ENDLESS
MOMENT [Part 5]
Title : ENDLESS MOMENT
Author : Cho Hyena/ Larassatii
Queenbee
Main cast : Lee Ji Young, Lee Minji,
Super Junior member, Other (cari sendiri lah di dalemnya entar)
Genre : kagak tau ah, tentuin
readers sendiri aja yeh *plak*
Ost : Super Junior~ Stop Walking,
Let’s Not de.el.el wkwk
Kembali lagi dengan FF gaje saya
maap ya kalo ceritanya nggak nyambung atau membosankan. Soalnya ya beginilah
adanya ide dari otak saya yang sudah dipenuhin sama KYUHYUN doang *ditimpuk
sparkyu* udah deh ya... oia satu lagi, mianhe kalo banyak typo maklum, author
kan juga manusia yang kadang punya kesalahan... wkwk~ Happy Reading.... ^^
Aku pernah
ingin membencimu, membenci semua tentangmu, kemudian aku mencoba untuk tak
menanggapi segala perhatianmu, tapi jika seseorang mengatakan cinta itu buta,
maka bagiku itu adalah benar. Pada kenyataannya, aku tidak bisa membekukan
hatiku untukmu...
Sebelumnya...
Mendadak suasana sekitarku menjadi
sangat dingin dan hening. Bibir Kyuhyun mendarat di bibirku. Ini sangat berbeda
dengan ciuman Fish...
Lebih hangat dan membuatku tenang.
Aku tidak tau lagi apa yang akan terjadi setelah ini...
Ku mohon jangan berakhir... Tuhan,
aku juga mencintai Kyuhyun...
Kyu, Saranghae...
****
Kyuhyun menyudahi ciumannya, aku
masih memejamkan kedua mataku. Aku merasa seperti wanita hina di depan Kyuhyun.
Airmataku tak berhenti mengalir, dadaku terasa sesak. Sebuah hal yang ku
hindari, sebuah hal yang ku takutkan terjadi...
Kyuhyun... atau Fish? aku mencintai
keduanya.
Ku buka perlahan kedua mataku, ku
lihat Kyuhyun menunduk lemah lalu seketika tubuhnya ambruk menimpa tubuhku.
“Kyu!!” tanganku menopang tubuh
Kyuhyun yang melemas. Ku raba sedikit tangan dan keningnya. Panas sekali. Kedua
matanya terpejam, aku yakin dia pingsan. Dia pasti kelelahan mengejarku lari
sedangkan dia sendiri sedang sakit.
Bagaimana ini? Mataku beredar
mencari pertolongan. Saat itu juga sebuah taksi yang melintas ku hentikan dan
seorang supir taksi tersebut membantu mengangkat tubuh Kyuhyun untuk masuk
kedalam. Aku tau apa yang menyebabkan ekspresi kaget wajah supir taksi tersebut
saat melihat seorang namja yang pingsan di dekapanku lalu dia menatapku dengan
lekat dan segera masuk kembali ke kursi belakang kemudi dan melaju.
Aku meminta supir taksi tersebut
untuk melaju ke rumahku. Dan aku memintanya agar dia merahasiakan ini dari
orang-orang.
Setelah sampai di rumah supir taksi
tadi kembali membantu mengangkat Kyuhyun masuk ke dalam rumah.
“Ji Young apa yang terjadi?” tanya
ibu panik begitu melihat Kyuhyun yang pingsan dan digendong masuk ke dalam
rumah.
“Dia pingsan bersamaku dijalan ibu,
nanti akan ku ceritakan semuanya...” jawabku sambil menunjukan kamarku pada
supir taksi yang membantuku untuk menidurkan Kyuhyun disana.
Kyuhyun sudah selesai dibaringkan
diatas tempat tidurku.
“Ahjussi-ya, terimakasih telah
membantuku untuk semua ini. Ku harap kau jangan berbicara masalah ini pada
siapapun, mengertilah dengan posisiku...” ucapku sembari menyodorkan beberapa
lembar won untuk membayar biaya taksi.
“Baiklah nona, saya permisi...”
ucapnya lalu pergi keluar. Ibu berlari kecil menghampiriku dan meremas tangan
kananku.
“Sebenarnya ada apa chagi? Kau
bilang tadi kau diundang mereka untuk menonton konsernya, tapi kenapa...?”
“Ibu, bisakah kau tidak
menanyakannya sekarang? Aku harus mengobati Kyuhyun...” ucapku lalu masuk ke
dalam kamar. Ibu hanya meng-iyakan ucapanku karena mungkin dia tau bagaimana
keadaanku melihat wajahku yang lelah.
Ku lihat Kyuhyun masih terpejam,
panasnya tinggi sekali. Aku menyeka keringat yang berada di kening dan
lehernya. Dia ini bodoh sekali! Menyiksa dirinya sendiri karena mencintaiku.
Ku kendorkan sedikit dasi yang
melilit di kerah jas hitamnya, aku menatap wajahnya lekat. Ibu datang
membawakan baki berisi obat demam, air dingin, dan handuk kecil untuk
mengompres lalu dia kembali keluar.
Ponselku berdering. Leeteuk kembali
menghubungiku.
“Yobosseo? Ji young-ah, apa Kyuhyun
bersamamu? Aku teidak melihat kalian daritadi...”
“Ne, dia bersamaku. Dia baik-baik
saja sedang tertidur di rumahku”
“Di rumahmu?! Bagaimana bisa?”
“Ne, cerita yang panjang. Ku harap
kau jangan menanyakannya sekarang”
“Baiklah, jaga dia baik-baik. Besok
kami akan menjemputnya...”
Besok? Kenapa tidak sekarang?
“Hmm... Ne”
Aku memutuskan telfonnya. Kenapa
harus menjemputnya besok? Kalau sekarang memangnya kenapa? Apa mereka terlalu
lelah?
Ku letakkan handuk kecil yang sudah
ku celupkan ke dalam air dingin diatas kening Kyuhyun. Dia sedikit berreaksi,
wajahnya terlihat menyeringai. Apa dia sudah sadar?
Lalu perlahan kedua matanya terbuka,
wajahnya pucat sekali. Sebenarnya aku tidak tega melihatnya seperti ini
gara-gara aku.
“Aku, aku ada dimana? Ji Young...”
tanyanya dengan nada pelan dan parau.
“Kau pingsan, dan sekarang kau
berada di rumahku...”
“Pingsan?”
“Ne...”
“Ji Young...” dia memanggilku dan
membuatku langsung menatap ke arahnya. Dia menggenggam tanganku erat “Aku masih
membutuhkan jawabanmu. Ku mohon jadilah seseorang yang bisa menghapus luka masa
laluku”
“Apa maksudmu Kyu, aku sudah bersama
Donghae... kau tidak bisa memaksa perasaan seseorang!”
“Aku tidak percaya kau bersama Donghae
hyung. Bukankah dulu hyung-ku itu meninggalkanmu? Apa kau masih percaya
dengannya?”
“KYU!!”
“Apa?? Kau jangan menyiksaku seperti
ini Ji Young!”
“Aku tidak pernah menyiksamu. Kau
yang menyiksa dirimu sendiri, aku tidak pernah memintamu untuk mencintaiku dan
bertindak bodoh seperti ini! Kau marah pada Donghae, kau tidak makan, kau tidak
peduli pada keadaanmu, aku tidak pernah memintamu untuk itu!!”
“Kau tidak tau bagaimana
perasaanku!”
“Lalu apa kau tau perasanku? Hah?
Apa kau tau?!”
Kyuhyun diam, aku melepas genggaman
tangannya. Dia menatapku, membuatku sangat tidak bisa berbuat apa-apa.
Kau ini siapa Kyu! Aku tidak
mengenalmu, aku tidak tau semua tentangmu,kau juga tidak tau bagaimana aku,
kenapa kau mencintaiku?
Ya tuhan.... aku tidak berani
menatap wajahnya.
Kyuhyun bengun dari tidurnya dan
duduk di hadapanku, karena memang daritadi aku duduk disampingnya berbaring
diatas tempat tidurku. Dia mengangkat wajahku yang tertunduk sambil menangis.
“Jangan tidak percaya padaku Ji
Young, aku sama sekali tidak mempedulikan pautan usia diantara kita. Bagiku
dengan siapapun asal aku mencintai dia berapapun usianya, bagaimanapun status
sosialnya, aku tidak peduli...”
Aku tidak bisa menjawab dan
menanggapi ucapan Kyuhyun. Dia namja yang berbeda dari Fish, namja dengan sifat
ter-aneh yang pernah ku temui. Ku kira cinta pandangan pertama hanya ada pada
drama-drama. Tapi ternyata di dunia nyata aku bertemu dengan seseorang yang
benar-benar percaya pada cinta pandangan pertama seperti Kyuhyun.
“Kau tidak boleh mencintaiku...”
“Waeyo? Mencintai itu Universal...
siapapun bisa mencintai siapapun”
“Tapi tidak untukku, bagiku
laki-laki yang ku cintai hanya Donghae. Dia lebih mengerti bagaimana aku
daripada siapapun...”
“Tapi kau dan Donghae hyung sudah
berpisah, harusnya kau...”
“Cukup Kyu, Cukup!!!”
Kyuhyun diam seketika, dia menghela
nafas berat. Aku tidak tahan lama-lama berada di dekatnya. Lalu ku putuskan
untuk berlari keluar dari dalam kamar meninggalkan Kyuhyun.
Sampai kapan akan terus seperti ini?
Sampai kapan aku akan merasa begini? Kyuhyun, kenapa dia dihadirkan untuk
menjadi orang yang ku kenal?
****
Cahaya matahari pagi ini sudah masuk
melalui celah jendela kamarku. Aku menggeliat di atas tempat tidur, tubuhku di
gulung selimut. Aku tersadar sesuatu dan langung bangun. Dimana Kyuhyun?
bukankah semalam dia yang tertidur disini?
Ya Tuhan, dia ada dimana? Ya! kenapa
juga aku merasa panik? Aku tidak boleh merasa seperti ini.
Aku langsung bergegas keluar dari
dalam kamar. “Ibu, dimana Kyuhyun?” tanyaku pada Ibu begitu keluar dan
mendapati ibu akan masuk kedalam kamarku membawa semangkuk sup.
“Pagi-pagi sekali dia sudah
berpamitan pulang”
“Berpamitan pulang? dengan siapa?”
“Sebuah mobil menjemputnya...”
Dia tidak berpamitan padaku? Apa
Kyuhyun marah denganku? Kyu, aku minta maaf...
Ku langkahkan kembali kaki ku menuju
ke dalam kamar di ikuti ibu yang ikut masuk, lalu menaruh semangkuk sup yang
ada ditangannya tadi ke atas meja. Ibu menyebelahiku duduk di sisi tempat
tidur.
“Sebenarnya apa yang terjadi?
Kemarin ada seseorang yang datang kemari, dan dia menanyakan hubunganmu dengan
Donghae dan Cho Kyuhyun. Benar kau sudah bertemu Donghae lagi?”
“Ne, aku sudah bertemu dengan dia
lagi bu...”
“Lalu kenapa kau bersama pemuda
bernama Cho Kyuhyun itu?”
“Entahlah, aku tidak tau dengan
perasaanku ini, aku mencintai mereka berdua...”
“Mwo? Kau tidak boleh sepeti itu
chagi. Mencintai itu hanya boleh di tujukan pada satu orang, kalau kau tetap
mencintai 2 orang secara bersamaan kau jangan menyesal jika suatu saat nanti
malah kau tidak akan mendapatkan salah satu diantaranya”
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Aku hanya mengusap air muka ku dengan tangan, aku ini bodoh sekali! Bodoh!
Bahkan sangat bodoh! Bagaimana bisa aku mencintai mereka berdua? Bagaimana bisa
aku mencintai Cho Kyuhyun?
****
Malam ini karena aku sudah merasa
cukup baik, ku putuskan untuk kembali melanjutkan pekerjaanku di kedai. Dari
tadi aku lelah sekali, karena pengunjung lumayan ramai, meskipun perban di
keningku belum juga terlepas tapi tidak apa-apa.
Pikiranku mulai menerawang ke segala
hal. Bagaimana caranya aku harus menyikapi perasaanku? Aku hanya ingin
mencintai Fish, mencintai Donghae~ku yang juga sudah sejak lama mencintaiku.
Tapi bayangan Kyuhyun juga tidak bisa lepas dari otakku.
Ku lihat seseorang yang ku kenal
masuk ke dalam kedai. Mengenakan topi yang sedikit menutupi bagian wajahnya dan
masker. Aku bisa mengenali lewat perawakan dan matanya yang menatapku sendu.
Dia Donghae. untuk apa dia kemari?
“Yung, aku ingin berbicara sesuatu
padamu” ucapnya langsung begitu tiba di hadapanku di belakang meja kasir.
“Kau bisa menemuiku besok. Kenapa
harus sekarang?”
“Tidak bisa, aku hanya ingin malam
ini. Arra? Ayo ikut denganku!”
“Apa kau tidak lihat, pekerjaanku
belum selesai!”
“Aku sudah meminta ijin pada bos~mu,
sebentar lagi dia akan kemari...” ucap Donghae sambil memegang tanganku.
“Tapi...”
KREEEET !!
Belum selesai aku mengucapkan
kalimat, aku sudah melihat bos masuk dan memberikan kode padaku supaya ikut
dengan Donghae. Aku tidak bisa mengelak lagi, akhirnya ku langkahkan kaki ku
keluar dari belakang meja kasir dan mengikuti langkah Donghae keluar lalu masuk
ke dalam mobil.
Aku sama sekali tidak tau apa yang
akan di bicarakannya dan aku akan dibawa kemana. Dia hanya diam sepanjang
perjalanan, pandangannya tertuju lurus ke arah jalan.
Sampai ku rasakan Donghae memelankan
laju mobil dan berhenti di sebuah tempat sepi, aku tidak tau pasti tempat ini
dimana. Dia mulai keluar dan duduk di depan kap mobil. Aku pun mengikutinya.
“Untuk apa kau mengajakku kemari?”
tanyaku. Membuat Donghae menatapku dan mendekatkan tubuhku ke tubuhnya.
Dia menarik nafas berat “Yung, apa
kau tau bagaimana perasaanku sekarang?”
“Bagaimana?”
“Sakit. Sangat sakit...”
“Mmmh, waeyo?”
“Menikahlah denganku Yung..”
Aku hampir tidak mempercayai ucapan
Donghae kali ini. Aku menanyakan bagaimana perasaannya, tapi mengapa dia
menjawabnya dengan mengajakku menikah? Apa dia mengalami gangguan pendengaran?
“Mwo?? Me.. menikah?” ucapku terbata.
“Ku rasa aku tidak bisa membiarkanmu
sendirian lagi terlalu lama, untuk itu menikahlah denganku”
“Apa kau tidak ingin melihatku dekat
dengan Kyuhyun? Sehingga kau mengajakku untuk segera menikah Fish?”
“Kau pandai sekali menebak. Aku
memang tidak suka melihat seseorang yang ku cintai dekat dengan pria lain,
apalagi kau yang dekat dengan Kyuhyun. Itu sangat menyakitkan untukku. Karena
kau masih milikku Yung...”
“Kau merasa memiliki~ku? benarkah,
hah??!” aku melepas rangkulan Donghae dan memicingkan sudut mataku.
“Ne, kau adalah milikku”
“Lalu selama ini kau kemana? Kau
merasa memilikiku, dan aku adalah milikmu, tapi kau tidak pernah menjaga aku
dengan baik. Apa aku salah jika aku merasa dimiliki oleh orang lain dan itu
bukan kau!”
“YUNG!!”
“Apa?!! Apa lagi yang ingin kau
katakan? Apalagi alasanmu!”
“Kau tinggal menjawab! Kau mau
menikah denganku atau tidak, tapi aku yakin... jawabanmu pasti...”
“Tidak!”
Donghae tersentak dan berdiri
menatapku tajam. Tangannya memegang sisi bahuku. “Katakan sekali lagi”
“Tidak! Aku tidak bisa menikah
denganmu” aku mulai tidak bisa mengontrol emosi. Sebenarnya aku tidak tega
menatap Donghae, aku saja tidak berani menatap mata dan wajahnya. Maafkan aku
Fish...
Donghae tertunduk lesu. “Apa itu
berarti kau mencintai Kyuhyun?”
Pertanyaan ini yang selalu ku
hindari. Ku mohon jangan tanyakan ini Fish, aku tidak bisa menjawabnya. “Bukan
seperti itu!”
“Lalu apa alasan kau menolak menikah
denganku?”
“Aku tidak tau Fish, hanya saja
perasaanku belum siap! Mengertilah...” Donghae menenggelamkanku ke dalam
pelukannya. Aku sama sekali tidak bisa bergerak dan merespon apapun. Ini
terlalu sulit, bagaimanapun juga aku merindukan pelukan ini, lama sekali dia
memelukku erat.
Maaf! Maaf! Maaf! Hanya maaf yang
bisa ku katakan padamu Fish... maaf karena aku yang telah mengingkari janji
kita...
****
Aku tidak bisa memejamkan mataku
untuk tidur, setelah Donghae mengantarku pulang kerumah. Dalam perjalanan
pulang tadi kami berdua hanya diam, diam tanpa sepatah kata apapun. Aku yakin
Donghae kecewa padaku.
Aku menolak ajakannya semata-mata
apa karena aku memang mulai mencintai Kyuhyun?
Rumahku sudah sepi. Tidak ada suara
televisi menyala pertanda ibu sudah tidur. Benar saja ini sudah larut malam
pukul 00.00 tepat, biasanya jam ini aku masih berdiri di belakang meja kasir.
Tapi kali ini aku sudah berada di dalam kamarku.
Aku berjalan ke sisi jendela,
awalnya pandanganku kosong. Jalanan sekitar rumah juga sudah sepi, tiba-tiba
sebuah mobil berhenti di halaman rumah dari dalamnya keluar sosok Leeteuk.
Untuk apa dia kemari malam-malam seperti ini?
Aku langsung bergegas menuju pintu,
belum sempat Leeteuk mengetuk pintu rumahku sudah ku buka lebar. Raut wajahnya
sangat panik.
“Leeteuk-ssi, ada apa kaukemari
malam-malam seperti ini?”
“Ji Young-ah, Kyuhyun mengalami
kecelakaan mobil. Ku harap kauikut denganku menuju Rumah Sakit, keadaannya
mengkhawatirkan”
“Mwo? Bagaimana bisa?!”
“Biar ku jelaskan disana, cepatlah
kau ikut denganku!”
Kami berdua langsung bergegas menuju
Rumah Sakit dimana Kyuhyun berada. Aku dan Leeteuk berlari menyusuri koridor
Rumah Sakit untuk menuju kamar dimana Kyuhyun berada. Di kejauhan ku lihat
Sungmin sedang menarik kerah baju Donghae dengan sedikit marah.
“Jika terjadi sesuatu pada Kyuhyun,
kau yang akan ku salahkan Hae!!” yang ku dengar dari ucapan Sungmin kira-kira
seperti itu.
“Ada apa ini!” Leeteuk melerai
Sungmin dan Donghae.
“Hyung! Dia yang menyebabkan Kyuhyun
menjadi seperti ini!!” teriak Sungmin sambil berderai airmata. Termasuk semua
member Super Junior lain yang ada disana, mereka semua menangis. Mereka ini
kenapa? Kyuhyun kan belum meninggal, kenapa harus se-menyedihkan seperti itu
reaksi mereka?
Ku lihat Donghae menatapku.
Sebenarnya apa yang terjadi hingga Kyuhyun sampai kecelakaan? Dan kenapa
Sungmin menyalahkan Donghae?
CKLEK!!
Dokter keluar dari dalam sebuah
ruangan. Kami semua langsung mendekat. Terutama Leeteuk karena dia adalah
seorang leader. “Dokter bagaimana keadaan Kyuhyun?”
“Kondisi fisiknya sangat lemah, saya
kira dia sedang sakit. Dan luka-luka akibat kecelakaan tidak terlalu serius,
Hanya terdapat banyak memar. Tunggu saja dia kembali sadar dari pengaruh obat
bius...”
“Ne dok, dia memang baru saja sakit.
Jadi dia baik-baik saja?”
“Untuk sementara ini dia baik-baik
saja. Seperti yang saya katakan hanya kondisi fisiknya yang sedang sangat
lemah”
“Gomawo~yo dok...”
“Ne, permisi”
Dokter itu berjalan menjauh. Lalu
kami semua masuk ke dalam. Aku melihat tubuhnya memar dan luka disana-sini.
Selang infus yang tertancap di tangan kanannya, kedua matanya masih terpejam.
Kyuhyun... kenapa kau jadi seperti
ini? Apa yang membuatmu begini?
“Leeteuk-ssi, apa yang sebenarnya
terjadi?” aku mendekat ke arah Leeteuk dan bertanya. Lalu Leeteuk menatap
Donghae.
“Sebaiknya kalian pulang saja dan
istirahat, pekerjaan besok menanti. Terutama kalian, Donghae dan Siwon, siapkan
tenaga kalian untuk fanmetting ke Jepang besok” Leeteuk belum manjawab
pertanyaanku. Dia menyuruh semua dongsaengnya untuk pulang.
“Lalu hyung sendiri?” tanya Ryeowook
“Aku akan menjaga Kyuhyun disini”
“Tapi hyung kami juga...”
“Pulang dan istirahatlah di dorm” ucapan
Eunhyuk di sela Leeteuk. Lalu mereka semua melangkah keluar.
“Hyung, jika Kyuhyun sudah sadar
hubgungi kami” ucap Sungmin sebelum benar-benar melangkah keluar.
Di dalam ruangan itu hanya tinggal
aku, Leeteuk, dan Kyuhyun yang masih belum sadarkan diri.
“Leeteuk-ssi, apa kejadian ini ada
hubungannya denganku?”
“Ne...” ucapnya. Dia duduk di sofa
dekat pembaringan Kyuhyun. Dugaanku benar, pasti aku yang menyebabkan semua
ini.
“Mianhe...”
“Bukan salahmu Ji Young-ah. Kau
tidak bersalah. Ini hanya perbuatan kekanakan antara Kyuhyun dan Donghae,
mereka bertengkar di dorm hingga saling memukul, kami kesusahan melerai mereka
hingga Kyuhyun yang terbalut emosi keluar dari dorm dan mungkin dia menyetir
dengan perasaan tidak menentu hingga terjadi kecelakaan. Untung saja tidak
separah yang lalu...”
“Tidak separah yang lalu?”
“Dulu sekitar tahun 2007 dia pernah
mengalami kecelakaan hebat yang hampir merenggut nyawanya. Memang dalam
kecelakaan itu ada juga aku, Eunhyuk, dan Shindong, tapi dia yang paling parah,
hingga menyebabkan koma, dan fisiknya yang gampang sekali merasa lelah dan
rentan sakit. Ah... aku tidak bisa menceritakannya lagi, ini terlalu sulit”
“Tahun 2007? 5 tahun yang lalu dan
masih ber-efek?”
“Ne.. dia sering sekali mengalami
kecelakaan kalau di hitung, sudah 3 kali dia mengalami kecelakaan mobil. 4 kali
masuk Rumah sakit karena kecelakaan, dan entah berapa kali dia dirawat karena
sakit”
Aku berjalan mendekat ke arah
Kyuhyun berbaring, ku usap lembut rambut dan pipinya. Cepatlah bangun Kyu, aku
ada di dekatmu disini, disampingmu...
-Ji Young POV end-
****
-Kyuhyun POV-
Sakit sekali, semuanya sakit. Perih
ku rasakan disana-sini, aku ingat sesuatu semalam mobilku terguling di jalanan,
aku kembali mengalami kecelakaan. Ahw perih! Ku buka kedua mataku, sinar
matahari mulai memancar dari sisi jendela. Ku lihat seseorang tengah
bertelungkup tidur di sisiku dengan posisi terduduk. Aku juga melihat Leeteuk
hyung tidur di atas sofa.
Siapa dia? Siapa wanita di sisi ku
ini? Aku belum bisa mengenalinya karena wajahnya belum terlihat. Ku usap pelan
kepalanya, tangannya menggenggam tangan kananku yang masih tertancap selang
infus.
Dia mendongak bangun. Ji Young??
Ternyata wanita ini adalah Ji Young. Apa semalaman dia menungguiku bersama
Leeteuk hyung.
“Kyu kau sudah sadar?” dia langsung
mendekatkan wajahnya pada wajahku tangannya masih setia menggenggam erat
tanganku.
“Ne...” wanita ini. Wanita ini yang
sudah membuatku gila sampai aku berani memukul Donghae hyung tadi malam. tapi
aku tidak peduli, aku mencintai Ji Young!
Leeteuk hyung terbangun dan langsung
mendekat ke arahku. “Kau sudah sadar dan baik-baik saja anak nakal??” ucapnya
“Ne hyung, apa semalam aku membuat
kalian khawatir?” jawabku sambil tersenyum kecil.
“Kau sangat membuat kami khawatir.
Aku takut sekali terjadi sesuatu denganmu pabo!” Leeteuk hyung menjitak sedikit
kepalaku.
“Hehe... apa kau takut aku mati
hyung?”
“Tentu saja!”
“Ah, hyung kau ini paranoid sekali.
Kecelakaan hebat dulu saja aku masih bisa hidup, apalagi kecelakaan kecil
seperti ini. Hyung tidak perlu takut, aku ini seorang setan jadi kecelakaan
seperti apapun aku tidak akan mati. Bahkan aku juga tidak akan mati di usia
semuda ini hyung”
“Kau ini!”
Aku tertawa puas melihat reaksi
wajah hyung~ku yang satu ini. Ji Young pun ikut tertawa.
“Kyu, hari ini ada jadwal syuting.
Aku harus pulang, manajer hyung sudah mengetahui keadaanmu dan dia meminta
wartawan untuk memberikan berita bahwa kau baik-baik saja agar ELFtidak
khawatir, kau tidak bisa ikut syuting hari ini. Aku harus pulang”
“Ne hyung, jangan khawatir lagipula
ada Ji Young yang akan menjagaku disini...” ucapku sambil melirik Ji Young yang
sedang tersenyum. Dia cantik sekali.
“Baiklah, aku permisi...” seketika
Leeteuk hyung menghilang di balik pintu *tring* *plak*
Aku mencoba untuk duduk. Ji Young
membantuku. “Aku ingin berjalan keluar”
“Kau baru sadar Kyu! Keadaanmu masih
lemah, jangan minta yang macam-macam. Istirahatlah dulu!”
“Tapi aku tidak mau. Ayolah
keluar...” ucapku sembari mencoba turun dari atas ranjang. Ku tarik tangan Ji
Young untuk menyeret tiang infusku. Aku yakin dia kesal menghadapi sikapku,
tapi dia hanya bisa menurut.
Kami berdua berjalan menuju arah
taman Rumah sakit. Duduk di pinggiran sebuah kolam ikan.
“Benarkah semalam kau bertengkar
dengan Donghae?”
“Dengan siapapun akan ku layani
asalkan aku bisa mendapatkanmu”
“Kau tidak boleh seperti itu.
Perasaan seseorang tidak bisa dipaksakan Kyu...”
“Tapi aku mencintaimu, aku hanya
berusaha memperjuangkanmu. Aku tidak bisa melihatmu bersama pria lain”
“Kau ini ternyata benar-benar orang
yang keras kepala!”
“Tidak juga”
“Kyu...”
“Hmm?”
“Benarkah kau dulu juga pernah
mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawamu? Leeteuk-ssi bercerita
padaku semalam. Tapi dia tidak mau melanjutkan, dia tidak sanggup mengingat
itu”
Ku tatap Ji Young yang juga
menatapku serius “Benar. bahakan duu dokter mengatakan bahwa aku sudah
meninggal dalam perjalanan. Tapi ayahku tidak percaya, dokter dari china pun
tidak percaya karena nafasku masih sedikit tersisa hanya saja terputus-putus. Hingga
dokter melakukan pacu jantung untuk mengembalikan denyut jantungku. Dokter
mengatakan pada ayahku, kemungkinan hidupku hanya 20% meskipun melewati jalan
operasi. Tulang rusukku di dadaku patah, dan mengenai tenggorokanku. Itu
membuatku kesulitan bernafas. Hingga harus dilakukan operasi melalui
tenggorokan, jika itu benar-benar dilakukan maka aku tidak akan bisa bernyanyi
lagi. Ayahku tidak menyetujuinya, karena ayah tau menyanyi adalah impianku dari
kecil, maka seorang dokter china itu melakukan upaya lain dan berhasil.
Walaupun setelah operasi aku mengalami koma 4 hari. Dan butuh 5 bulan aku
menjalani pemulihan. Ku rasa aku seperti di beri hidup kedua oleh Tuhan...”
Ku lihat mata Ji Young berkaca,
wajah cantiknya memerah karena menahan tangis. Tapi tangis itu akhirnya tumpah,
airmata membanjiri pipinya. Lalu dia memelukku, memelukku sangat erat, erat
sekali. Aku merasakan dia terisak dalam dekapanku. Ku belai rambutnya dan ku
balas pelukannya. “Jangan menangis, kejadian itu sudah terlewati. Sekarang aku baik-baik
saja”
“Jangan seperti itu lagi Kyu...”
“Kau takut kehilangan aku?”
“Ne! Aku takut sekali jika terjadi
seperti itu lagi padamu”
“Tidak akan...”
“Kau ini punya berapa banyak nyawa
hah?!”
“Hahaha, kau kira aku kucing? Yang
memiliki nyawa lebih dari satu?”
“Hentikan! Aku sedang tidak bercanda
bodoh!”
“Aku juga...”
“Aku mencintaimu, lebih dari aku
mencintai Donghae...” akhirnya kata-kata yang selama ini ku harapkan telah di
ucapkan olehnya hari ini.
“Aku juga mencintaimu Ji Young...”
“Kau selain keras kepala, dan
bersikap evil, ternyata kau juga kurang ajar padaku”
“Waeyo?”
“Kau sudah membuat aku jatuh cinta
padamu” ucapnya masih berada di pelukanku. Aku hanya bisa tersenyum
mendengarnya.
“Sudah kau jangan menangis lagi...”
Dia menyudahi pelukannya dan kembali
duduk di posisi semula. Ku bantu menyeka airmatanya. “Kau terlihat seperti anak
TK yang kehilangan permennya” ucapku kembali dan membuat Ji Young menepuk
lengaku. “Ah! Sakit bodoh!”
“Rasakan! Kau kurang ajar sekali
padaku yang jelas-jelas lebih tua darimu”
“Kau tidak terlihat tua, kau sangat
cantik. Pertama melihatmu ku kira usiamu masih jauh di bawahku sekitar 22
tahun. Makanya aku bertanya kenapa kau tidak memanggilku oppa?”
“Kau menyindirku hah?!”
“Eh, tidak! Aku sungguh-sungguh”
“Menyebalkan!”
Wajahnya terlihat sedang kesal dia
sedikut mengerucutkan bibirnya. Dan ku rangkul erat saja. Dia berteriak
meronta-ronta memintaku melepaskan rangkulannya. Rasakan! Haha..
-Kyuhyun POV end-
****
-Author POV-
Ternyata Donghae melihat moment
mereka berdua bersama dari kejauhan. Hatinya sama sekali tidak sanggup melihat
itu tapi bagaimanapun juga dia tidak bisa memaksakan perasaan Ji Young.
Meskipun sakit, tapi memang
begitulah kenyataannya. Ji Young terlihat lebih bahagia bersama Kyuhyun.
“Ku harap dia menjaga Yung~ku dengan
baik. Jika dia berani menyakiti Yung, maka dia akan ku bunuh!”
Donghae berjalan menjauh dan melihat
sosok wanita yang di kenali hendak masuk ke dalam kamar rawat Kyuhyun. Kedua
matanya terbelalak kaget.
Bagaimana bisa dia kembali ke Seoul
dan dari siapa dia tau Kyuhyun sedang di Rumah Sakit ini? Bukankah dia sudah
lama pergi? Untuk apa dia kemari dan berjalan masuk ke kamar Kyuhyun? Tapi
Kyuhyun sedang tidak ada di dalam.
Jika Ji Young tau... argh!! Kenapa
wanita biadab itu kembali lagi!! Rutuk Donghae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar