Minggu, 01 April 2012

Actually, That's You [Part 6]


Actually, That's You [Part 6]

·

Cast :
Cho Kyuhyun
Lee Hyejin
other Super Junior members
Author : Park Yeonra


Sekali saja aku berusaha untuk membencimu, saat itu entah perasaan seperti apa yang harus kugambarkan saat ini, yang membuatku bingung adalah mengapa rasa itu begitu besar seolah mengendalikan seluruh sistem otakku, mengendalikan tubuhku, seolah bukan hanya aku yang bernafas, haruskah aku mengakuinya?? Haruskah aku mengakui ini yang orang-orang sebut Cinta??

○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ ° ○ °

Hyejin's pov

Detakan jantungku semakin memburu begitu mendengar hal yang dikatakan appa melalui telepon barusan. Haruskah aku mempercayai mimpi menyeramkan ini? Yang semakin lama semakin mencengkramku? Aku terdiam sebentar berusaha mempercayai segala yang dikatakan appa tadi, itu nyata bukanlah mimpi dan khayalanku semata. Minggu depan aku dan Kyu akan bertunangan! aaah.. Apa ini??? Aku tak sanggup menggerakkan lidahku untuk memberikan komentar. Yang kulakukan hanya mengiyakan segala yang dikatakan appa. Setelah ini apa lagi??

"Ne.. Appa.. Aku mengerti, iya aku tau.." Kuakhiri percakapanku dengan appa dengan memutuskan sambungan telepon ini. Aku bersandar di dinding rumah yang mulai rapuh ini, setelah bertunangan aku akan tinggal di rumah keluarga Cho.. Aigoo~ mimpi apa aku semalam?? Setelah pertunangan ini cepat atau lambat aku akan menyandang nama Cho Hyejin, ANDWAE!! Apa yang harus kulakukan??

Telepon rumah kembali berdering dan berhasil membuat jantungku berhenti berdetak, kuangkat gagang telepon dengan malas
"Yeoboseyo~ keluarga Lee disini" sahutku
"Hyejin! Mengapa HPmu sulit sekali dihubungi??" Hyukkie ??
"Aah.. Mianhae Oppa, kutinggalkan dikamar, waeyo?"
"Aku ada di depan rumah tolong bukakan pintu!" Perintah oppaku ini, segera kukembalikan gagang telepon ini kembali ke asalnya, dan segera membukakan pintu rumah ini, dan coba tebak bukan hanya Oppa Hyuk yang ada di balik pintu ini, Kyu juga ada disana? Aku terdiam sebentar, Kyu menjentikan jarinya di depan wajahku
"Kenapa diam saja?" Katanya, aku menggelengkan kepalaku kuat, dan melangkah masuk mendahului yang lainnya. Detakan jantungku semakin kuat kurasakan, kuletakan telapak tanganku di dada ini.
"Eottokeyo?" Lirihku

"Hyejin!! Kau dikamar??" Terdengar suara kakakku, aku segera menyautinya dan menyediakan dua gelas teh panas. Aku tau udara sedang tidak baik hari ini.

"Kau sakit lagi?? Wajahmu merah?" Tanya Hyukkie, aku menggeleng pelan
"A.. Aku mau melanjutkan mengerjakan tugasku di kamar ya?" Ucapku
"Mungkin Kyu bisa membantu" Mwo?? Oppa, kau ingin membunuhku?? Mungkin dia takkan mengajarku tapi menyiksaku.
"Baiklah" Kyu menyetujui, aku semakin tak mampu berkutik, dan baiklah.. Ku antarkan Kyu ke kamarku.

"Kukira kamarmu berantakan melebihi kamarku" itulah kalimat yang pertama kali keluar dari mulutnya begitu masuk ke kamarku, dan ya.. Tentu saja kamarku sangat rapi tak seperti kamarnya yang mirip kandang ayam
"Kyu" panggilku "ah.. Maksudku Oppa, kau sudah tau tentang rencana pertunangan itu?" Tanyaku, Kyu menatapku sebentar lalu menganggukan kepalanya
"Ne.. Minggu depan bukan?" Katanya, dia sudah tau. "Wae? Kau keberatan?" Katanya lagi, aku menggeleng, senyuman evil itu mengembang di wajahnya
"Kalau begitu kau sudah siap menyandang nama Cho" celetuknya
"Mwo?? Andwae!! Tidak semudah itu Kyuhyun-ssi.. Enak saja memutuskan, menurut appa ku jika salah satu ternyata sudah memiliki kekasih maka perjodohan ini batal!" Ucapku dengan memberi penekanan di kata 'batal'
"Ne.. Aku tau itu" katanya singkat
"Jika aku kembali bersama Seohyun, maka aku bebas darimu.. Arraseo?? Jadi, belakangan ini aku kembali melakukan Pendekatan dengannya" katanya, aku membulatkan mataku..
"Neo... Sejak kapan?"
"Sudah lama.. Setelah aku menyetujui perjodohan ini aku sudah melakukan pendekatan itu, jadi dengan kata lain.. Ini lah alasanku kenapa begitu tenang Lee Hyejin, oppamu juga sudah tau hal ini, jadi tak ada masalah lagi" jelasnya, hah?? Dia bercanda kan? Heh.. Naif, sungguh naif... Selama ini dia sudah merencanakan semuanya?? Bagus sekali.. Jika begitu akhirnya aku juga akan mencari namja yang lebih pantas menjadi pendampingku.

Kyuhyun's pov

"Aku.. Kebawah dulu mengambil camilan" ujar Yeoja ini, aku mengangguk dan kembali mengedarkan pandanganku ke segala sudut kamar ini. Haha, aku tau ini tidak sopan.. Tapi yeoja itu yang mengajakku masuk ke kamarnya, mungkin jika Hyukjae-hyung yang masuk dia akan mencari barang-barang aneh dan yaa.. Kau tau apa maksudku,

Aku mendekati sebuah meja yang terletak di ambang sebuah pintu.. Kelihatannya aku sangat mengenal sebuah benda yang tergeletak di atas sana. Dan ya.. PSP hitam ini, di belakangnya juga tertempel stiker yang dulu kutempelkan di atasnya sebelum kukirimkan pada Ahjussi penjaga toko kaset game saat itu, tapi.. Yang jadi pertanyaanku kenapa Hyejin memilikinya?? Apa dia yeoja itu?? Ah.. Bagaimana bisa?? Mungkin aku harus kesana nanti

"Kyu" suara itu berhasil mengagetkanku, aish.. Dia selalu saja memanggilku Kyu.. Bukankah sudah kubilang dia harus memanggilku Oppa, dasar Yeoja pabo!!
"Ne" jawabku
"Sedang apa kau dengan PSPku?? Bukankah kau juga punya?" Tanyanya, tapi terdengar seperti ledekan di telingaku
"Anniyo.. Hanya melihatnya saja, kau beli dimana?" tanyaku berbasa-basi
"Aku tak membelinya, teman SMPku yang memberikannya sebagai ganti PSPku yang lama" jawabnya
"Kenapa dengan PSPmu itu?"
"Dia merusaknya" jawabnya singkat, seraya memberikan sebuah gelas bening berisi jus jeruk ke tanganku.
"Waeyo?" Tanyanya
"Hmm?? Ani.. Aku cuma bertanya"

Ternyata benar, dia Yeoja itu.. Jika aku bilang akulah namja itu mungkin dia akan membenciku, sangat membenciku.. Yaak.. Aku tau ini kesalahanku juga.. Sebaiknya aku ke toko itu dulu baru mengatakannya, bisa saja aku salah orang.. Didunia ini yang merusak PSP bisa saja bukan hanya aku.

Author's pov

Sebuah mobil terhenti di depan toko game yang sudah ditinggalkan banyak orang, bangunannya sama sekali tak berubah selain dindingnya yang mulai rapuh dilahap sang waktu dan kacanya yang berdebu tebal. Seorang namja melepaskan kacamata hitam yang membingkai wajahnya begitu memasuki toko itu, dan disambut ahjussi penjaga toko itu.

"Eoseo oseyo" ujar ahjussi penjaga toko itu
"Ahjussi.." Ujar Kyu
"Ya?"
"Kau lupa.. Padaku?" Tanya Kyu
"Eeem" penjaga toko itu menyipitkan matanya dan memperhatikan sosok namja yang tengah berdiri di depannya ini. "Kyunnie" lirihnya pelan, Kyu tersenyum lalu mengangguk
"Woaah.. Kau berubah Kyunnie, jika Jinnie melihatmu kurasa dia akan jatuh cinta pada pandangan pertama!" Seru Penjaga toko bermarga Kim itu. Kyu terkekeh sebentar
"Dia tak menyukaiku.." Kalimat itu sontak menghentikan tawa diantara mereka
"Mengapa bisa?" Tanya Ahjussi penjaga toko itu seraya mempersilahkan Kyu duduk di sebuah sofa
"Ne, dia sudah menjadi calon tunangan sekaligus calon istriku.. Dan kami bertengkar setiap hari, bahkan detik.. Jika dia tau aku namja yang meninggalkannya disaat semua kesalahanku terlimpah padanya... Mungkin dia akan sangat membenciku" jelas Kyu
"Dia tak seperti itu.. Dulu dia sering bercerita bahwa kau tak bersalah atas kecelakaan itu, itu semua kehendak Tuhan"
"Ne.. Arraseo.. Tapi.. Kebodohan yang sudah kuperbuat adalah meninggalkannya begitu saja.."
"Kau selalu seperti itu.. Menyalahkan dirimu sendiri, berhentilah berlaku seperti itu.. Mana sosok Kyu yang menyebalkan itu?"
"Aish" ringis Kyu dilanjutkan tawa kecil "kau selalu saja seperti itu.. Ne, Ahjussi.. Apa Hyejin menyukai pemberianku?? PSP itu.. Dia suka?" Tanya Kyu, Ahjussi penjaga toko itu tersenyum simpul kemudian mengangguk
"Heh, dasar Yeoja aneh.. Dia selalu seperti itu, menyukai segala apa saja yang kuberikan, sekalipun itu barang murah" ujar Kyu. Untaian kalimatnya itu sontak membuat tawa Ahjussi penjaga toko itu meledak, mentertawakan pasangan yang lucu semenjak masih SMP ini.
"Tapi itu yang kusuka darinya" lanjut Kyu "jangan lewatkan kelanjutan game ini Kim Sangjin-ssi"

Hyejin's pov

Aku menelusuri lorong kampus dengan langkah gontai Eonniku hari ini mengerjaiku habis-habisan.. Kejam sekali dia!! Rasanya sudah lama sekali aku tidak melewati koridor ini.. Aku tersenyum menatap setiap tembok yang ditempeli stiker berwarna-warni ini. Mulai terdengar di telingaku suara yang sudah tak asing lagi.. Ini suara Kyu aku yakin itu. Kususuri darimana suara itu berasal, studio yang sudah tak terpakai.. Hmm, mungkin Kyu disini, dengan perlahan kugeser pintu geser yang membatasi ruangan itu. Kudapati Kyu tengah memainkan piano putih yang ada disana. Ini dia.. Suara yang selalu membuatku meleleh Cho Kyuhyun kurasa aku tau mengapa begitu banyak gadis yang menggilaimu.

Aku bersandar di bingkai pintu geser dan..

SREEEK!!
BRUAK!!
Aissh... Pabo!
"Aaw" rintihku, sembari memegangi punggungku yang membentur tembok tadi, aku baru saja melupakan bahwa aku bersandar di pintunya bukan di bingkainya jelas saja akan bergeser. Kulihat Kyu menolehkan wajahnya, ya... Dia menahan tawanya
"Apa yang kau tertawakan??" Hardikku
"Ani.. Yeoja paboya" ledeknya "aah.. Ya, aku lupa bilang.." Kalimatnya menggantung, dia bangkit dari tempatnya duduk tadi dan berjalan mendekatiku.. Membantuku bangun dari posisiku tadi..
"Kau tampak sangat jelek hari ini" ejeknya, aku tersenyum simpul
"Gamshamnida Cho Kyuhyun, aku suka pujianmu itu" ucapku
"Jeongmall?"
"Ne!!!" Bentakku, seraya memukul kepalanya kuat-kuat.. Saat itu juga aku berlari meninggalkannya.. Haha rasakan Cho Kyuhyun!!
"Neo!!!" Teriaknya, aku menghentikan langkah seribuku dan berbalik menghadapnya
"Wae?? Kau mau membalas??" Tantangku
"Jangan harap kau akan selamat dari pembalasanku Lee Hyejin!!" Ancamnya
"Jinjja? Kutunggu..." Ledekku, seraya kembali melanjutkan langkahku.. Aku rasa ada langkah cepat yang mendekatiku, kutolehkan wajahku dan kudapati Kyuhyun yang tengah mengejarku, aku tak berhasil kabur. Kyuhyun merangkulkan tangannya di pundakku dan tiba-tiba mendaratkan ciumannya di keningku, tak ada perlawanan dariku sama sekali.. Aku membeku.

Kutengadahkan kepalaku dan menatap wajah Kyu yang memamerkan senyuman kemenangan yang memuakkan.
"Aish.. Tak usah kau pamerkan senyuman itu" ringisku
"Waeyo?? Kau mau lagi??" Tanyanya
"Yadong!!" Bentakku, sembari melepaskan rangkulannya
"Flat" ejeknya, aku membulatkan mataku dan menyikutnya tepat di tulang rusuknya itu
"Flat,Flat.. Berhenti memanggilku flat!" Protesku, Kyu terkekeh pelan lalu menepuk kepalaku pelan
"Lakukan Aegyo lagi.. Aku ingin melihat ahjumma berdada rata sepertimu melakukan aegyo" perintahnya, aku menangkis tangannya dari atas kepalaku, dan menatapnya tajam
"Andwae!!"

Kulipat kedua tanganku di depan dada ini, namja ini sungguh menyebalkan, sebenarnya apa yang dia inginkan?? Dengan mudahnya dia berakrab ria bersama Seohyun, ish.. Sadar Hyejin, mustahil kau cemburu.. CEMBURU.. Aaah.. Ingin rasanya kubanting buku yang ada di depanku ini. Yang bisa kulakukan saat ini hanya menggerutu dalam hati dan mengembungkan pipiku kesal. Kau benar Kyuhyun, jika ingin membatalkan perjodohan ini maka memiliki namja chingu yang pantas untukku adalah cara paling efektif dan aku bisa bebas dari semua ini. Tapi.. Kuedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas, tak ada satu namjapun yang menurutku bisa menjadi namja impianku
"Hyejin-ah"
Ah! Jantungku copot rasanya begitu mendengar suara yang menggetarkan gendang telingaku barusan, aku menoleh dan
"Kyaaa!!!!" Jeritku
"Hahahahahah!!!" Tawa setan itu membuatku merasa ingin membakar tubuhnya saat ini juga, dia memang bukan Kyuhyun tapi kelakuannya 11:12 dengan Stupid evil itu.
"Micyeosso?!" Bentakku, namja itu semakin tak kuasa melawan tawanya, dengan segera kulayangkan jitakan di kepalanya. Dia .. Dongsaengku di kelas ini, namanya Han jijae
"Aish.." ringisnya "apa!!!" Hardiknya, kini giliranku untuk tertawa
"Waeyo?? Kau juga menyebalkan!! Untuk apa memakai topeng bodoh ini??"
"Bilang saja kau takut pada topeng gorila seperti ini.. Sejak SMA kau takut pada gorila kan?" Suntuknya, aku kembali mengembangkan senyumanku.. Dia manis, dongsaengku yang manis.. Kami sudah bersama semenjak SMA dan namja ini juga yang selalu membantuku memecahkan berbagai masalah.. Chakkaman!! Mungkin ini kunci permasalahanku...

***

Senyum semakin mengembang di wajahku saat melihat penampilan Henry malam ini.. Aigo~ aku salut pada bakatnya yang tak pernah surut itu.. Selalu saja berhasil membuatku tersenyum dan memberikan tepuk tangan yang keras untuknya.
"Gomawo.. Hyejin-ah.. Kau suka?" Tanyanya, aku mengangguk cepat, siapa yang tak suka dimainkan lagu Celine Dion yang menjadi soundtrack titanic itu?? Henry sungguh romantis,

"Kau bilang itu bagus?? Heh, masih belum ada apa-apanya dibandingkan aku" ujar namja sial ini, aku segera menolehkan wajahku ke arahnya dan menatapnya tajam
"Kacang lupa kulitnya!! Dialah yang mengajarkanmu bermain biola!" Hardikku
"Tidak sepenuhnya.. Aku memperlajari biola sendiri, dia hanya membantuku" sanggahnya
"Sama saja!"
"Beda!!"
"Sudah,sudah" lerai Henry, dia menggunakan badan biola putihnya untuk membatasi wajahku dan Kyu
"Kalian disini untuk menontonku bukan? Mengapa jadi bertengkar?" Lanjut Henry, aku menatap Kyu yang masih saja memasang ekspresi seolah ini bukan salahnya dan membuatku semakin muak melihat wajahnya.
"Kyu, aku beli makanan dulu oke? Kutitip Hyejin" pamit Henry seraya menyerahkan biola putihnya ke pangkuanku
"Oi!! Mochi!!" Protes Kyu, aku tertawa, menertawakannya.. Sebenarnya tak ada yang harus di tertawakan si, tapi.. Aku suka caranya memanggil Henry, mochi.. Haha dia memang pantas dipanggil mochi

Kyuhyun's pov

Sial! Mochi itu meninggalkan aku, sebenarnya apa maunya namja gila keturunan cina itu. Kulihat yeoja itu.. Heh, dia mentertawakan aku..
"Apa yang kau tertawakan?" Tanyaku ketus
"Haha ani.. Caramu memanggil Henry lucu, mochi.. Hahaha itu panggilan yang aneh"
"Aneh?? Tentu saja tidak, perhatikan wajahnya sangat mirip dengan kue mochi, yang berbeda adalah dia hidup sedangkan kue mochi tidak" jelasku tanpa banyak berpikir.. Dan hei, lihat yeoja pabo itu tawanya semakin mengeras mendengar penjelasanku, itu lucu?? Itu lucu?? Kurasa tidak.
"Berhenti tertawa! Itu tidak lucu" omelku
"Hahaha.. Tidak lucu?? Kurasa otakmu agak bergeser menganggap itu tidak lucu" jawabnya
Mwo?? Sial kau.. Jika saja kau bukan seorang wanita aku tidak segan-segan memukul wajahmu itu saat ini juga.

Kutatap biola putih yang tergeletak begitu saja membuat jarak antara aku dan Hyejin, sudah lama sekali rasanya aku tak bermain biola.. Tempat ini juga, tempat dimana aku sering memainkan biola dan menemukan ketenangan selain dari bermain game. Kuraih biola putih itu dan berdiri di tengah lorong gelap yang hanya disninari lampu jalanan usang dan cahaya dari luar sana. Hyejin menatapku serius, haha baiklah Saengku yang manis duduk tenang dan dengarkan permainan oppamu. Lagu apa yang sebaiknya kumainkan? Pertanyaan itu memenuhi kepalaku saat kuletakan badan biola ini di antara pundakku. So I.. Aku belum pernah memainkan lagu itu sebelumnya, mungkin akan bagus jika kumainkan sekarang.. Lagu dimana saat itu aku semakin menyukai Super Junior.

*biar ngebayanginnya enak langsung puter lagu So I oke?? Yang ga punya donlot dulu gih baru lanjut baca xD*

Author's pov

Setiap nada yang berasal dari gesekan senar biola itu menghanyutkan Hyejin, ini.. Satu alasan yang membuatnya langsung mendekati Kyu saat mendengar gesekan biola itu. Dan satu lagi alasan yang membuat Hyejin membeku begitu melihat sosok namja yang memainkan biola itu adalah sikapnya yanag tenang dan seolah ikut menikmati lagu yang tengah ia mainkan itu

"So I pray for you.. Oh So I, So I promise you~" tanpa perintah dari otaknya Hyejin menyanyikan lagu itu, lagu yang dulu begitu dibanggakan kakaknya hanya karena namja yang berbicara di awal lagu itu dia.. Konyol memang tapi itulah kakak Hyejin, Hyukjae...

Lagu selesai dimainkan, Hyejin bertepuk tangan untuk Kyu yang tak memberikan respon apapun dia duduk di sebelah Hyejin dan menjadikan biola itu sebagai pembatas diantara mereka berdua, Kyu menghela nafas panjang dan menatap ujung gang yang sangat ramai itu dengan tatapan kosong. Gemuruh petir mulai bersahutan, Hyejin menengadahkan kepalanya dan menatap langit hitam yang menjadi atap tempatnya berpijak saat ini.

"Ne, Hyejin-ah.. Aku ingin mengatakan sesuatu tapi.... Berjanjilah untuk takkan marah padaku" ujaar Kyu, Hyejin menatap matanya, serius. Itulah yang berhasil ditangkapnya melalui sinar mata Kyu, Hyejin mengangguk pelan "Apa yang mau kau katakan?" Tanyanya
"Kau ingat peristiwa menyebalkan bahkan peristiwa dimana seorang namja yang tidak tau apa-apa bahkan orang yang melihat langsung apa yang sebenarnya terjadi justru di jadikan pelaku??" Tanya Kyu, Hyejin tak memberikan respon, dia diam dan menatapku dalam-dalam mencari maksud dan apa yang sedang dia bicarakan ini.
"Mungkin kau bingung, ingat PSP putih yang dilempatkan namja itu dari atap sekolah?? Dan PSP hitam yang kini ada di rumahmu itu adalah gantinya?" Tanya Kyu lagi
"Apa maksudmu Kyu?? Aku tau kemana arah pembicaraan ini.. Tapi, darimana kau tau itu semua?" Tanya Hyejin balik, Kyu menghela nafas panjangnya, dan menatap Hyejin, yeoja yang berhasil mengubah dunianya, mengubah pandangannya, mengubah segalanya, dan mengobrak-abrik perasaannya.
"Tentu saja aku tau" jawab Kyu sebuah senyuman simpul tersungging di wajahnya, membuat Hyejin semakin bingung
"Namja itu aku, namja bodoh yang meninggalkanmu di saat semua puncak masalahku akhirnya ditujukan padamu, namja yang selalu mengajakmu bertanding game di belakang halaman sekolah, namja yang membuat kakimu sempat patah karena terjatuh dari bukit.. Namja itu aku, Cho Kyuhyun, kau membenciku?"

Hyejin's pov

"Namja itu aku, Cho Kyuhyun, kau membenciku?" Kalimat itu sampai di telingaku, semua kalimat itu sampai di telingaku.. Selama ini?? Dia?? Ternyata ada didekatku?? Melihatku?? Dan... Ternyata dia.. Pantas saja appa begitu bersemangat mengenai perjodohan ini. Pantas saja kakak sering membanggakan Kyuhyun dulu, selama ini...
"Heh, kau itu.. Namja pabo itu?? Kau tak bercanda??" Tanyaku pada Kyu, namja pabo yang ada di depanku ini.
"Hyejin-ah.. Dengarkan aku, itu bukan kemauanku.. BUKAN KEMAUANKU!" Katanya lagi, aku tertawa.. Bukan karena kalimat yang dia katakan itu lucu tapi sebatas mengurangi emosiku "aku sebenarnya tak ingin meninggalkanmu aku.." Aku bangkit dari posisi dudukku, teringat dan terekam lagi saat-saat menyebalkan itu, dimana semua orang menyalahkan aku, mengucilkan aku..

PLAAKK
Dengan entengnya kulayangkan tamparanku ke pipi namja ini, aku tau ini takkan menyelesaikan masalah.. Ini takkan meredakan emosiku begitu saja, tetes-tetes airmata mulai membasahi pipiku. Cho Kyuhyun, namja yang menghancurkan masa indah SMPku, namja yang membuatku mengenal cinta sekaligus tak ingin mengenal cinta.
"Hyejin-ah" lirihnya sembari ikut bangkit dari posisi duduknya, tangannya mencengkram kedua bahuku erat seperti takkan dilepaskannya lagi, aku menundukan wajahku tak ingin menatap matanya, muak melihat sorot matanya.
"Mianhe" katanya lagi, suaranya bergetar.. aku segera menangkis tangannya dan pergi meninggalkannya begitu kurasakan tetesan hujam mulai berjatuhan di tanah Seoul.
"Hyejin-ah!!" Panggilnya, aku mengacuhkannya dan terus melangkah meninggalkannya di dalam gang itu.

"Hyejin-ah!!" Kali ini langkahku tertahan, karena Kyu menggenggam tanganku erat, lagi.. Aku benci diperlakukan seperti ini.
"Mianhe, Jeongmall mianhe.." Lirihnya lagi, aku tersenyum kecut dan meronta berharap genggamannya itu akan terlepas dari pergelangan tanganku
"Sakit.. Lepas!!" Jeritku
"Shireo!" Balasnya, nada suaranya tak kalah tinggi dibandingkan aku

"Hyejin-ah.. Mianhanda.." Katanya tepat di telingaku
"Tak ada yang perlu kumaafkan, Kyuhyun-ssi.. Jika kau bisa membuangku.." Kalimatku terhenti Kyu menyela
"Aku tak membuangmu?? Siapa yang membuangmu??"
"Lalu?? Apa?? Hah?? Apaa maksudmu meninggalkan aku saat itu?? Kau seluruh sekolah menyalahkan aku atas tingkahmu itu!!" Bentakku
"KUBILANG BUKAN AKU YANG MENDORONG KIM SONGHAE!! DIA TERJATUH.. DAN AKU BARU TIBA DISANA SAAT SONGHAE SUDAH TERJATUH!! KAU SAMA SAJA DENGAN MEREKA!!"

Author's pov

"KUBILANG BUKAN AKU YANG MENDORONG KIM SONGHAE!! DIA TERJATUH.. DAN AKU BARU TIBA DISANA SAAT SONGHAE SUDAH TERJATUH!! KAU SAMA SAJA DENGAN MEREKA!!" Bentak Kyu memecah suara hujan dan gemuruh guntur di langit sana.
"Kau bohong.... Jika bukan kau siapa?? Kau mau menyalahkan Taeyon??" Balas Hyejin tak mau kalah
"Kenapa kau membahas masalah yang bahkan sudah selesai ini?? Hah?? Apa ini alasanmu tak mau memaafkan aku?? Apa ini alasanmu begitu membenciku??"
"Jika jawabanku iya, apa yang akan kau lakukan??" Tanya Hyejin, Kyu menundukan wajahnya
"Masalah ini sudah selesai dan aku sendiri yang menyelesaikannya?!"
"Aku tau.. Aku tau.. Tapi setelah itu.. Kau membuangku, seperti sampah yang tak berarti lagi.. Itu yang kau lakukan!!" Bentak Hyejin lagi
"Jadi maumu apa sekarang?" Nada bicara Kyu merendah.. Tak mampu lagi dia membentak yeoja keras kepala ini
"Pergi darisini" jawab Hyejin ketus dia berbalik dan mulai berjalan meninggalkan Kyu
"Tak kau maafkan aku??" Tanya Kyu, kalimat itu membuat airmata kembali meleleh
"Jika kau bisa membuangku, itu artinya aku juga bisa.. Semoga kau bahagia dengan Seohyun, aku juga akan mencari Namjachingu yang pantas untukku.. Kita takkan bertemu di pesta pertunangan itu minggu depan.. Annyeong-hi gyeseyo"

***

Henry memacu langkahnya menembus rintik hujan yang mulai deras ini menuju gang dimana ia meninggalkan Kyu dan Hyejin disana. Namun begitu tiba disana, tak ia dapati Hyejin bersama Kyu.. Dia menatap Kyu heran, menatap namja yang menggendong Violin case nya dengan wajah kusut.

"museun il-iya?" Tanyanya
"ulijib" jawab Kyu singkat, dia mulai melangkah menuju halte bis yang ada di sebrang jalan, Henry masih tak mengerti apa yang terjadi disini, mengapa Hyejin tak bersama Kyu?? Mereka bertengkar??
"Mana Hyejin?" Tanya Henry lagi
"Jangan bicarakan yeoja itu"
"Waeri? Kau bertengkar? Apa masalahnya?"
"Diamlah.. Lain kali akan kuceritakan yang jelas bukan malam ini.. Dan jangan ceritakan hal ini pada penghuni dorm, jika kau ceritakan, kau takkan selamat di tanganku" ancam Kyu, Henry mengangguk, anggukan antara takut dan sedikit penasaran.. Jika dia tak bisa mendapatkan penjelasan dari Kyu dia rasa dia bisa mendapatkannya dari Hyejin

Kyuhyun's pov

Bayangan saat Hyejin menangis tadi terus terekam dalam ingatanku, untuk ke-3 kalinya aku membuatnya menangis, pertama saat PSP putih kesayangannya kulemparkan dari atas atap sekolah, kedua saat aku membiarkannya sendiri seminggu penuh karena peristiwa Songhae, dan ketiga, tadi.. Aku membuatnya menangis, jujur aku tak mengerti mengapa dia begitu membenciku, kesalahan tak sepenuhnya berada di tanganku bukan? Memang Taeyon yang mendorong Songhae, yeoja itu bahkan mengatakannya sendiri padaku. Apa karena saat itu... Mungkin?? Aaah, lupakan

"Kyuhyun-ssi.."
"Eem" aku menyahuti panggilan itu
"Badanmu hangat, minumlah susu ini dulu" tawarnya padaku, aku tersenyum tipis
"Kau saja yang minum.. Aku sedang tak ingin minum susu" tolakku
"aiish.. Minumlah.." Dia memaksa, yak! Hyungku yang satu ini memiliki hobi memaksaku untuk meminum atau memakan sesuatu.. Aku sangat bersyukur jika rasanya enak?? Tapi.. Tak semua makanan yang masuk ke tenggorokanku itu enak, ada saja makanan yang membuatku ingin memuntahkannya.
"Nanti" tawarku padanya, seraya meletakan gelas itu di meja depan TV
"Kau susah sekali diatur" omelnya
"Dan kau selalu memaksakan sesuatu padaku" balasku
"Oi,oi.. Hormati Hyungmu"

Aaagh.. Pria tua ini.. Membuat kepalaku semakin pusing saja, aku tau apa yang harus kulakukan dan katakan.
"Ne.. Kangin-hyung" jawabku
"Jika kau tak enak badan, pergilah masuk kamar.. Sungmin-hyung akan langsung merawatmu.. Aku yakin itu" tambah si ikan
"Hee?? Tidak juga!!" Bantah seseorang
"Kau selalu seperti itu.. Bilang tidak tapi akhirnya dilakukan juga" sambung si monyet
"Anniyo!!!" Balas Sungmin-hyung, aku hanya menonton perdebatan ini karena aku mendapatkan kursi paling depan, terpaksa aku harus menyaksikannya
"Sudah biarkan ke3 binatang itu berkelahi.. Mau popcorn?"
Yaak!! Yesung-hyung.. Kau membuat jantungku hampir copot.. Dia selalu saja muncul tiba-tiba dan.. Ooh aku tau apa maksudnya dia duduk sedekat ini denganku.. Ha!! Benarkan, objek Touching Syndromnya malam ini aku.. Aku mengambil semangkuk popcorn panas itu dari pangkuannya dan mulai melahapnya.. Sementara dia sendiri, meraba-raba pipiku
"Kau sakit?" Tanyanya, aku mengangguk
"Aku tak enak badan" jawabku singkat
"Begitu.. Kau ada masalah?" Tanyanya lagi.. Dan mengenai sasaran dengan tepat, Hyungku yang ini memang selalu berhasil menebak suasana hatiku
"Begitulah" jawabku singkat
"Mau cerita?" Tawarnya
"Aku akan cerita jika Kangin-hyung keluar dari dorm ini.."
"Kangin!! Pergi dari dorm.. Kyu mau menceritakan masalahnya padaku!!" Serunya pada Kangin-hyung aku menggelengkaan kepalaku.. dasar orang aneh..

***

Sinar mentari memasuki kamarku perlahan-lahan dan membangunkan aku dari tidur yang lelap ini.. Kuliah dimulai nanti sore, tugas juga menumpuk.. Dan jadwal Super Junior juga sudah menungguku, mulai terdengar bising dari arah kamar mandi, aah.. Semua member bersiap untuk mandi, dan

"Kyu, kau lihat handukku?" Tanya Yesung-hyung.. Aku tak berani menoleh.. Aku yakin tak satu helaipun benang menutupi badannya saat ini. Aku menunjukkan dimana akau melihat handuknya tadi... Fiuh.. Selamat dari si aneh

"Kyu, kau sudah baikan?" Tanya Sungmin-hyung
"Seperti yang kau lihat?"
"Semalam kau mengigau.. Entah bahasa apa yang kau igaukan," katanya, aku terkekeh pelan
"Mengapa kau tau itu?" Tanyaku balik
"Aku masih bangun semalam karena mengerjakan sesuatu" katanya lagi
"Mengompresku?" Tanyaku, dia mengangguk malu-malu.. Haha, perkataan si monyet benar..

Hyejin's pov

Aroma nasi goreng memenuhi dapur di rumahku, hmmm.. Sedap sekali wanginya *oke Hyejin jangan buat aku lapar -__-"* memang masih segar diingatanku tentang kejadian semalam, namun jika kupikir-pikir.. tak sepantasnya aku marah pada Kyu. Kompor segera kumatikan begitu menyadari aku kembali melamun, yaak!! Apa yang kau pikirkan Lee Hyejin!! Baiklah, baru saja aku akan menuangkan nasi goreng ini kedalam piring, telepon rumah berdering..

"Yeoboseyo~ keluarga Lee disini" sapaku
"Hyejin?? Ini aku Han Jijae"
"Aah.. Kau, ada apa?"
"Begini.. Mengenai yang kau katakan kemarin, apa tidak salah?" Tanyanya, aku tertawa kecil
"Ne.. Aku serius, waeyo?? Kau tak yakin??"
"Sejujurnya aku mau, tapi.. Kyuhyun-ah......"
"Aiiiisssh.. Jangan kau pikirkan namja itu, dia juga sibuk dengaan Seohyun-nya"
"Jinjja?? Baiklah.. Kita lakukan nanti di kelas... Sampaai jumpa"

Telepon di putus.. Jijae, namja yang sangat polos, Kyuhyun kau akan tau apa yang akan kulakukan bersama Jijae nanti, ini akan sangat menarik.. Jika kau sudah dengan Seohyun maka jangan kira bahwa aku yeoja tak laku.. Jijae akan membawa kejutan spesial bersama Kibum. Rasanya tak sabar menunggu kelas dimulai.

***

"Mwo?? Super Junior melakukan shooting di Cina??" Tanyaku pada eon, aaish.. Batal semua!! Kulihat Seohyun dan Sica juga yang lainnya tak ada, setelah kutanyakan pada Eonniku ternyata mereka mengikuti sebuah kompetisi di universitas Hakwon..
"Berapaa lama mereka di Cina?" Tanyaku
"Jika total semua member 1 minggu, tapi untuk Kyu,Siwon,Donghae,Eunhyuk,dan Sungmin 3 bulan" jawab eonku
"Mwo?? Untuk apa selama itu??"
"Kau lupa?? Mereka kan anggota Super Junior M"
"Apa itu?" Tanyaku polos

PLETAKK
"Pabo!! Grup dimana kakakmu bergabung saja kau tak tau?? Hidup di abad berapaa sebenarnya kau ini Lee Hyejin????"
"Aku tak tau" ringisku, sembari mengelus kepalaku yang mendapat hadiah jitakan dari jari-jari lentik eonniku ini.
"Itu sub grupnya Super Junior, M itu berarti Mandarin kalau tidak salah.. Merekaa menyanyikan lagu menggunakan bahasa Cina"
Aku menganggukan kepalaku, jadi Kyu bergabung disana.. Hmm.. 3 bulan tak bertemu dengannya.. Kenapa hatiku gundah?? Aish.. Apa-apaan?? Ini tak boleh terjadi.. Tidak boleh!!

Tidak ada komentar: