Minggu, 01 April 2012

ENDLESS MOMENT [Part 5]


ENDLESS MOMENT [Part 5]

Title : ENDLESS MOMENT
Author : Cho Hyena/ Larassatii Queenbee
Main cast : Lee Ji Young, Lee Minji, Super Junior member, Other (cari sendiri lah di dalemnya entar)
Genre : kagak tau ah, tentuin readers sendiri aja yeh *plak*
Ost : Super Junior~ Stop Walking, Let’s Not de.el.el wkwk

Kembali lagi dengan FF gaje saya maap ya kalo ceritanya nggak nyambung atau membosankan. Soalnya ya beginilah adanya ide dari otak saya yang sudah dipenuhin sama KYUHYUN doang *ditimpuk sparkyu* udah deh ya... oia satu lagi, mianhe kalo banyak typo maklum, author kan juga manusia yang kadang punya kesalahan... wkwk~ Happy Reading.... ^^

Aku pernah ingin membencimu, membenci semua tentangmu, kemudian aku mencoba untuk tak menanggapi segala perhatianmu, tapi jika seseorang mengatakan cinta itu buta, maka bagiku itu adalah benar. Pada kenyataannya, aku tidak bisa membekukan hatiku untukmu...


Sebelumnya...

Mendadak suasana sekitarku menjadi sangat dingin dan hening. Bibir Kyuhyun mendarat di bibirku. Ini sangat berbeda dengan ciuman Fish...
Lebih hangat dan membuatku tenang. Aku tidak tau lagi apa yang akan terjadi setelah ini...
Ku mohon jangan berakhir... Tuhan, aku juga mencintai Kyuhyun...
Kyu, Saranghae...
****

Kyuhyun menyudahi ciumannya, aku masih memejamkan kedua mataku. Aku merasa seperti wanita hina di depan Kyuhyun. Airmataku tak berhenti mengalir, dadaku terasa sesak. Sebuah hal yang ku hindari, sebuah hal yang ku takutkan terjadi...
Kyuhyun... atau Fish? aku mencintai keduanya.
Ku buka perlahan kedua mataku, ku lihat Kyuhyun menunduk lemah lalu seketika tubuhnya ambruk menimpa tubuhku.
“Kyu!!” tanganku menopang tubuh Kyuhyun yang melemas. Ku raba sedikit tangan dan keningnya. Panas sekali. Kedua matanya terpejam, aku yakin dia pingsan. Dia pasti kelelahan mengejarku lari sedangkan dia sendiri sedang sakit.
Bagaimana ini? Mataku beredar mencari pertolongan. Saat itu juga sebuah taksi yang melintas ku hentikan dan seorang supir taksi tersebut membantu mengangkat tubuh Kyuhyun untuk masuk kedalam. Aku tau apa yang menyebabkan ekspresi kaget wajah supir taksi tersebut saat melihat seorang namja yang pingsan di dekapanku lalu dia menatapku dengan lekat dan segera masuk kembali ke kursi belakang kemudi dan melaju.
Aku meminta supir taksi tersebut untuk melaju ke rumahku. Dan aku memintanya agar dia merahasiakan ini dari orang-orang.
Setelah sampai di rumah supir taksi tadi kembali membantu mengangkat Kyuhyun masuk ke dalam rumah.
“Ji Young apa yang terjadi?” tanya ibu panik begitu melihat Kyuhyun yang pingsan dan digendong masuk ke dalam rumah.
“Dia pingsan bersamaku dijalan ibu, nanti akan ku ceritakan semuanya...” jawabku sambil menunjukan kamarku pada supir taksi yang membantuku untuk menidurkan Kyuhyun disana.
Kyuhyun sudah selesai dibaringkan diatas tempat tidurku.
“Ahjussi-ya, terimakasih telah membantuku untuk semua ini. Ku harap kau jangan berbicara masalah ini pada siapapun, mengertilah dengan posisiku...” ucapku sembari menyodorkan beberapa lembar won untuk membayar biaya taksi.
“Baiklah nona, saya permisi...” ucapnya lalu pergi keluar. Ibu berlari kecil menghampiriku dan meremas tangan kananku.
“Sebenarnya ada apa chagi? Kau bilang tadi kau diundang mereka untuk menonton konsernya, tapi kenapa...?”
“Ibu, bisakah kau tidak menanyakannya sekarang? Aku harus mengobati Kyuhyun...” ucapku lalu masuk ke dalam kamar. Ibu hanya meng-iyakan ucapanku karena mungkin dia tau bagaimana keadaanku melihat wajahku yang lelah.
Ku lihat Kyuhyun masih terpejam, panasnya tinggi sekali. Aku menyeka keringat yang berada di kening dan lehernya. Dia ini bodoh sekali! Menyiksa dirinya sendiri karena mencintaiku.
Ku kendorkan sedikit dasi yang melilit di kerah jas hitamnya, aku menatap wajahnya lekat. Ibu datang membawakan baki berisi obat demam, air dingin, dan handuk kecil untuk mengompres lalu dia kembali keluar.
Ponselku berdering. Leeteuk kembali menghubungiku.
“Yobosseo? Ji young-ah, apa Kyuhyun bersamamu? Aku teidak melihat kalian daritadi...”
“Ne, dia bersamaku. Dia baik-baik saja sedang tertidur di rumahku”
“Di rumahmu?! Bagaimana bisa?”
“Ne, cerita yang panjang. Ku harap kau jangan menanyakannya sekarang”
“Baiklah, jaga dia baik-baik. Besok kami akan menjemputnya...”
Besok? Kenapa tidak sekarang?
“Hmm... Ne”
Aku memutuskan telfonnya. Kenapa harus menjemputnya besok? Kalau sekarang memangnya kenapa? Apa mereka terlalu lelah?
Ku letakkan handuk kecil yang sudah ku celupkan ke dalam air dingin diatas kening Kyuhyun. Dia sedikit berreaksi, wajahnya terlihat menyeringai. Apa dia sudah sadar?
Lalu perlahan kedua matanya terbuka, wajahnya pucat sekali. Sebenarnya aku tidak tega melihatnya seperti ini gara-gara aku.
“Aku, aku ada dimana? Ji Young...” tanyanya dengan nada pelan dan parau.
“Kau pingsan, dan sekarang kau berada di rumahku...”
“Pingsan?”
“Ne...”
“Ji Young...” dia memanggilku dan membuatku langsung menatap ke arahnya. Dia menggenggam tanganku erat “Aku masih membutuhkan jawabanmu. Ku mohon jadilah seseorang yang bisa menghapus luka masa laluku”
“Apa maksudmu Kyu, aku sudah bersama Donghae... kau tidak bisa memaksa perasaan seseorang!”
“Aku tidak percaya kau bersama Donghae hyung. Bukankah dulu hyung-ku itu meninggalkanmu? Apa kau masih percaya dengannya?”
“KYU!!”
“Apa?? Kau jangan menyiksaku seperti ini Ji Young!”
“Aku tidak pernah menyiksamu. Kau yang menyiksa dirimu sendiri, aku tidak pernah memintamu untuk mencintaiku dan bertindak bodoh seperti ini! Kau marah pada Donghae, kau tidak makan, kau tidak peduli pada keadaanmu, aku tidak pernah memintamu untuk itu!!”
“Kau tidak tau bagaimana perasaanku!”
“Lalu apa kau tau perasanku? Hah? Apa kau tau?!”
Kyuhyun diam, aku melepas genggaman tangannya. Dia menatapku, membuatku sangat tidak bisa berbuat apa-apa.
Kau ini siapa Kyu! Aku tidak mengenalmu, aku tidak tau semua tentangmu,kau juga tidak tau bagaimana aku, kenapa kau mencintaiku?
Ya tuhan.... aku tidak berani menatap wajahnya.
Kyuhyun bengun dari tidurnya dan duduk di hadapanku, karena memang daritadi aku duduk disampingnya berbaring diatas tempat tidurku. Dia mengangkat wajahku yang tertunduk sambil menangis.
“Jangan tidak percaya padaku Ji Young, aku sama sekali tidak mempedulikan pautan usia diantara kita. Bagiku dengan siapapun asal aku mencintai dia berapapun usianya, bagaimanapun status sosialnya, aku tidak peduli...”
Aku tidak bisa menjawab dan menanggapi ucapan Kyuhyun. Dia namja yang berbeda dari Fish, namja dengan sifat ter-aneh yang pernah ku temui. Ku kira cinta pandangan pertama hanya ada pada drama-drama. Tapi ternyata di dunia nyata aku bertemu dengan seseorang yang benar-benar percaya pada cinta pandangan pertama seperti Kyuhyun.
“Kau tidak boleh mencintaiku...”
“Waeyo? Mencintai itu Universal... siapapun bisa mencintai siapapun”
“Tapi tidak untukku, bagiku laki-laki yang ku cintai hanya Donghae. Dia lebih mengerti bagaimana aku daripada siapapun...”
“Tapi kau dan Donghae hyung sudah berpisah, harusnya kau...”
“Cukup Kyu, Cukup!!!”
Kyuhyun diam seketika, dia menghela nafas berat. Aku tidak tahan lama-lama berada di dekatnya. Lalu ku putuskan untuk berlari keluar dari dalam kamar meninggalkan Kyuhyun.
Sampai kapan akan terus seperti ini? Sampai kapan aku akan merasa begini? Kyuhyun, kenapa dia dihadirkan untuk menjadi orang yang ku kenal?

****

Cahaya matahari pagi ini sudah masuk melalui celah jendela kamarku. Aku menggeliat di atas tempat tidur, tubuhku di gulung selimut. Aku tersadar sesuatu dan langung bangun. Dimana Kyuhyun? bukankah semalam dia yang tertidur disini?
Ya Tuhan, dia ada dimana? Ya! kenapa juga aku merasa panik? Aku tidak boleh merasa seperti ini.
Aku langsung bergegas keluar dari dalam kamar. “Ibu, dimana Kyuhyun?” tanyaku pada Ibu begitu keluar dan mendapati ibu akan masuk kedalam kamarku membawa semangkuk sup.
“Pagi-pagi sekali dia sudah berpamitan pulang”
“Berpamitan pulang? dengan siapa?”
“Sebuah mobil menjemputnya...”
Dia tidak berpamitan padaku? Apa Kyuhyun marah denganku? Kyu, aku minta maaf...
Ku langkahkan kembali kaki ku menuju ke dalam kamar di ikuti ibu yang ikut masuk, lalu menaruh semangkuk sup yang ada ditangannya tadi ke atas meja. Ibu menyebelahiku duduk di sisi tempat tidur.
“Sebenarnya apa yang terjadi? Kemarin ada seseorang yang datang kemari, dan dia menanyakan hubunganmu dengan Donghae dan Cho Kyuhyun. Benar kau sudah bertemu Donghae lagi?”
“Ne, aku sudah bertemu dengan dia lagi bu...”
“Lalu kenapa kau bersama pemuda bernama Cho Kyuhyun itu?”
“Entahlah, aku tidak tau dengan perasaanku ini, aku mencintai mereka berdua...”
“Mwo? Kau tidak boleh sepeti itu chagi. Mencintai itu hanya boleh di tujukan pada satu orang, kalau kau tetap mencintai 2 orang secara bersamaan kau jangan menyesal jika suatu saat nanti malah kau tidak akan mendapatkan salah satu diantaranya”
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku hanya mengusap air muka ku dengan tangan, aku ini bodoh sekali! Bodoh! Bahkan sangat bodoh! Bagaimana bisa aku mencintai mereka berdua? Bagaimana bisa aku mencintai Cho Kyuhyun?

****

Malam ini karena aku sudah merasa cukup baik, ku putuskan untuk kembali melanjutkan pekerjaanku di kedai. Dari tadi aku lelah sekali, karena pengunjung lumayan ramai, meskipun perban di keningku belum juga terlepas tapi tidak apa-apa.
Pikiranku mulai menerawang ke segala hal. Bagaimana caranya aku harus menyikapi perasaanku? Aku hanya ingin mencintai Fish, mencintai Donghae~ku yang juga sudah sejak lama mencintaiku. Tapi bayangan Kyuhyun juga tidak bisa lepas dari otakku.
Ku lihat seseorang yang ku kenal masuk ke dalam kedai. Mengenakan topi yang sedikit menutupi bagian wajahnya dan masker. Aku bisa mengenali lewat perawakan dan matanya yang menatapku sendu. Dia Donghae. untuk apa dia kemari?
“Yung, aku ingin berbicara sesuatu padamu” ucapnya langsung begitu tiba di hadapanku di belakang meja kasir.
“Kau bisa menemuiku besok. Kenapa harus sekarang?”
“Tidak bisa, aku hanya ingin malam ini. Arra? Ayo ikut denganku!”
“Apa kau tidak lihat, pekerjaanku belum selesai!”
“Aku sudah meminta ijin pada bos~mu, sebentar lagi dia akan kemari...” ucap Donghae sambil memegang tanganku.
“Tapi...”

KREEEET !!

Belum selesai aku mengucapkan kalimat, aku sudah melihat bos masuk dan memberikan kode padaku supaya ikut dengan Donghae. Aku tidak bisa mengelak lagi, akhirnya ku langkahkan kaki ku keluar dari belakang meja kasir dan mengikuti langkah Donghae keluar lalu masuk ke dalam mobil.
Aku sama sekali tidak tau apa yang akan di bicarakannya dan aku akan dibawa kemana. Dia hanya diam sepanjang perjalanan, pandangannya tertuju lurus ke arah jalan.
Sampai ku rasakan Donghae memelankan laju mobil dan berhenti di sebuah tempat sepi, aku tidak tau pasti tempat ini dimana. Dia mulai keluar dan duduk di depan kap mobil. Aku pun mengikutinya.
“Untuk apa kau mengajakku kemari?” tanyaku. Membuat Donghae menatapku dan mendekatkan tubuhku ke tubuhnya.
Dia menarik nafas berat “Yung, apa kau tau bagaimana perasaanku sekarang?”
“Bagaimana?”
“Sakit. Sangat sakit...”
“Mmmh, waeyo?”
“Menikahlah denganku Yung..”
Aku hampir tidak mempercayai ucapan Donghae kali ini. Aku menanyakan bagaimana perasaannya, tapi mengapa dia menjawabnya dengan mengajakku menikah? Apa dia mengalami gangguan pendengaran? “Mwo?? Me.. menikah?” ucapku terbata.
“Ku rasa aku tidak bisa membiarkanmu sendirian lagi terlalu lama, untuk itu menikahlah denganku”
“Apa kau tidak ingin melihatku dekat dengan Kyuhyun? Sehingga kau mengajakku untuk segera menikah Fish?”
“Kau pandai sekali menebak. Aku memang tidak suka melihat seseorang yang ku cintai dekat dengan pria lain, apalagi kau yang dekat dengan Kyuhyun. Itu sangat menyakitkan untukku. Karena kau masih milikku Yung...”
“Kau merasa memiliki~ku? benarkah, hah??!” aku melepas rangkulan Donghae dan memicingkan sudut mataku.
“Ne, kau adalah milikku”
“Lalu selama ini kau kemana? Kau merasa memilikiku, dan aku adalah milikmu, tapi kau tidak pernah menjaga aku dengan baik. Apa aku salah jika aku merasa dimiliki oleh orang lain dan itu bukan kau!”
“YUNG!!”
“Apa?!! Apa lagi yang ingin kau katakan? Apalagi alasanmu!”
“Kau tinggal menjawab! Kau mau menikah denganku atau tidak, tapi aku yakin... jawabanmu pasti...”
“Tidak!”
Donghae tersentak dan berdiri menatapku tajam. Tangannya memegang sisi bahuku. “Katakan sekali lagi”
“Tidak! Aku tidak bisa menikah denganmu” aku mulai tidak bisa mengontrol emosi. Sebenarnya aku tidak tega menatap Donghae, aku saja tidak berani menatap mata dan wajahnya. Maafkan aku Fish...
Donghae tertunduk lesu. “Apa itu berarti kau mencintai Kyuhyun?”
Pertanyaan ini yang selalu ku hindari. Ku mohon jangan tanyakan ini Fish, aku tidak bisa menjawabnya. “Bukan seperti itu!”
“Lalu apa alasan kau menolak menikah denganku?”
“Aku tidak tau Fish, hanya saja perasaanku belum siap! Mengertilah...” Donghae menenggelamkanku ke dalam pelukannya. Aku sama sekali tidak bisa bergerak dan merespon apapun. Ini terlalu sulit, bagaimanapun juga aku merindukan pelukan ini, lama sekali dia memelukku erat.
Maaf! Maaf! Maaf! Hanya maaf yang bisa ku katakan padamu Fish... maaf karena aku yang telah mengingkari janji kita...

****

Aku tidak bisa memejamkan mataku untuk tidur, setelah Donghae mengantarku pulang kerumah. Dalam perjalanan pulang tadi kami berdua hanya diam, diam tanpa sepatah kata apapun. Aku yakin Donghae kecewa padaku.
Aku menolak ajakannya semata-mata apa karena aku memang mulai mencintai Kyuhyun?
Rumahku sudah sepi. Tidak ada suara televisi menyala pertanda ibu sudah tidur. Benar saja ini sudah larut malam pukul 00.00 tepat, biasanya jam ini aku masih berdiri di belakang meja kasir. Tapi kali ini aku sudah berada di dalam kamarku.
Aku berjalan ke sisi jendela, awalnya pandanganku kosong. Jalanan sekitar rumah juga sudah sepi, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di halaman rumah dari dalamnya keluar sosok Leeteuk. Untuk apa dia kemari malam-malam seperti ini?
Aku langsung bergegas menuju pintu, belum sempat Leeteuk mengetuk pintu rumahku sudah ku buka lebar. Raut wajahnya sangat panik.
“Leeteuk-ssi, ada apa kaukemari malam-malam seperti ini?”
“Ji Young-ah, Kyuhyun mengalami kecelakaan mobil. Ku harap kauikut denganku menuju Rumah Sakit, keadaannya mengkhawatirkan”
“Mwo? Bagaimana bisa?!”
“Biar ku jelaskan disana, cepatlah kau ikut denganku!”
Kami berdua langsung bergegas menuju Rumah Sakit dimana Kyuhyun berada. Aku dan Leeteuk berlari menyusuri koridor Rumah Sakit untuk menuju kamar dimana Kyuhyun berada. Di kejauhan ku lihat Sungmin sedang menarik kerah baju Donghae dengan sedikit marah.
“Jika terjadi sesuatu pada Kyuhyun, kau yang akan ku salahkan Hae!!” yang ku dengar dari ucapan Sungmin kira-kira seperti itu.
“Ada apa ini!” Leeteuk melerai Sungmin dan Donghae.
“Hyung! Dia yang menyebabkan Kyuhyun menjadi seperti ini!!” teriak Sungmin sambil berderai airmata. Termasuk semua member Super Junior lain yang ada disana, mereka semua menangis. Mereka ini kenapa? Kyuhyun kan belum meninggal, kenapa harus se-menyedihkan seperti itu reaksi mereka?
Ku lihat Donghae menatapku. Sebenarnya apa yang terjadi hingga Kyuhyun sampai kecelakaan? Dan kenapa Sungmin menyalahkan Donghae?

CKLEK!!

Dokter keluar dari dalam sebuah ruangan. Kami semua langsung mendekat. Terutama Leeteuk karena dia adalah seorang leader. “Dokter bagaimana keadaan Kyuhyun?”
“Kondisi fisiknya sangat lemah, saya kira dia sedang sakit. Dan luka-luka akibat kecelakaan tidak terlalu serius, Hanya terdapat banyak memar. Tunggu saja dia kembali sadar dari pengaruh obat bius...”
“Ne dok, dia memang baru saja sakit. Jadi dia baik-baik saja?”
“Untuk sementara ini dia baik-baik saja. Seperti yang saya katakan hanya kondisi fisiknya yang sedang sangat lemah”
“Gomawo~yo dok...”
“Ne, permisi”
Dokter itu berjalan menjauh. Lalu kami semua masuk ke dalam. Aku melihat tubuhnya memar dan luka disana-sini. Selang infus yang tertancap di tangan kanannya, kedua matanya masih terpejam.
Kyuhyun... kenapa kau jadi seperti ini? Apa yang membuatmu begini?
“Leeteuk-ssi, apa yang sebenarnya terjadi?” aku mendekat ke arah Leeteuk dan bertanya. Lalu Leeteuk menatap Donghae.
“Sebaiknya kalian pulang saja dan istirahat, pekerjaan besok menanti. Terutama kalian, Donghae dan Siwon, siapkan tenaga kalian untuk fanmetting ke Jepang besok” Leeteuk belum manjawab pertanyaanku. Dia menyuruh semua dongsaengnya untuk pulang.
“Lalu hyung sendiri?” tanya Ryeowook
“Aku akan menjaga Kyuhyun disini”
“Tapi hyung kami juga...”
“Pulang dan istirahatlah di dorm” ucapan Eunhyuk di sela Leeteuk. Lalu mereka semua melangkah keluar.
“Hyung, jika Kyuhyun sudah sadar hubgungi kami” ucap Sungmin sebelum benar-benar melangkah keluar.
Di dalam ruangan itu hanya tinggal aku, Leeteuk, dan Kyuhyun yang masih belum sadarkan diri.
“Leeteuk-ssi, apa kejadian ini ada hubungannya denganku?”
“Ne...” ucapnya. Dia duduk di sofa dekat pembaringan Kyuhyun. Dugaanku benar, pasti aku yang menyebabkan semua ini.
“Mianhe...”
“Bukan salahmu Ji Young-ah. Kau tidak bersalah. Ini hanya perbuatan kekanakan antara Kyuhyun dan Donghae, mereka bertengkar di dorm hingga saling memukul, kami kesusahan melerai mereka hingga Kyuhyun yang terbalut emosi keluar dari dorm dan mungkin dia menyetir dengan perasaan tidak menentu hingga terjadi kecelakaan. Untung saja tidak separah yang lalu...”
“Tidak separah yang lalu?”
“Dulu sekitar tahun 2007 dia pernah mengalami kecelakaan hebat yang hampir merenggut nyawanya. Memang dalam kecelakaan itu ada juga aku, Eunhyuk, dan Shindong, tapi dia yang paling parah, hingga menyebabkan koma, dan fisiknya yang gampang sekali merasa lelah dan rentan sakit. Ah... aku tidak bisa menceritakannya lagi, ini terlalu sulit”
“Tahun 2007? 5 tahun yang lalu dan masih ber-efek?”
“Ne.. dia sering sekali mengalami kecelakaan kalau di hitung, sudah 3 kali dia mengalami kecelakaan mobil. 4 kali masuk Rumah sakit karena kecelakaan, dan entah berapa kali dia dirawat karena sakit”
Aku berjalan mendekat ke arah Kyuhyun berbaring, ku usap lembut rambut dan pipinya. Cepatlah bangun Kyu, aku ada di dekatmu disini, disampingmu...

-Ji Young POV end-

****

-Kyuhyun POV-

Sakit sekali, semuanya sakit. Perih ku rasakan disana-sini, aku ingat sesuatu semalam mobilku terguling di jalanan, aku kembali mengalami kecelakaan. Ahw perih! Ku buka kedua mataku, sinar matahari mulai memancar dari sisi jendela. Ku lihat seseorang tengah bertelungkup tidur di sisiku dengan posisi terduduk. Aku juga melihat Leeteuk hyung tidur di atas sofa.
Siapa dia? Siapa wanita di sisi ku ini? Aku belum bisa mengenalinya karena wajahnya belum terlihat. Ku usap pelan kepalanya, tangannya menggenggam tangan kananku yang masih tertancap selang infus.
Dia mendongak bangun. Ji Young?? Ternyata wanita ini adalah Ji Young. Apa semalaman dia menungguiku bersama Leeteuk hyung.
“Kyu kau sudah sadar?” dia langsung mendekatkan wajahnya pada wajahku tangannya masih setia menggenggam erat tanganku.
“Ne...” wanita ini. Wanita ini yang sudah membuatku gila sampai aku berani memukul Donghae hyung tadi malam. tapi aku tidak peduli, aku mencintai Ji Young!
Leeteuk hyung terbangun dan langsung mendekat ke arahku. “Kau sudah sadar dan baik-baik saja anak nakal??” ucapnya
“Ne hyung, apa semalam aku membuat kalian khawatir?” jawabku sambil tersenyum kecil.
“Kau sangat membuat kami khawatir. Aku takut sekali terjadi sesuatu denganmu pabo!” Leeteuk hyung menjitak sedikit kepalaku.
“Hehe... apa kau takut aku mati hyung?”
“Tentu saja!”
“Ah, hyung kau ini paranoid sekali. Kecelakaan hebat dulu saja aku masih bisa hidup, apalagi kecelakaan kecil seperti ini. Hyung tidak perlu takut, aku ini seorang setan jadi kecelakaan seperti apapun aku tidak akan mati. Bahkan aku juga tidak akan mati di usia semuda ini hyung”
“Kau ini!”
Aku tertawa puas melihat reaksi wajah hyung~ku yang satu ini. Ji Young pun ikut tertawa.
“Kyu, hari ini ada jadwal syuting. Aku harus pulang, manajer hyung sudah mengetahui keadaanmu dan dia meminta wartawan untuk memberikan berita bahwa kau baik-baik saja agar ELFtidak khawatir, kau tidak bisa ikut syuting hari ini. Aku harus pulang”
“Ne hyung, jangan khawatir lagipula ada Ji Young yang akan menjagaku disini...” ucapku sambil melirik Ji Young yang sedang tersenyum. Dia cantik sekali.
“Baiklah, aku permisi...” seketika Leeteuk hyung menghilang di balik pintu *tring* *plak*
Aku mencoba untuk duduk. Ji Young membantuku. “Aku ingin berjalan keluar”
“Kau baru sadar Kyu! Keadaanmu masih lemah, jangan minta yang macam-macam. Istirahatlah dulu!”
“Tapi aku tidak mau. Ayolah keluar...” ucapku sembari mencoba turun dari atas ranjang. Ku tarik tangan Ji Young untuk menyeret tiang infusku. Aku yakin dia kesal menghadapi sikapku, tapi dia hanya bisa menurut.
Kami berdua berjalan menuju arah taman Rumah sakit. Duduk di pinggiran sebuah kolam ikan.
“Benarkah semalam kau bertengkar dengan Donghae?”
“Dengan siapapun akan ku layani asalkan aku bisa mendapatkanmu”
“Kau tidak boleh seperti itu. Perasaan seseorang tidak bisa dipaksakan Kyu...”
“Tapi aku mencintaimu, aku hanya berusaha memperjuangkanmu. Aku tidak bisa melihatmu bersama pria lain”
“Kau ini ternyata benar-benar orang yang keras kepala!”
“Tidak juga”
“Kyu...”
“Hmm?”
“Benarkah kau dulu juga pernah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawamu? Leeteuk-ssi bercerita padaku semalam. Tapi dia tidak mau melanjutkan, dia tidak sanggup mengingat itu”
Ku tatap Ji Young yang juga menatapku serius “Benar. bahakan duu dokter mengatakan bahwa aku sudah meninggal dalam perjalanan. Tapi ayahku tidak percaya, dokter dari china pun tidak percaya karena nafasku masih sedikit tersisa hanya saja terputus-putus. Hingga dokter melakukan pacu jantung untuk mengembalikan denyut jantungku. Dokter mengatakan pada ayahku, kemungkinan hidupku hanya 20% meskipun melewati jalan operasi. Tulang rusukku di dadaku patah, dan mengenai tenggorokanku. Itu membuatku kesulitan bernafas. Hingga harus dilakukan operasi melalui tenggorokan, jika itu benar-benar dilakukan maka aku tidak akan bisa bernyanyi lagi. Ayahku tidak menyetujuinya, karena ayah tau menyanyi adalah impianku dari kecil, maka seorang dokter china itu melakukan upaya lain dan berhasil. Walaupun setelah operasi aku mengalami koma 4 hari. Dan butuh 5 bulan aku menjalani pemulihan. Ku rasa aku seperti di beri hidup kedua oleh Tuhan...”
Ku lihat mata Ji Young berkaca, wajah cantiknya memerah karena menahan tangis. Tapi tangis itu akhirnya tumpah, airmata membanjiri pipinya. Lalu dia memelukku, memelukku sangat erat, erat sekali. Aku merasakan dia terisak dalam dekapanku. Ku belai rambutnya dan ku balas pelukannya. “Jangan menangis, kejadian itu sudah terlewati. Sekarang aku baik-baik saja”
“Jangan seperti itu lagi Kyu...”
“Kau takut kehilangan aku?”
“Ne! Aku takut sekali jika terjadi seperti itu lagi padamu”
“Tidak akan...”
“Kau ini punya berapa banyak nyawa hah?!”
“Hahaha, kau kira aku kucing? Yang memiliki nyawa lebih dari satu?”
“Hentikan! Aku sedang tidak bercanda bodoh!”
“Aku juga...”
“Aku mencintaimu, lebih dari aku mencintai Donghae...” akhirnya kata-kata yang selama ini ku harapkan telah di ucapkan olehnya hari ini.
“Aku juga mencintaimu Ji Young...”
“Kau selain keras kepala, dan bersikap evil, ternyata kau juga kurang ajar padaku”
“Waeyo?”
“Kau sudah membuat aku jatuh cinta padamu” ucapnya masih berada di pelukanku. Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya.
“Sudah kau jangan menangis lagi...”
Dia menyudahi pelukannya dan kembali duduk di posisi semula. Ku bantu menyeka airmatanya. “Kau terlihat seperti anak TK yang kehilangan permennya” ucapku kembali dan membuat Ji Young menepuk lengaku. “Ah! Sakit bodoh!”
“Rasakan! Kau kurang ajar sekali padaku yang jelas-jelas lebih tua darimu”
“Kau tidak terlihat tua, kau sangat cantik. Pertama melihatmu ku kira usiamu masih jauh di bawahku sekitar 22 tahun. Makanya aku bertanya kenapa kau tidak memanggilku oppa?”
“Kau menyindirku hah?!”
“Eh, tidak! Aku sungguh-sungguh”
“Menyebalkan!”
Wajahnya terlihat sedang kesal dia sedikut mengerucutkan bibirnya. Dan ku rangkul erat saja. Dia berteriak meronta-ronta memintaku melepaskan rangkulannya. Rasakan! Haha..

-Kyuhyun POV end-

****

-Author POV-

Ternyata Donghae melihat moment mereka berdua bersama dari kejauhan. Hatinya sama sekali tidak sanggup melihat itu tapi bagaimanapun juga dia tidak bisa memaksakan perasaan Ji Young.
Meskipun sakit, tapi memang begitulah kenyataannya. Ji Young terlihat lebih bahagia bersama Kyuhyun.
“Ku harap dia menjaga Yung~ku dengan baik. Jika dia berani menyakiti Yung, maka dia akan ku bunuh!”
Donghae berjalan menjauh dan melihat sosok wanita yang di kenali hendak masuk ke dalam kamar rawat Kyuhyun. Kedua matanya terbelalak kaget.
Bagaimana bisa dia kembali ke Seoul dan dari siapa dia tau Kyuhyun sedang di Rumah Sakit ini? Bukankah dia sudah lama pergi? Untuk apa dia kemari dan berjalan masuk ke kamar Kyuhyun? Tapi Kyuhyun sedang tidak ada di dalam.
Jika Ji Young tau... argh!! Kenapa wanita biadab itu kembali lagi!! Rutuk Donghae.
 

Tidak ada komentar: