Actually,
That's You [Part 6]
·
Cast :
Cho Kyuhyun
Lee Hyejin
other Super Junior members
Author : Park Yeonra
Sekali
saja aku berusaha untuk membencimu, saat itu entah perasaan seperti apa yang
harus kugambarkan saat ini, yang membuatku bingung adalah mengapa rasa itu
begitu besar seolah mengendalikan seluruh sistem otakku, mengendalikan tubuhku,
seolah bukan hanya aku yang bernafas, haruskah aku mengakuinya?? Haruskah aku
mengakui ini yang orang-orang sebut Cinta??
○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ °
○ °
Hyejin's pov
Detakan jantungku semakin memburu
begitu mendengar hal yang dikatakan appa melalui telepon barusan. Haruskah aku
mempercayai mimpi menyeramkan ini? Yang semakin lama semakin mencengkramku? Aku
terdiam sebentar berusaha mempercayai segala yang dikatakan appa tadi, itu
nyata bukanlah mimpi dan khayalanku semata. Minggu depan aku dan Kyu akan
bertunangan! aaah.. Apa ini??? Aku tak sanggup menggerakkan lidahku untuk
memberikan komentar. Yang kulakukan hanya mengiyakan segala yang dikatakan
appa. Setelah ini apa lagi??
"Ne.. Appa.. Aku mengerti, iya
aku tau.." Kuakhiri percakapanku dengan appa dengan memutuskan sambungan
telepon ini. Aku bersandar di dinding rumah yang mulai rapuh ini, setelah
bertunangan aku akan tinggal di rumah keluarga Cho.. Aigoo~ mimpi apa aku
semalam?? Setelah pertunangan ini cepat atau lambat aku akan menyandang nama
Cho Hyejin, ANDWAE!! Apa yang harus kulakukan??
Telepon rumah kembali berdering dan
berhasil membuat jantungku berhenti berdetak, kuangkat gagang telepon dengan
malas
"Yeoboseyo~ keluarga Lee
disini" sahutku
"Hyejin! Mengapa HPmu sulit
sekali dihubungi??" Hyukkie ??
"Aah.. Mianhae Oppa,
kutinggalkan dikamar, waeyo?"
"Aku ada di depan rumah tolong
bukakan pintu!" Perintah oppaku ini, segera kukembalikan gagang telepon
ini kembali ke asalnya, dan segera membukakan pintu rumah ini, dan coba tebak
bukan hanya Oppa Hyuk yang ada di balik pintu ini, Kyu juga ada disana? Aku
terdiam sebentar, Kyu menjentikan jarinya di depan wajahku
"Kenapa diam saja?"
Katanya, aku menggelengkan kepalaku kuat, dan melangkah masuk mendahului yang
lainnya. Detakan jantungku semakin kuat kurasakan, kuletakan telapak tanganku
di dada ini.
"Eottokeyo?" Lirihku
"Hyejin!! Kau dikamar??"
Terdengar suara kakakku, aku segera menyautinya dan menyediakan dua gelas teh
panas. Aku tau udara sedang tidak baik hari ini.
"Kau sakit lagi?? Wajahmu
merah?" Tanya Hyukkie, aku menggeleng pelan
"A.. Aku mau melanjutkan
mengerjakan tugasku di kamar ya?" Ucapku
"Mungkin Kyu bisa
membantu" Mwo?? Oppa, kau ingin membunuhku?? Mungkin dia takkan mengajarku
tapi menyiksaku.
"Baiklah" Kyu menyetujui,
aku semakin tak mampu berkutik, dan baiklah.. Ku antarkan Kyu ke kamarku.
"Kukira kamarmu berantakan
melebihi kamarku" itulah kalimat yang pertama kali keluar dari mulutnya
begitu masuk ke kamarku, dan ya.. Tentu saja kamarku sangat rapi tak seperti
kamarnya yang mirip kandang ayam
"Kyu" panggilku "ah..
Maksudku Oppa, kau sudah tau tentang rencana pertunangan itu?" Tanyaku,
Kyu menatapku sebentar lalu menganggukan kepalanya
"Ne.. Minggu depan bukan?"
Katanya, dia sudah tau. "Wae? Kau keberatan?" Katanya lagi, aku
menggeleng, senyuman evil itu mengembang di wajahnya
"Kalau begitu kau sudah siap
menyandang nama Cho" celetuknya
"Mwo?? Andwae!! Tidak semudah
itu Kyuhyun-ssi.. Enak saja memutuskan, menurut appa ku jika salah satu ternyata
sudah memiliki kekasih maka perjodohan ini batal!" Ucapku dengan memberi
penekanan di kata 'batal'
"Ne.. Aku tau itu" katanya
singkat
"Jika aku kembali bersama
Seohyun, maka aku bebas darimu.. Arraseo?? Jadi, belakangan ini aku kembali
melakukan Pendekatan dengannya" katanya, aku membulatkan mataku..
"Neo... Sejak kapan?"
"Sudah lama.. Setelah aku
menyetujui perjodohan ini aku sudah melakukan pendekatan itu, jadi dengan kata
lain.. Ini lah alasanku kenapa begitu tenang Lee Hyejin, oppamu juga sudah tau
hal ini, jadi tak ada masalah lagi" jelasnya, hah?? Dia bercanda kan?
Heh.. Naif, sungguh naif... Selama ini dia sudah merencanakan semuanya?? Bagus
sekali.. Jika begitu akhirnya aku juga akan mencari namja yang lebih pantas
menjadi pendampingku.
Kyuhyun's pov
"Aku.. Kebawah dulu mengambil
camilan" ujar Yeoja ini, aku mengangguk dan kembali mengedarkan
pandanganku ke segala sudut kamar ini. Haha, aku tau ini tidak sopan.. Tapi
yeoja itu yang mengajakku masuk ke kamarnya, mungkin jika Hyukjae-hyung yang
masuk dia akan mencari barang-barang aneh dan yaa.. Kau tau apa maksudku,
Aku mendekati sebuah meja yang
terletak di ambang sebuah pintu.. Kelihatannya aku sangat mengenal sebuah benda
yang tergeletak di atas sana. Dan ya.. PSP hitam ini, di belakangnya juga
tertempel stiker yang dulu kutempelkan di atasnya sebelum kukirimkan pada
Ahjussi penjaga toko kaset game saat itu, tapi.. Yang jadi pertanyaanku kenapa
Hyejin memilikinya?? Apa dia yeoja itu?? Ah.. Bagaimana bisa?? Mungkin aku
harus kesana nanti
"Kyu" suara itu berhasil
mengagetkanku, aish.. Dia selalu saja memanggilku Kyu.. Bukankah sudah kubilang
dia harus memanggilku Oppa, dasar Yeoja pabo!!
"Ne" jawabku
"Sedang apa kau dengan PSPku??
Bukankah kau juga punya?" Tanyanya, tapi terdengar seperti ledekan di
telingaku
"Anniyo.. Hanya melihatnya
saja, kau beli dimana?" tanyaku berbasa-basi
"Aku tak membelinya, teman
SMPku yang memberikannya sebagai ganti PSPku yang lama" jawabnya
"Kenapa dengan PSPmu itu?"
"Dia merusaknya" jawabnya
singkat, seraya memberikan sebuah gelas bening berisi jus jeruk ke tanganku.
"Waeyo?" Tanyanya
"Hmm?? Ani.. Aku cuma
bertanya"
Ternyata benar, dia Yeoja itu.. Jika
aku bilang akulah namja itu mungkin dia akan membenciku, sangat membenciku..
Yaak.. Aku tau ini kesalahanku juga.. Sebaiknya aku ke toko itu dulu baru
mengatakannya, bisa saja aku salah orang.. Didunia ini yang merusak PSP bisa
saja bukan hanya aku.
Author's pov
Sebuah mobil terhenti di depan toko
game yang sudah ditinggalkan banyak orang, bangunannya sama sekali tak berubah
selain dindingnya yang mulai rapuh dilahap sang waktu dan kacanya yang berdebu
tebal. Seorang namja melepaskan kacamata hitam yang membingkai wajahnya begitu
memasuki toko itu, dan disambut ahjussi penjaga toko itu.
"Eoseo oseyo" ujar ahjussi
penjaga toko itu
"Ahjussi.." Ujar Kyu
"Ya?"
"Kau lupa.. Padaku?" Tanya
Kyu
"Eeem" penjaga toko itu
menyipitkan matanya dan memperhatikan sosok namja yang tengah berdiri di
depannya ini. "Kyunnie" lirihnya pelan, Kyu tersenyum lalu mengangguk
"Woaah.. Kau berubah Kyunnie,
jika Jinnie melihatmu kurasa dia akan jatuh cinta pada pandangan pertama!"
Seru Penjaga toko bermarga Kim itu. Kyu terkekeh sebentar
"Dia tak menyukaiku.."
Kalimat itu sontak menghentikan tawa diantara mereka
"Mengapa bisa?" Tanya Ahjussi
penjaga toko itu seraya mempersilahkan Kyu duduk di sebuah sofa
"Ne, dia sudah menjadi calon
tunangan sekaligus calon istriku.. Dan kami bertengkar setiap hari, bahkan
detik.. Jika dia tau aku namja yang meninggalkannya disaat semua kesalahanku
terlimpah padanya... Mungkin dia akan sangat membenciku" jelas Kyu
"Dia tak seperti itu.. Dulu dia
sering bercerita bahwa kau tak bersalah atas kecelakaan itu, itu semua kehendak
Tuhan"
"Ne.. Arraseo.. Tapi..
Kebodohan yang sudah kuperbuat adalah meninggalkannya begitu saja.."
"Kau selalu seperti itu..
Menyalahkan dirimu sendiri, berhentilah berlaku seperti itu.. Mana sosok Kyu
yang menyebalkan itu?"
"Aish" ringis Kyu
dilanjutkan tawa kecil "kau selalu saja seperti itu.. Ne, Ahjussi.. Apa
Hyejin menyukai pemberianku?? PSP itu.. Dia suka?" Tanya Kyu, Ahjussi
penjaga toko itu tersenyum simpul kemudian mengangguk
"Heh, dasar Yeoja aneh.. Dia
selalu seperti itu, menyukai segala apa saja yang kuberikan, sekalipun itu
barang murah" ujar Kyu. Untaian kalimatnya itu sontak membuat tawa Ahjussi
penjaga toko itu meledak, mentertawakan pasangan yang lucu semenjak masih SMP
ini.
"Tapi itu yang kusuka
darinya" lanjut Kyu "jangan lewatkan kelanjutan game ini Kim
Sangjin-ssi"
Hyejin's pov
Aku menelusuri lorong kampus dengan
langkah gontai Eonniku hari ini mengerjaiku habis-habisan.. Kejam sekali dia!!
Rasanya sudah lama sekali aku tidak melewati koridor ini.. Aku tersenyum
menatap setiap tembok yang ditempeli stiker berwarna-warni ini. Mulai terdengar
di telingaku suara yang sudah tak asing lagi.. Ini suara Kyu aku yakin itu.
Kususuri darimana suara itu berasal, studio yang sudah tak terpakai.. Hmm,
mungkin Kyu disini, dengan perlahan kugeser pintu geser yang membatasi ruangan
itu. Kudapati Kyu tengah memainkan piano putih yang ada disana. Ini dia.. Suara
yang selalu membuatku meleleh Cho Kyuhyun kurasa aku tau mengapa begitu banyak
gadis yang menggilaimu.
Aku bersandar di bingkai pintu geser
dan..
SREEEK!!
BRUAK!!
Aissh... Pabo!
"Aaw" rintihku, sembari
memegangi punggungku yang membentur tembok tadi, aku baru saja melupakan bahwa
aku bersandar di pintunya bukan di bingkainya jelas saja akan bergeser. Kulihat
Kyu menolehkan wajahnya, ya... Dia menahan tawanya
"Apa yang kau
tertawakan??" Hardikku
"Ani.. Yeoja paboya"
ledeknya "aah.. Ya, aku lupa bilang.." Kalimatnya menggantung, dia
bangkit dari tempatnya duduk tadi dan berjalan mendekatiku.. Membantuku bangun
dari posisiku tadi..
"Kau tampak sangat jelek hari
ini" ejeknya, aku tersenyum simpul
"Gamshamnida Cho Kyuhyun, aku suka
pujianmu itu" ucapku
"Jeongmall?"
"Ne!!!" Bentakku, seraya
memukul kepalanya kuat-kuat.. Saat itu juga aku berlari meninggalkannya.. Haha
rasakan Cho Kyuhyun!!
"Neo!!!" Teriaknya, aku
menghentikan langkah seribuku dan berbalik menghadapnya
"Wae?? Kau mau membalas??"
Tantangku
"Jangan harap kau akan selamat
dari pembalasanku Lee Hyejin!!" Ancamnya
"Jinjja? Kutunggu..."
Ledekku, seraya kembali melanjutkan langkahku.. Aku rasa ada langkah cepat yang
mendekatiku, kutolehkan wajahku dan kudapati Kyuhyun yang tengah mengejarku,
aku tak berhasil kabur. Kyuhyun merangkulkan tangannya di pundakku dan
tiba-tiba mendaratkan ciumannya di keningku, tak ada perlawanan dariku sama
sekali.. Aku membeku.
Kutengadahkan kepalaku dan menatap
wajah Kyu yang memamerkan senyuman kemenangan yang memuakkan.
"Aish.. Tak usah kau pamerkan
senyuman itu" ringisku
"Waeyo?? Kau mau lagi??"
Tanyanya
"Yadong!!" Bentakku,
sembari melepaskan rangkulannya
"Flat" ejeknya, aku
membulatkan mataku dan menyikutnya tepat di tulang rusuknya itu
"Flat,Flat.. Berhenti
memanggilku flat!" Protesku, Kyu terkekeh pelan lalu menepuk kepalaku
pelan
"Lakukan Aegyo lagi.. Aku ingin
melihat ahjumma berdada rata sepertimu melakukan aegyo" perintahnya, aku
menangkis tangannya dari atas kepalaku, dan menatapnya tajam
"Andwae!!"
Kulipat kedua tanganku di depan dada
ini, namja ini sungguh menyebalkan, sebenarnya apa yang dia inginkan?? Dengan
mudahnya dia berakrab ria bersama Seohyun, ish.. Sadar Hyejin, mustahil kau
cemburu.. CEMBURU.. Aaah.. Ingin rasanya kubanting buku yang ada di depanku
ini. Yang bisa kulakukan saat ini hanya menggerutu dalam hati dan mengembungkan
pipiku kesal. Kau benar Kyuhyun, jika ingin membatalkan perjodohan ini maka
memiliki namja chingu yang pantas untukku adalah cara paling efektif dan aku
bisa bebas dari semua ini. Tapi.. Kuedarkan pandanganku ke seluruh penjuru
kelas, tak ada satu namjapun yang menurutku bisa menjadi namja impianku
"Hyejin-ah"
Ah! Jantungku copot rasanya begitu
mendengar suara yang menggetarkan gendang telingaku barusan, aku menoleh dan
"Kyaaa!!!!" Jeritku
"Hahahahahah!!!" Tawa
setan itu membuatku merasa ingin membakar tubuhnya saat ini juga, dia memang
bukan Kyuhyun tapi kelakuannya 11:12 dengan Stupid evil itu.
"Micyeosso?!" Bentakku,
namja itu semakin tak kuasa melawan tawanya, dengan segera kulayangkan jitakan
di kepalanya. Dia .. Dongsaengku di kelas ini, namanya Han jijae
"Aish.." ringisnya
"apa!!!" Hardiknya, kini giliranku untuk tertawa
"Waeyo?? Kau juga menyebalkan!!
Untuk apa memakai topeng bodoh ini??"
"Bilang saja kau takut pada
topeng gorila seperti ini.. Sejak SMA kau takut pada gorila kan?"
Suntuknya, aku kembali mengembangkan senyumanku.. Dia manis, dongsaengku yang
manis.. Kami sudah bersama semenjak SMA dan namja ini juga yang selalu membantuku
memecahkan berbagai masalah.. Chakkaman!! Mungkin ini kunci permasalahanku...
***
Senyum semakin mengembang di wajahku
saat melihat penampilan Henry malam ini.. Aigo~ aku salut pada bakatnya yang
tak pernah surut itu.. Selalu saja berhasil membuatku tersenyum dan memberikan
tepuk tangan yang keras untuknya.
"Gomawo.. Hyejin-ah.. Kau
suka?" Tanyanya, aku mengangguk cepat, siapa yang tak suka dimainkan lagu
Celine Dion yang menjadi soundtrack titanic itu?? Henry sungguh romantis,
"Kau bilang itu bagus?? Heh,
masih belum ada apa-apanya dibandingkan aku" ujar namja sial ini, aku
segera menolehkan wajahku ke arahnya dan menatapnya tajam
"Kacang lupa kulitnya!! Dialah
yang mengajarkanmu bermain biola!" Hardikku
"Tidak sepenuhnya.. Aku
memperlajari biola sendiri, dia hanya membantuku" sanggahnya
"Sama saja!"
"Beda!!"
"Sudah,sudah" lerai Henry,
dia menggunakan badan biola putihnya untuk membatasi wajahku dan Kyu
"Kalian disini untuk menontonku
bukan? Mengapa jadi bertengkar?" Lanjut Henry, aku menatap Kyu yang masih
saja memasang ekspresi seolah ini bukan salahnya dan membuatku semakin muak
melihat wajahnya.
"Kyu, aku beli makanan dulu
oke? Kutitip Hyejin" pamit Henry seraya menyerahkan biola putihnya ke
pangkuanku
"Oi!! Mochi!!" Protes Kyu,
aku tertawa, menertawakannya.. Sebenarnya tak ada yang harus di tertawakan si,
tapi.. Aku suka caranya memanggil Henry, mochi.. Haha dia memang pantas
dipanggil mochi
Kyuhyun's pov
Sial! Mochi itu meninggalkan aku,
sebenarnya apa maunya namja gila keturunan cina itu. Kulihat yeoja itu.. Heh,
dia mentertawakan aku..
"Apa yang kau tertawakan?"
Tanyaku ketus
"Haha ani.. Caramu memanggil
Henry lucu, mochi.. Hahaha itu panggilan yang aneh"
"Aneh?? Tentu saja tidak,
perhatikan wajahnya sangat mirip dengan kue mochi, yang berbeda adalah dia
hidup sedangkan kue mochi tidak" jelasku tanpa banyak berpikir.. Dan hei,
lihat yeoja pabo itu tawanya semakin mengeras mendengar penjelasanku, itu
lucu?? Itu lucu?? Kurasa tidak.
"Berhenti tertawa! Itu tidak
lucu" omelku
"Hahaha.. Tidak lucu?? Kurasa
otakmu agak bergeser menganggap itu tidak lucu" jawabnya
Mwo?? Sial kau.. Jika saja kau bukan
seorang wanita aku tidak segan-segan memukul wajahmu itu saat ini juga.
Kutatap biola putih yang tergeletak
begitu saja membuat jarak antara aku dan Hyejin, sudah lama sekali rasanya aku
tak bermain biola.. Tempat ini juga, tempat dimana aku sering memainkan biola
dan menemukan ketenangan selain dari bermain game. Kuraih biola putih itu dan
berdiri di tengah lorong gelap yang hanya disninari lampu jalanan usang dan
cahaya dari luar sana. Hyejin menatapku serius, haha baiklah Saengku yang manis
duduk tenang dan dengarkan permainan oppamu. Lagu apa yang sebaiknya kumainkan?
Pertanyaan itu memenuhi kepalaku saat kuletakan badan biola ini di antara
pundakku. So I.. Aku belum pernah memainkan lagu itu sebelumnya, mungkin akan
bagus jika kumainkan sekarang.. Lagu dimana saat itu aku semakin menyukai Super
Junior.
*biar ngebayanginnya enak langsung
puter lagu So I oke?? Yang ga punya donlot dulu gih baru lanjut baca xD*
Author's pov
Setiap nada yang berasal dari
gesekan senar biola itu menghanyutkan Hyejin, ini.. Satu alasan yang membuatnya
langsung mendekati Kyu saat mendengar gesekan biola itu. Dan satu lagi alasan
yang membuat Hyejin membeku begitu melihat sosok namja yang memainkan biola itu
adalah sikapnya yanag tenang dan seolah ikut menikmati lagu yang tengah ia
mainkan itu
"So I pray for you.. Oh So I,
So I promise you~" tanpa perintah dari otaknya Hyejin menyanyikan lagu
itu, lagu yang dulu begitu dibanggakan kakaknya hanya karena namja yang
berbicara di awal lagu itu dia.. Konyol memang tapi itulah kakak Hyejin,
Hyukjae...
Lagu selesai dimainkan, Hyejin
bertepuk tangan untuk Kyu yang tak memberikan respon apapun dia duduk di
sebelah Hyejin dan menjadikan biola itu sebagai pembatas diantara mereka
berdua, Kyu menghela nafas panjang dan menatap ujung gang yang sangat ramai itu
dengan tatapan kosong. Gemuruh petir mulai bersahutan, Hyejin menengadahkan
kepalanya dan menatap langit hitam yang menjadi atap tempatnya berpijak saat
ini.
"Ne, Hyejin-ah.. Aku ingin
mengatakan sesuatu tapi.... Berjanjilah untuk takkan marah padaku" ujaar
Kyu, Hyejin menatap matanya, serius. Itulah yang berhasil ditangkapnya melalui
sinar mata Kyu, Hyejin mengangguk pelan "Apa yang mau kau katakan?"
Tanyanya
"Kau ingat peristiwa
menyebalkan bahkan peristiwa dimana seorang namja yang tidak tau apa-apa bahkan
orang yang melihat langsung apa yang sebenarnya terjadi justru di jadikan
pelaku??" Tanya Kyu, Hyejin tak memberikan respon, dia diam dan menatapku
dalam-dalam mencari maksud dan apa yang sedang dia bicarakan ini.
"Mungkin kau bingung, ingat PSP
putih yang dilempatkan namja itu dari atap sekolah?? Dan PSP hitam yang kini
ada di rumahmu itu adalah gantinya?" Tanya Kyu lagi
"Apa maksudmu Kyu?? Aku tau
kemana arah pembicaraan ini.. Tapi, darimana kau tau itu semua?" Tanya
Hyejin balik, Kyu menghela nafas panjangnya, dan menatap Hyejin, yeoja yang
berhasil mengubah dunianya, mengubah pandangannya, mengubah segalanya, dan mengobrak-abrik
perasaannya.
"Tentu saja aku tau" jawab
Kyu sebuah senyuman simpul tersungging di wajahnya, membuat Hyejin semakin
bingung
"Namja itu aku, namja bodoh
yang meninggalkanmu di saat semua puncak masalahku akhirnya ditujukan padamu,
namja yang selalu mengajakmu bertanding game di belakang halaman sekolah, namja
yang membuat kakimu sempat patah karena terjatuh dari bukit.. Namja itu aku,
Cho Kyuhyun, kau membenciku?"
Hyejin's pov
"Namja itu aku, Cho Kyuhyun,
kau membenciku?" Kalimat itu sampai di telingaku, semua kalimat itu sampai
di telingaku.. Selama ini?? Dia?? Ternyata ada didekatku?? Melihatku?? Dan...
Ternyata dia.. Pantas saja appa begitu bersemangat mengenai perjodohan ini.
Pantas saja kakak sering membanggakan Kyuhyun dulu, selama ini...
"Heh, kau itu.. Namja pabo
itu?? Kau tak bercanda??" Tanyaku pada Kyu, namja pabo yang ada di depanku
ini.
"Hyejin-ah.. Dengarkan aku, itu
bukan kemauanku.. BUKAN KEMAUANKU!" Katanya lagi, aku tertawa.. Bukan
karena kalimat yang dia katakan itu lucu tapi sebatas mengurangi emosiku
"aku sebenarnya tak ingin meninggalkanmu aku.." Aku bangkit dari
posisi dudukku, teringat dan terekam lagi saat-saat menyebalkan itu, dimana
semua orang menyalahkan aku, mengucilkan aku..
PLAAKK
Dengan entengnya kulayangkan
tamparanku ke pipi namja ini, aku tau ini takkan menyelesaikan masalah.. Ini
takkan meredakan emosiku begitu saja, tetes-tetes airmata mulai membasahi
pipiku. Cho Kyuhyun, namja yang menghancurkan masa indah SMPku, namja yang
membuatku mengenal cinta sekaligus tak ingin mengenal cinta.
"Hyejin-ah" lirihnya
sembari ikut bangkit dari posisi duduknya, tangannya mencengkram kedua bahuku
erat seperti takkan dilepaskannya lagi, aku menundukan wajahku tak ingin
menatap matanya, muak melihat sorot matanya.
"Mianhe" katanya lagi,
suaranya bergetar.. aku segera menangkis tangannya dan pergi meninggalkannya
begitu kurasakan tetesan hujam mulai berjatuhan di tanah Seoul.
"Hyejin-ah!!" Panggilnya,
aku mengacuhkannya dan terus melangkah meninggalkannya di dalam gang itu.
"Hyejin-ah!!" Kali ini
langkahku tertahan, karena Kyu menggenggam tanganku erat, lagi.. Aku benci
diperlakukan seperti ini.
"Mianhe, Jeongmall
mianhe.." Lirihnya lagi, aku tersenyum kecut dan meronta berharap
genggamannya itu akan terlepas dari pergelangan tanganku
"Sakit.. Lepas!!" Jeritku
"Shireo!" Balasnya, nada
suaranya tak kalah tinggi dibandingkan aku
"Hyejin-ah.. Mianhanda.."
Katanya tepat di telingaku
"Tak ada yang perlu kumaafkan,
Kyuhyun-ssi.. Jika kau bisa membuangku.." Kalimatku terhenti Kyu menyela
"Aku tak membuangmu?? Siapa
yang membuangmu??"
"Lalu?? Apa?? Hah?? Apaa
maksudmu meninggalkan aku saat itu?? Kau seluruh sekolah menyalahkan aku atas
tingkahmu itu!!" Bentakku
"KUBILANG BUKAN AKU YANG
MENDORONG KIM SONGHAE!! DIA TERJATUH.. DAN AKU BARU TIBA DISANA SAAT SONGHAE
SUDAH TERJATUH!! KAU SAMA SAJA DENGAN MEREKA!!"
Author's pov
"KUBILANG BUKAN AKU YANG
MENDORONG KIM SONGHAE!! DIA TERJATUH.. DAN AKU BARU TIBA DISANA SAAT SONGHAE
SUDAH TERJATUH!! KAU SAMA SAJA DENGAN MEREKA!!" Bentak Kyu memecah suara
hujan dan gemuruh guntur di langit sana.
"Kau bohong.... Jika bukan kau
siapa?? Kau mau menyalahkan Taeyon??" Balas Hyejin tak mau kalah
"Kenapa kau membahas masalah
yang bahkan sudah selesai ini?? Hah?? Apa ini alasanmu tak mau memaafkan aku??
Apa ini alasanmu begitu membenciku??"
"Jika jawabanku iya, apa yang
akan kau lakukan??" Tanya Hyejin, Kyu menundukan wajahnya
"Masalah ini sudah selesai dan
aku sendiri yang menyelesaikannya?!"
"Aku tau.. Aku tau.. Tapi
setelah itu.. Kau membuangku, seperti sampah yang tak berarti lagi.. Itu yang
kau lakukan!!" Bentak Hyejin lagi
"Jadi maumu apa sekarang?"
Nada bicara Kyu merendah.. Tak mampu lagi dia membentak yeoja keras kepala ini
"Pergi darisini" jawab
Hyejin ketus dia berbalik dan mulai berjalan meninggalkan Kyu
"Tak kau maafkan aku??"
Tanya Kyu, kalimat itu membuat airmata kembali meleleh
"Jika kau bisa membuangku, itu
artinya aku juga bisa.. Semoga kau bahagia dengan Seohyun, aku juga akan
mencari Namjachingu yang pantas untukku.. Kita takkan bertemu di pesta
pertunangan itu minggu depan.. Annyeong-hi gyeseyo"
***
Henry memacu langkahnya menembus
rintik hujan yang mulai deras ini menuju gang dimana ia meninggalkan Kyu dan
Hyejin disana. Namun begitu tiba disana, tak ia dapati Hyejin bersama Kyu.. Dia
menatap Kyu heran, menatap namja yang menggendong Violin case nya dengan wajah
kusut.
"museun il-iya?" Tanyanya
"ulijib" jawab Kyu
singkat, dia mulai melangkah menuju halte bis yang ada di sebrang jalan, Henry
masih tak mengerti apa yang terjadi disini, mengapa Hyejin tak bersama Kyu??
Mereka bertengkar??
"Mana Hyejin?" Tanya Henry
lagi
"Jangan bicarakan yeoja
itu"
"Waeri? Kau bertengkar? Apa
masalahnya?"
"Diamlah.. Lain kali akan
kuceritakan yang jelas bukan malam ini.. Dan jangan ceritakan hal ini pada penghuni
dorm, jika kau ceritakan, kau takkan selamat di tanganku" ancam Kyu, Henry
mengangguk, anggukan antara takut dan sedikit penasaran.. Jika dia tak bisa
mendapatkan penjelasan dari Kyu dia rasa dia bisa mendapatkannya dari Hyejin
Kyuhyun's pov
Bayangan saat Hyejin menangis tadi
terus terekam dalam ingatanku, untuk ke-3 kalinya aku membuatnya menangis,
pertama saat PSP putih kesayangannya kulemparkan dari atas atap sekolah, kedua
saat aku membiarkannya sendiri seminggu penuh karena peristiwa Songhae, dan
ketiga, tadi.. Aku membuatnya menangis, jujur aku tak mengerti mengapa dia
begitu membenciku, kesalahan tak sepenuhnya berada di tanganku bukan? Memang
Taeyon yang mendorong Songhae, yeoja itu bahkan mengatakannya sendiri padaku.
Apa karena saat itu... Mungkin?? Aaah, lupakan
"Kyuhyun-ssi.."
"Eem" aku menyahuti
panggilan itu
"Badanmu hangat, minumlah susu
ini dulu" tawarnya padaku, aku tersenyum tipis
"Kau saja yang minum.. Aku
sedang tak ingin minum susu" tolakku
"aiish.. Minumlah.." Dia
memaksa, yak! Hyungku yang satu ini memiliki hobi memaksaku untuk meminum atau
memakan sesuatu.. Aku sangat bersyukur jika rasanya enak?? Tapi.. Tak semua
makanan yang masuk ke tenggorokanku itu enak, ada saja makanan yang membuatku
ingin memuntahkannya.
"Nanti" tawarku padanya,
seraya meletakan gelas itu di meja depan TV
"Kau susah sekali diatur"
omelnya
"Dan kau selalu memaksakan
sesuatu padaku" balasku
"Oi,oi.. Hormati Hyungmu"
Aaagh.. Pria tua ini.. Membuat
kepalaku semakin pusing saja, aku tau apa yang harus kulakukan dan katakan.
"Ne.. Kangin-hyung"
jawabku
"Jika kau tak enak badan,
pergilah masuk kamar.. Sungmin-hyung akan langsung merawatmu.. Aku yakin
itu" tambah si ikan
"Hee?? Tidak juga!!"
Bantah seseorang
"Kau selalu seperti itu..
Bilang tidak tapi akhirnya dilakukan juga" sambung si monyet
"Anniyo!!!" Balas
Sungmin-hyung, aku hanya menonton perdebatan ini karena aku mendapatkan kursi
paling depan, terpaksa aku harus menyaksikannya
"Sudah biarkan ke3 binatang itu
berkelahi.. Mau popcorn?"
Yaak!! Yesung-hyung.. Kau membuat
jantungku hampir copot.. Dia selalu saja muncul tiba-tiba dan.. Ooh aku tau apa
maksudnya dia duduk sedekat ini denganku.. Ha!! Benarkan, objek Touching
Syndromnya malam ini aku.. Aku mengambil semangkuk popcorn panas itu dari
pangkuannya dan mulai melahapnya.. Sementara dia sendiri, meraba-raba pipiku
"Kau sakit?" Tanyanya, aku
mengangguk
"Aku tak enak badan"
jawabku singkat
"Begitu.. Kau ada
masalah?" Tanyanya lagi.. Dan mengenai sasaran dengan tepat, Hyungku yang
ini memang selalu berhasil menebak suasana hatiku
"Begitulah" jawabku
singkat
"Mau cerita?" Tawarnya
"Aku akan cerita jika
Kangin-hyung keluar dari dorm ini.."
"Kangin!! Pergi dari dorm.. Kyu
mau menceritakan masalahnya padaku!!" Serunya pada Kangin-hyung aku
menggelengkaan kepalaku.. dasar orang aneh..
***
Sinar mentari memasuki kamarku
perlahan-lahan dan membangunkan aku dari tidur yang lelap ini.. Kuliah dimulai
nanti sore, tugas juga menumpuk.. Dan jadwal Super Junior juga sudah
menungguku, mulai terdengar bising dari arah kamar mandi, aah.. Semua member
bersiap untuk mandi, dan
"Kyu, kau lihat handukku?"
Tanya Yesung-hyung.. Aku tak berani menoleh.. Aku yakin tak satu helaipun
benang menutupi badannya saat ini. Aku menunjukkan dimana akau melihat
handuknya tadi... Fiuh.. Selamat dari si aneh
"Kyu, kau sudah baikan?"
Tanya Sungmin-hyung
"Seperti yang kau lihat?"
"Semalam kau mengigau.. Entah
bahasa apa yang kau igaukan," katanya, aku terkekeh pelan
"Mengapa kau tau itu?"
Tanyaku balik
"Aku masih bangun semalam
karena mengerjakan sesuatu" katanya lagi
"Mengompresku?" Tanyaku,
dia mengangguk malu-malu.. Haha, perkataan si monyet benar..
Hyejin's pov
Aroma nasi goreng memenuhi dapur di
rumahku, hmmm.. Sedap sekali wanginya *oke Hyejin jangan buat aku lapar
-__-"* memang masih segar diingatanku tentang kejadian semalam, namun jika
kupikir-pikir.. tak sepantasnya aku marah pada Kyu. Kompor segera kumatikan
begitu menyadari aku kembali melamun, yaak!! Apa yang kau pikirkan Lee Hyejin!!
Baiklah, baru saja aku akan menuangkan nasi goreng ini kedalam piring, telepon
rumah berdering..
"Yeoboseyo~ keluarga Lee
disini" sapaku
"Hyejin?? Ini aku Han
Jijae"
"Aah.. Kau, ada apa?"
"Begini.. Mengenai yang kau
katakan kemarin, apa tidak salah?" Tanyanya, aku tertawa kecil
"Ne.. Aku serius, waeyo?? Kau
tak yakin??"
"Sejujurnya aku mau, tapi..
Kyuhyun-ah......"
"Aiiiisssh.. Jangan kau
pikirkan namja itu, dia juga sibuk dengaan Seohyun-nya"
"Jinjja?? Baiklah.. Kita
lakukan nanti di kelas... Sampaai jumpa"
Telepon di putus.. Jijae, namja yang
sangat polos, Kyuhyun kau akan tau apa yang akan kulakukan bersama Jijae nanti,
ini akan sangat menarik.. Jika kau sudah dengan Seohyun maka jangan kira bahwa
aku yeoja tak laku.. Jijae akan membawa kejutan spesial bersama Kibum. Rasanya
tak sabar menunggu kelas dimulai.
***
"Mwo?? Super Junior melakukan
shooting di Cina??" Tanyaku pada eon, aaish.. Batal semua!! Kulihat
Seohyun dan Sica juga yang lainnya tak ada, setelah kutanyakan pada Eonniku
ternyata mereka mengikuti sebuah kompetisi di universitas Hakwon..
"Berapaa lama mereka di
Cina?" Tanyaku
"Jika total semua member 1
minggu, tapi untuk Kyu,Siwon,Donghae,Eunhyuk,dan Sungmin 3 bulan" jawab
eonku
"Mwo?? Untuk apa selama
itu??"
"Kau lupa?? Mereka kan anggota
Super Junior M"
"Apa itu?" Tanyaku polos
PLETAKK
"Pabo!! Grup dimana kakakmu
bergabung saja kau tak tau?? Hidup di abad berapaa sebenarnya kau ini Lee
Hyejin????"
"Aku tak tau" ringisku,
sembari mengelus kepalaku yang mendapat hadiah jitakan dari jari-jari lentik
eonniku ini.
"Itu sub grupnya Super Junior,
M itu berarti Mandarin kalau tidak salah.. Merekaa menyanyikan lagu menggunakan
bahasa Cina"
Aku menganggukan kepalaku, jadi Kyu
bergabung disana.. Hmm.. 3 bulan tak bertemu dengannya.. Kenapa hatiku gundah??
Aish.. Apa-apaan?? Ini tak boleh terjadi.. Tidak boleh!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar