Actually
That's You [Part 8]
Ost : Younha - No Way ~Can't Believe
It~ (2nd Song)
○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ °
○ °
Andwae!!
Kenapa
setelah selama ini berada di sisimu baru kali ini aku merasakan gelombang keras
yang menghantam sudut hatiku yang belum pernah kau sentuh??
Dan kenapa
hanya dengan suaramu itu kau bisa menenggelamkan aku dalam dunia imajinasi yang
mengerikan?? Semakin tak bisa kubayangkan apa yang sudah terjadi selama ini..
Apakah
semua hari-hari yang lalu itu hanyalah sebuah sampah yang tak berarti atau
hanya pelengkap dan sesuatu yang menemaniku sampai akhirnya aku bertemu
denganmu??
Hyejin's pov
“Jika ingin lagunya lebih panjang,
maka bayar dulu~ kau kira hidup ini gratis??” Ujarnya dengan senyuman evil yang
memuakkan itu. Ingin rasanya segera kutampar wajahnya itu, kutepis tangan
kosongnya itu dan menatap ke arah lain
“Kau menyebalkan!!” Omelku
“Jinjja??” Katanya, heh, namja ini
benar-benar ingin membuatku meledak!! Seharusnya sejak awal tak perlu kukatakan
permintaan bodoh itu.. Tapi.. Aku merindukan suaranya saat bernyanyi.. apa
perlu kurekam dia saat bernyanyi dan... Aaah..
“Kau gila?? Kenapa kau tersenyum?”
Tanya Kyu, aku menatapnya dengan senyuman jail yang mengembang di wajahku,
ooke.. Hyukkie-oppa pasti bisa membantuku untuk urusan ini.
“Aku curiga kau punya rencana busuk”
kata Kyu seolah menyelidik senyuman yang tersungging di bibirku, kusikut bagian
tulang rusuknya pelan dengan wajah merengut. Jangan sampai dia tau rencanaku..
Memang sulit membohongi seorang raja Setan, tapi.. Mau bagaimana lagi.. Besok
dia pulang dan tak ada waktu lagi sampai tenggat waktu untuk lagu itu, jika
membujuk Yesung-oppa yang ada di Korea akan makan waktu lebih lama lagi.. Jika
Hyukkie-oppa mau membantuku, semoga saja dewi Fortuna juga mau membantuku..
Deringan ponsel Kyu dan aku yang
bersamaan, memecahkan suasana sunyi di tempat ini. Kami mengangkatnya
bersamaan, appa.. Ada apa dia meneleponku malam-malam begini? Apa ada sesuatu
yang penting?? Aah.. Ya aku lupa belum menaruh memo untuk memberi tau kemana
aku pergi.
“Yeoboseyo.. Ne appa? Gwenchanayo??”
Tanyaku membuka percakapan dengan lawan bicaraku yang baru
“Appa, dan orang tua Kyuhyun baru
saja merencanakan sesuatu..”
“Apa itu?? Jika itu sesuatu yang
aneh aku takkan mau menerimanya!?” Tentangku tegas,
“Dengarkan appa dulu.. Bukan sesuatu
yang aneh.. Kau hanya perlu ke Incheon dengan Kyuhyun..” Ucap appa, dia
menggantung kalimatnya membuatku gugup sendiri jika melihat punggung Kyu di
belakangku. Jika hal itu adalah hal aneh.. Apa yang harus kukatakan padanya??
“Lalu?” Tanyaku dengan pandangan
masih mengarah ke punggung Kyu, appa melanjutkan ucapannya pelan.. Seketika
mataku membesar begitu mendengar kalimatnya
“MWO??” Teriakku bersamaan dengan
Kyu, pria itu menoleh kebelakang menatap wajahku tajam seolah dia adalah seekor
singa yang sudah menemukan mangsanya.. Tatapan macam apa itu?? Apa salahku??
Sebuah senyuman tersungging di
bibirnya itu membuatku semakin takut, Kyu membenarkan jaketnya lalu berjalan
mendekatiku. Telepon dari appa sudah terputus namun ponsel itu masih saja
kuletakan di dekat telingaku, kuambil beberapa langkah mundur untuk menjaga
jarak dengan Kyu.. Jangan sampai naluri liar seorang namja miliknya muncul
disini.. Bisa habis aku!
“Ma...mau apa kau??” Tanyaku
setengah berteriak, Kyu memojokkan aku yang bersandar di dinding dan mengunci
gerakanku untuk kabur dengan tangan kirinya di dekat kepalaku. Wajah mengerikan
khas dia itu semakin terlihat jelas di mataku jika jaraknya sedekat ini..
Tuhaaan.. Apa yang harus kulakukan??
DUK!
Keningnya membentur keningku,
kutundukkan kepalaku agar hanya kening kami yang bersentuhan, jangan sampai
bibir yang nantinya bersentuhan! Hembusan hangat nafas Kyu seperti meniup
wajahku.. Jantungku semakin tak bisa di kendalikan lagi, kurasa ini yang
disebut sport jantung. Mungkin sebentar lagi aku akan mati..
“Ya, yeoja paboya” suara itu sampai
di telingaku, namun aku masih belum berani mengangkat wajahku, menatap wajahnya
yang pasti sangat dekat ini.
“Kau sudah tau kita akan ke Incheon,
tempat kelahiran Ryeowook-hyung?? Iya kan??” Tanyanya, membuatku sedikit
tersentak, jangan-jangan yang tadi meneleponnya itu orang tuannya?? Mulutku masih
terkunci belum berani mengungkapkan kata-kata apapun.
“KYAAAA!! KYUHYUN OPPA!!!!”
Kyuhyun's pov
“KYAAAA!! KYUHYUN OPPA!!!!”
Jeritan siapa itu?? Kualihkan
pandanganku dan seketika mataku membesar karena hal itu.. 3 orang yeoja berdiri
di tempat aku dan Hyejin duduk tadi, sial! Mereka salah paham sepertinya.. Dan
kenapa mereka bisa tau aku disini?? Seharusnya mereka hanya tau aku di China
dan sedang demam sekarang.. Kutolehkan wajahku ke arah yeoja yang masih
mematung dan menampakan wajah tak percaya sama sepertiku, sepertinya kami
memikirkan hal yang sama. Bagaimana ini?? Jika kabur, mereka pasti akan
menyebarkan hal ini.. Jika tetap disini bersiaplah menghadapi ratusan
pertanyaan yang bertema sama.
Aku tak mau menghadapi keduanya!!
Sebenarnya siapa yang membuat mereka
tau aku disini?? Jika hanya kebetulan tak mungkin mereka bisa memanggil namaku
“Kalian salah paham!! Tolong jangan
berfikir negatif dulu.. Lagi pula dia bukan oppa kalian!!” Seru yeoja bodoh
ini.. Heh, apa kau bisa lihat dan bandingkan wajahku dengan Kyuhyun yang selalu
kau lihat di TV?? Ada perbedaan?? Tidak ada kan??! Apa kau tak punya kalimat
lain selain itu??
“Dia kekasihku namanya...
Namanya....”
Berhenti mengarang babo!! Omonganmu
semakin ngelantur saja, namun jika ini membantu.. Akan kubantu kau.. Jika malah
semakin mengeruh.. Kubunuh kau!
“Namaku Choi Leekyung bukan
Kyuhyun-oppa kalian.. Wajahku memang mirip bahkan persis dengannya” heh, nama
itu yang terpikir di otakku, gabungan dari Siwon, Eeteuk, dan Hankyung hyung.
Kurasa aku berbakat jadi ayah~ ^_^
Segera kutarik tangan yeoja pabo ini
yang masih menatapku dengan tatapan herannya lalu mengambil kacamata, topi
serta violin caseku dan pergi dari tempat ini.. Bisa semakin kacau jika aku
berdiam di situ terus
“Choi Leekyung??? Nama yang aneh”
komentar Hyejin
“Ya, setidaknya itu membantu.. Kau
sendiri memikirkan nama lamanya 1 abad” balasku, Hyejin memukul lenganku kuat,
heh pabo, kau minta dicium??
“Jika cuaca sedang jelek seperti
ini, jangan berani-beraninya membuatku kesal.. Bisa-bisa kucium kau!!”Ancamku,
bisa kulihat nyalinya menciut dari ekspresi wajahnya itu, hanya dengan gertakan
kecil seperti itu kau takut, dasar flat!
“Lama rasanya aku tak memanggilmu
flat” kataku sembari tersenyum padanya, dia membalas senyumanku lalu kembali
menatap lurus kedepan dengan wajah kusut.
“Kau marah??” Tanyaku, dia semakin
membuang wajahnya dari tatapanku.. Kelihatannya memang marah sungguhan.
“Oppa, untuk masalah lagu itu....”
Kutolehkan wajahku dan kini kedua
matanya menatapku dengan tatapan serius, bukankah dia bilang lagu itu akan dia
berikan untuk Yesung-hyung? Apa ini bukan lagu yang itu.. Atau..
“Sebelum kuberikan pada Yesung-oppa
aku ingin mendengarmu menyanyikannya dulu, bisa kan? Yesung-oppa kan teman
dekatmu bahkan aku pernah dengar Yesung-oppa itu guru vokalmu di SJ, jika bagus
dinyanyikan olehmu mungkin hasilnya juga takkan jauh beda dengan ketika
dinyanyikan Yesung-oppa” jelasnya
“Beda!” Kataku singkat namun cukup
tegas
“Eh?”
“Hyung memang guru vokalku, namun
dia pernah bilang semirip-miripnya teknik yang digunakan untuk menyanyikan
sebuah lagu.. Namun jika pembawaanya berbeda maka hasilnya akan berbeda, itu
juga berlaku pada orang yang bahkan suaranya persis dengan suaraku, bahkan jika
dia membawakannya dengan penjiwaan yang sama denganku rasanya akan beda. Karena
setiap orang pasti punya cara tersendiri untuk mengisi jiwa lagu itu, paham?”
Jelasku, yeoja itu menatapku heran.. Sebenarnya aku ragu dia mengerti yang
kukatakan barusan atau tidak.
“Hmmm” hanya deheman itu respon yang
ia berikan padaku, aku menghembuskan nafas yang akhirnya berubah menjadi
kepulan asap yang menandakan udara sudah hampir mencapai titik beku di musim
gugur ini.
“Aku tau itu.. Tapi apa salahnya
mencoba” katanya cepat, aku kembali menolehkan wajahku, lampu hijau di rambu
penyebrangan jalan sudah menyala dan sebagian orang disebelahku mulai berjalan
terburu-buru menyebrangi jalan, aku dan yeoja ini masih bertatapan tanpa
membuka mulut kami berdua, otakku bertaut mendebatkan ide gilanya ini dan
mempertanyakan apa dia mengerti penjelasanku barusan?
“Bagaimana?? Aku benar-benar
penasaran seperti apa nantinya lagu ini jika yang menyanyikannya adalah kau”
lanjutnya, bibirku kembali mengembangkan sebuah senyuman, kumasukan kedua
tanganku kedalam saku mantel dan berjalan menyebrangi jalan. Bisa kudengar
yeoja itu berteriak memanggilku dengan nama Leekyung tadi dan derapan langkah
sepatunya terdengar semakin dekat menandakan dia mengejarku. Kuhentikan
langkahku di pertengahan jalan yang kosong dan berbalik menatap tubuh kecilnya
di depanku dan kedua matanya yang menatap wajahku tajam dengan kening berkerut.
“Kuterima tawaranmu, sebelum kita ke
Incheon dan melakukan tugas dari eomma, karena setelah itu aku akan ke Cina”
kataku singkat, kali ini wajah sumringah itu mampir ke wajahnya senyuman bodoh
khas Lee Hyejin itu mulai mengembang di wajahnya, dia mengangguk cepat dan kuat
begitu aku mengakhiri kalimatku. Maaf Hyukkie-hyung kalian harus menyembunyikan
keberadaanku di Seoul lebih lama dari perkiraan.
*********
Teriakan tak percaya itu hampir saja
membuat telingaku tuli, tak merasa cukupkah mereka untuk berbicara dengan biasa
saja tanpa perlu berteriak??
“Yak! Micheosseo??? Ada apa lagi di
Seoul?? Semua penggemarmu disini khawatir masalah keadaanmu kau tau?? Berkali-kali
hashtag di twitter yang berisi get well soon Kyu jadi trending topic di
twitter” omel Donghae-hyung kelihatannya Hyukkie-hyung menyalakan loudspeaker
“Jika eomma ku tak menyuruhku ke
Incheon aku sudah pulang ke Cina besok pabo!! Sudahlah.. Jangan khawatir,
selesai urusanku di Incheon aku janji segera ke Cina” kataku
“Yak!! Apa yang janji?? sebelum kau
berangkat ke Seoul kau juga mengumbar janji yang sama“ kali ini kudengar Zhoumi
si tiang listrik itu yang bicara “aaaah.. Katakan saja kau belum puas berduaan
dengan Hyejin” sambar Henry disana, heh dasar mochi basi, apa maksudmu belum
puas berduaan dengan si Rata itu??
“Terserah kalian.. Aku mau
istirahat!! Selamat bekerja keras!!!” Ledekku dan langsung memutuskan sambungan
telepon. Aku kembali menuju ruang TV di tengah dorm sudah ada Kangin-hyung dan
Teukkie-hyung yang sedang menonton DVD baru dan dengan romantisnya mereka
berbagi satu mangkuk besar yang penuh dengan popcorn berdua.. Film yang tengah
ditonton pun film romantis mungkin adegan dua pasangan kelainan bisa kulihat
disini.
Pasta..
Dulu aku ditunjuk mengisi sountrack
drama ini, memang satu kehormatan untukku. Tiba-tiba dua namja yang duduk di
depanku ini menoleh kebelakang dan menatapku dengan tatapan yang tak bisa
kujelaskan tatapan macam apa itu yang jelas ini tatapan yang mengerikan, dimana
dua namja yang kelihatannya mengalami kelainan ini menatapmu seolah kau adalah
mangsa mereka selanjutnya.
“A..apa?” Tanyaku
“Haaah.. Magnae Babo!! Kau ini
selalu saja tak pernah mengerti kapan kau bisa seromantis Kibum dan Sica atau
paling tidak setidaknya kau berlaku seperti seorang pangeran sama seperti kau
memperlakukan Seohyun dulu” sambar Kangin-hyung, tanpa memperdulikan
Teukkie-hyung yang baru saja akan membuka mulut, bawel sekali kau beruang madu!
“Kangin benar... Kapan kau seperti
itu dengan Hyejin??” Lanjut Teukkie-hyung. Kupandangi mereka bergantian, lalu
tanpa aba-aba segera kurebut mangkuk besar popcorm itu.
“Dan kapan kalian akan mengerti
bahwa aku tak menyukainya Park Jungsoo dan Kim Youngwoon??? Sudah kubilang aku
tak menyukainya.... Apa dengan melihatku tak akur dengannya kalian tak
mengerti??” Tanyaku pada kedua namja ini, mereka menghela nafas berbarengan dan
kembali menatapku tajam.
“Kau pasti akan jatuh cinta padanya
nanti!!” Seru mereka bersamaan seraya meninggalkan aku sendirian di ruang
tengah. Kutatap scene drama Pasta ini.. Selama aku mengisi soundtrack drama ini
baru kali ini aku menontonnya. Cinta diam-diam.... Apa nantinya aku juga akan
begitu??
Author's pov
Dentingan senar piano di ruang
tengah rumah Hyejin terus bersahutan dengan detakan jarum jam dinding. Gadis
itu belum mau mengakhiri kegiatannya, masih banyak kekurangan dalam lagu
karangannya ini.. Jangan sampai begitu Kyu mendengarnya lagu ini malah jadi
bahan tertawaannya,sudah pukul 10 malam namun rasa lelah belum menghampirinya
berkali-kali diingatnya isi e-mail dri Kyu
“Besok jam setengah 9 aku akan
kerumahmu untuk mencoba lagu itu, dan jam 12 tepat kita ke Incheon, Arra??”
Itulah isi e-mailnya, dentingan
piano itu berlanjut seperti memecah kesunyian malam. Ketika memainkan piano itu
teringat tiba-tiba tanggapan kakaknya mengenai ide gilanya ini
“Oppa, aku punya permintaan” kata
Hyejin begitu mendengar sahutan dari teleponnya itu
“Apa?” Tanya Hyukkie dari ujung telepon
itu
“Begini oppa, aku berniat memberikan
lagu itu untuk Kyuhyun, bisakah setiap kali oppa memintanya menyanyi oppa
merekam suaranya?? aku membutuhkannya.. Jebal oppa, aku tak mungkin minta
bantuan Henry. sekalipun dia dekat dengan Kyu” jelas Hyejin, terdengar sebuah
deheman dari sebrang sana
“Baiklah.. Akan kuusahakan”
“Apa Kyuhyun mau menyanyikan lagu
ini?? Jika dilihat lagu ini bukan tipe lagu yang bisa dinyanyikan begitu saja..
Kurasa memang hanya dia yang bisa menyanyikannya”
Pagi yang cerah, sinar-sinar
matahari menembus setiap lempengan kaca dan menjadi selimut cahaya yang
menerangi ruang tengah rumah Hyejin, gadis itu tertidur di sofa putih di dekat
TV setelah ia meminum kopinya jam 3 pagi tadi, akhirnya gadis itu mengaku kalah
dan tertidur di sofa dengan kertas partitur bertebaran di lantai dan meja.
Ting Tong!!
Kyuhyun sudah tiba tepat pukul 9
sesuai janji, sudah keenam kalinya dia membel pintu rumah Hyejin namun tak
kunjung juga mendapat sahutan dari si empunya rumah
“Aiiish.. Kemana bocah ini” keluhnya
Di turunkannya kenop pintu yang
ternyata tak terkunci itu, dan melangkah masuk perlahan.. Kyu beranggapan
Hyejin masih tidur di kamarnya seperti seekor sapi yang kekenyangan.
Kertas-kertas partitur yang diterbangkan angin akhirnya sampai di kaki Kyu,
pria itu membungkukkan badannya dan memungut kertas yang penuh coretan itu
`Saranghamnida` kalimat itu yang
menjadi judul lagu diatas kertas itu, Kyu membaca bait demi bait lalu tersenyum
tipis. Sembari melangkah menuju ruang tengah dia mencoba menyanyikan lagu itu
dengan melodi yang sudah ada disana.
“Lagu yang lucu” komentarnya
Kyu merasa kakinya menginjak sesuatu
dan benar saja ada kertas partitur di bawah kakinya, Kyu memunguti
kertas-kertas itu dan memperhatikannya sebentar hingga akhirnya dia tiba di
ruang tengah yang mungkin sudah berubah menjadi lautan kertas. Hampir semua
sudut ruangan tertutupi selembar kertas, dan sebagai bonus Kyu mendapati Hyejin
tengah tertidur di atas sofa dan sebuah cangkir putih yang masih berisi kopi di
depannya. Kyu berkacak pinggang di depannya dengan seulas senyuman manis,
ditatapnya gadis yang tertidur selayaknya putri tidur itu lembut.
Sebuah senyuman tersungging di
bibirnya dengan jelas sementara matanya masih saja belum berpaling dari wajah
Hyejin seolah hanya itulah pemandangaan yang berhasil mengunci pandangan
matanya. Sejenak Kyu melihat sekeliling, begitu banyak kertas partitur
bertebaran tak karuan dan itu membuatnya pusing! Satu persatu dipungutinya
kertas itu lalu membacanya dan sesekali menyanyikan lagu yang ada disana dengan
bantuan rangkaian melodi yang ditulis Hyejin disana, sebuah kertas dengan judul
`Saram` berhasil membuat Kyu menghentikan kegiatannya sejenak dan tertegun
menatap rangkaian kalimat itu.
gidarigoiss eosseumnida
mal moshaessjiman
( Yang kulakukan selama ini hanya
menunggumu
meskipun aku tak mengakui itu )
bujoghan nanaleul salmyeosi
chaeugi wihae
useossda
( Semua hari tak berharga itu
Kulewati membuatku
Tertawa karenanya )
teochilo
buseojineun
sonkkeut eseo tteol eojyeo
salajyeossda
( Kau perlu tau
aku hancur
Kulewati pintu keluar itu
Kita berpisah dan menghilang )
*P.S kalo antara bahasa korea sama
translatenya ga nyambung mohon dimaklumi masih belajar ^^*
Mata Kyu beralih kembali menatap
sosok yeoja yang masih terlelap dalam mimpinya itu, tatapannya mencerminkan
pertanyaan yang muncul di kepalanya.
Kyuhyun's pov
Yeoja ini.. Apa maksudnya dengan
lagu `Saram` ini?? Kenapa rasanya lagu ini ditunjukkan untukku?? Apa ini memang
lagu yang akan kunyanyikan?? Entahlah.. Rasa tak tega kembali muncul setiap
kali aku berniat membangunkannya, kenapa wajahnya begitu polos saat tertidur??
Wajah itu selalu membayangiku dan menghantuiku membuatku kebingungan sendiri
menghadapinya, untuk ketiga kalinya kuhembuskan nafas yang masih terasa
tersendat ini. Sejurus mataku kembali meliriknya, dan kembali kutatap lirik
lagu `Saranghamnida`
Lagu yang menceritakan tentang
seseorang yang sedang jatuh cinta namun belum bisa menerka perasaan
sesungguhnya sebelum lawan jenisnya mengungkapkan perasaan lebih dulu.. Persis
seperti dia.. Seohyun, lagu ini memang menggambarkan yeoja itu. Tanpa terasa
senyuman kembali mengembang di bibirku, aku melangkah mendekati yeoja yang
selalu kutantang kesabarannya itu dan berjongkok di depannya entah sebenarnya
dia masih terlelap dalam alam bawah sadarnya atau sudah bangun sejak tadi,
biarlaah.. Kulakukan ini sekilas kuharap dia tak menyadarinya
Hyejin's pov
Sesuatu menyentuh bibirku cepat,
memaksa semua nyawaku bersatu dalam ragaku segera dan secepat mungkin. Kubuka
mataku cepat
“NEOOO!!!” Jeritku begitu melihat
sesosok namja di depan mataku dengan wajah kaget bercampur bingung, kupegangi
bibirku sembari terus menatapnya tajama meminta penjelasan atas pertanyaan yang
memenuhi otakku saat itu, mungkinkah?? Kami berciuman barusan?? Itu First
Kiss-ku!!!!
“A..aa.. Jangan salah sangka, aku
terjatuh tadi jadi tak sengaja bibirku menyentuh bibirmu” jelasnya setengah
berteriak membuat mataku semakin membulat, jadi itu benar?? Bibir kami
bersentuhan barusan?? Aigoo... Namja ini benar-benar sudah gila!! mau tak
sengaja maupun disengaja itu pertama kalinya dalam seumur hidupku seseorang
menciumku tepat di bibir. Mulutku masih terkunci belum mau memberikan pendapat,
dan tanganku masih tetap dalam posisi semula, terkepal di samping tubuhku.
Namja itu menjadi tak bisa diam dan sangat gelisah dimataku, aku akhirnya
memutuskan untuk membuka mulutku yang terasa masih sangat sulit untuk digerakan
“Sudahlah.. Aku akan pergi mandi dan
nantinya kita sarapan.. Kau pasti belum sarapan” terkaku tak kalah canggung
dengannya, sesaat dia menatapku lalu menyeringai tajam membuatku sedikit
menyipitkan mataku
“Kau pergi saja mandi sana.. Aku
yang buat sarapan” katanya penuh dengan keyakinan yang kurasa sangat
berlebihan, aku tak kuasa menahan kekehanku.
“Hahaha.. Aku tak mau memakan
masakan gagal tuan Cho.. Serahkan padaku, biarpun aku tak begitu hebat dalam
memasak, tapi aku ahli membuat nasi goreng dengan saus kimchi!!” Seruku seraya
bangkit dari duduk, sebuah tangan kuat kembali menghempaskan aku ke punggung
kursi, Kyu mencondongkan tubuhnya mendekat ke arahku. Sekarang nafasku
tersendat begitu saja.. Mau apa dia??
Suasana hening tak ada yang membuka
mulut saat itu, Kyu menatapku dengan tatapan setan yang menyebalkan itu, namun
kuakui melihat matanya sedekat ini bisa membuatku meleleh jika saja seluruh
tubuhku terbuat dari es batu.
“PUAHAHAHAHAHA!!!”
Kyuhyun's pov
Aku tak tahan lagi melihat wajah
tegangnya itu.. Kau selalu berhasil kugoda bahkan tanpa perlu mengatakan
kalimat godaan Yaak!! Lee Hyejin!! Mulutnya menganga dan langsung memukul
lenganku kuat-kuat.
“Aiiiissshh” ringisku sembari
mengelus-ngelus lenganku yang dipukulnya tadi
“Kau terlalu!!” Hardiknya, lalu
berlalu meninggalkan aku di ruangan itu sendiri, aku mengambil duduk di kursi
tempatnya terlelap tadi seraya membaca semua karya ciptaannya ini.. Sempurna,
semuanya luar biasa dan punya cara sendiri untuk bisa kukagumi. Tak kusangka
ini bakatmu Lee Hyejin, seharusnya kau buatkan oppamu itu lagu solo...
Kembali kubaca untaian lirik dari
lagu berjudul `Saram` ini.. Artinya dalam dan sulit kujelaskan apa maksud
lagunya, diotakku memang terbayang sedikit bagaimana lagunya, tapi makna dan
bercerita apa lagu ini?? Perpisahan?? Ataukah kekaguman yang berakhir pahit??
Lagu yang rumit, kulirik piano yang berada di ujung ruangan ini dan membawa
kertas itu memang agak ragu awalnya, namun akan kucoba memainkan lagu itu.
30 menit kuotak-atik piano ini namun
hasilnya selalu tak sesuai dengan harapku, selalu tak memuaskan. Kurasakan
tenggorokanku mulai mengering karna terlalu banyak bernyanyi, kuhempaskan
tanganku ke atas pangkuanku dan menatap kertas itu dengan tatapan kecewa,
kenapa sulit sekali menemukan jiwa lagu ini?? Sebuah gelas berisi air putih
tiba-tiba muncul di depan wajahku
“Waktunya sarapan” kata yeoja
pemberi gelas itu, aku menyambut gelasnya dan meminum air itu beberapa teguk
sebelum akhirnyaa kutanyakan maksud lagu `Saram` yang ia ciptakan.
“Lagu itu.. Hanya ungkapan perasaan
jadi wajar jika kau sulit menemukan jiwa lagunya, karna kau tak pernah
merasakan di posisi itu” jelasnya singkat membuat keningku berkerut
“Lagu itu kubuat untuk kau
nyanyikan” katanya lagi
“Babo!! Kau bilang kau membuat lagu
ini untuk kunyanyikan tapi aku tak bisa menemukan jiwa lagunya, mana bisa
kunyanyikan dengan baik??” Omelku, ya, kuakui aku rewel untuk urusan menyanyi..
“Aku tau, makanya akan kuajarkan
cara menyanyinyaa setelah sarapan, Kajja” ajaknya, dengan terpaksa kuikuti
maunya walaupun sebenarnya aku masih penasaran akan lagu `Saram`.
Hyejin's pov
Sejumlah pertanyaan masih membekas
diotakku, ingin kuungkapkan segera namun.. aku tak berani melakukannya.. Semua
itu pertanyaan bodoh yang tak ada artinya.
”Apa yang mau kau tanyakan?” Tanya
namja yang duduk di depanku dan masih sibuk menyendok sarapannya bagaimana dia
bisa tau isi pikiranku??
“Aku cuma mau bilang kau berbeda”
kataku singkat
“Mwo?”
Kulihat kedua alisnya bertaut dan
bisa kutebak dia penasaran akan maksud perkataanku. Aku tetap tersenyum tanpa
menjawab perdebatan yang berkecamuk di hati namja itu, dia memang berbeda...
Terkadang akupun begitu heran kenapa bisa berbeda seperti ini, selesai sarapan
dan mencuci piring kudekati Kyu yang sudah kembali mengotak-atik piano. Dia
penasaran rupanya..
“Kau itu berbeda, dan kadang bisa
membuatku heran” kataku sembari bersandar di badan piano, sepasang mata itu
kembali menatapku.
“Mwoya?”
“Kenapa di TV kau terlihat begitu
tenang dan seperti malaikat tapi.. Begitu turun panggung atau tak ada kamera
yang menyorot kau berubah menjadi setan bahkan raja setan yang sangat, saangat
menyebalkan.. Apa kau kepribadian ganda?” Kataku panjang lebar, Kyu terus
menatapku dan tak memberikan respon apapun, membuatku sudah merasa salah
mengungkapkan kalimat.
“Jika aku berlaku biasa saja di
depan media itu akan sangat aneh.. Seburuk apapun biasaku itu bisa jadi aib
jika kutunjukan ke muka publik, arraseo?” Katanya, dengan penekanan pada kata
Arraseo
“Lalu..” Aku menggantungkan
kalimatku, kepalaku kembali tertunduk tak berani menatap wajahnya “kenapa ketika
bersama Seohyun kau bisa terlihat seperti pangeran idaman, sedangkan ketika
bersamaku... Aaah, sudahlah”
“Kau menyukaiku?” Kyu tiba-tiba
menyambar selayaknya kilat ketika hujan. Aku terdiam dengan mata terus terpaku
menatap wajahnya, jantungku berdegup kencang seolah semua rahasiaku terbongkar
sudah, tapi aku terdiam dalam perdebatan otakku dengan hati, rahasia apa?
“Kutanya.. Kau menyukaiku??” Kyu
mengulangi kalimatnya
“Iya”
Mwo?? Kau bicara apa Hyejin!!!!
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar