoja pemberi gelas itu, aku menyambut gelasnya dan meminum air itu beberapa teguk sebelum akhirnyaa kutanyakan maksud lagu `Saram` yang ia ciptakan.
“Lagu itu.. Hanya ungkapan perasaan jadi wajar jika kau sulit menemukan jiwa lagunya, karna kau tak pernah merasakan di posisi itu” jelasnya singkat membuat keningku berkerut
“Lagu itu kubuat untuk kau nyanyikan” katanya lagi
“Babo!! Kau bilang kau membuat lagu ini untuk kunyanyikan tapi aku tak bisa menemukan jiwa lagunya, mana bisa kunyanyikan dengan baik??” Omelku, ya, kuakui aku rewel untuk urusan menyanyi..
“Aku tau, makanya akan kuajarkan cara menyanyinyaa setelah sarapan, Kajja” ajaknya, dengan terpaksa kuikuti maunya walaupun sebenarnya aku masih penasaran akan lagu `Saram`.

Hyejin's pov

Sejumlah pertanyaan masih membekas diotakku, ingin kuungkapkan segera namun.. aku tak berani melakukannya.. Semua itu pertanyaan bodoh yang tak ada artinya.

”Apa yang mau kau tanyakan?” Tanya namja yang duduk di depanku dan masih sibuk menyendok sarapannya bagaimana dia bisa tau isi pikiranku??
“Aku cuma mau bilang kau berbeda” kataku singkat
“Mwo?”
Kulihat kedua alisnya bertaut dan bisa kutebak dia penasaran akan maksud perkataanku. Aku tetap tersenyum tanpa menjawab perdebatan yang berkecamuk di hati namja itu, dia memang berbeda... Terkadang akupun begitu heran kenapa bisa berbeda seperti ini, selesai sarapan dan mencuci piring kudekati Kyu yang sudah kembali mengotak-atik piano. Dia penasaran rupanya..

“Kau itu berbeda, dan kadang bisa membuatku heran” kataku sembari bersandar di badan piano, sepasang mata itu kembali menatapku.
“Mwoya?”
“Kenapa di TV kau terlihat begitu tenang dan seperti malaikat tapi.. Begitu turun panggung atau tak ada kamera yang menyorot kau berubah menjadi setan bahkan raja setan yang sangat, saangat menyebalkan.. Apa kau kepribadian ganda?” Kataku panjang lebar, Kyu terus menatapku dan tak memberikan respon apapun, membuatku sudah merasa salah mengungkapkan kalimat.
“Jika aku berlaku biasa saja di depan media itu akan sangat aneh.. Seburuk apapun biasaku itu bisa jadi aib jika kutunjukan ke muka publik, arraseo?” Katanya, dengan penekanan pada kata Arraseo
“Lalu..” Aku menggantungkan kalimatku, kepalaku kembali tertunduk tak berani menatap wajahnya “kenapa ketika bersama Seohyun kau bisa terlihat seperti pangeran idaman, sedangkan ketika bersamaku... Aaah, sudahlah”
“Kau menyukaiku?” Kyu tiba-tiba menyambar selayaknya kilat ketika hujan. Aku terdiam dengan mata terus terpaku menatap wajahnya, jantungku berdegup kencang seolah semua rahasiaku terbongkar sudah, tapi aku terdiam dalam perdebatan otakku dengan hati, rahasia apa?
“Kutanya.. Kau menyukaiku??” Kyu mengulangi kalimatnya
“Iya”

Mwo?? Kau bicara apa Hyejin!!!!

TBC

Tidak ada komentar: